Ketika kita berbicara tentang orang-orang toxic, kita sering kali memikirkan teman, rekan kerja, atau bahkan mantan pasangan. Namun, kali ini kita akan fokus pada anggota keluarga yang juga bisa menjadi toxic. Mereka bisa jadi manipulatif, selalu menyalahkanmu hingga membuatmu tak nyaman.
Anggota keluarga adalah orang-orang yang sulit dihindari karena kita merasa tidak bisa lepas dari mereka. Dikutip dari Psychology Today, berikut hal yang bisa kamu lakukan jika memiliki anggota keluarga yang toxic.
1. Tetapkan Batasan
Satu langkah yang sangat penting adalah menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan dengan anggota keluarga yang mungkin mengganggu. Ini akan membantu melindungi kesejahteraanmu dan menjaga agar hubungan tetap sehat.
Menetapkan batasan ini bisa membutuhkan waktu, terutama jika dalam keluarga tidak ada batasan yang jelas.
2. Kontrol Kontak
Meskipun tidak selalu mungkin untuk menghindari kontak sepenuhnya dengan anggota keluarga yang toxic, kamu bisa mencari cara untuk membatasi interaksi dengan mereka.
Cobalah untuk menghindari situasi yang memungkinkan konfrontasi atau ketegangan yang tidak perlu. Ini akan membantumu menjaga kedamaian.
3. Pertimbangkan untuk Tidak Bersinggungan
Sering kali, menghindari bersinggungan dengan anggota keluarga yang toxic adalah pilihan terbaik. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam argumen yang tidak akan menghasilkan solusi apa pun. Lebih baik menjaga ketenanganmu daripada terlibat dalam pertengkaran yang tidak perlu.
4. Cari Support System
Cari dukungan dari teman-teman dan anggota keluarga lain yang peduli padamu dan mendukungmu. Mereka bisa menjadi penopang dan tempat untuk berbicara ketika kamu membutuhkannya. Dukungan dari luar keluarga bisa membantumu merasa lebih kuat dalam mengatasi masalah ini.
5. Putuskan Hubungan, Jika Diperlukan
Terakhir, jika semua upaya telah dicoba dan hubungan tetap tidak sehat, kamu mungkin perlu memutuskan hubungan dengan anggota keluarga tersebut.
Keputusan ini tidak perlu dibebani dengan perasaan bersalah. Kadang-kadang, menjaga kesejahteraan dan kesehatan mentalmu lebih penting daripada menjaga hubungan yang merusak.
Jadi, ingatlah bahwa kamu memiliki hak untuk menjaga kesejahteraanmu dan memilih jalur yang terbaik untuk kebahagiaanmu sendiri dalam menghadapi anggota keluarga yang mungkin toxic.
Baca Juga
-
4 Alasan Pentingnya Work Life Balance, Buat Kita Lebih Fokus saat Bekerja
-
4 Alasan Kamu Tidak Harus Mengadakan Pesta Pernikahan, Hemat Biaya!
-
7 Strategi Efektif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca pada Orang Dewasa
-
6 Penyebab Enochlophobia atau Phobia Takut Keramaian yang Perlu Kamu Tahu
-
4 Alasan Mengapa Vinyl Lebih Unggul Dibanding MP3, Beda Kualitas!
Artikel Terkait
-
Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Hidup Anak dan Keluarga
-
Singgung Soal Etika, Keluarga Besar Larang Band T'Koes Bawakan Lagu Koes Plus: Kesabaran Kami Sudah Habis!
-
Mayangsari Selalu Absen di Acara Keluarga Cendana: Aku Tahu Diri Kok dan Tak Ada Hak di Sana
-
Kunjungi Barusen Hills, Tempat Berenang hingga Camping Seru di Ciwidey
-
Silsilah Keluarga Airlangga Hartarto, Cucu Pejuang Kemerdekaan Asal Sukabumi
Lifestyle
-
Mau Gaya Manis Tapi Tetep Chic? Coba 5 Hairdo Gemas ala Zhang Miao Yi!
-
Infinix Note 50X 5G+ Masuk ke RI Bareng Note 50S 5G+, Harga Tidak Sama
-
Bad Hair Day? Nggak Lagi! Intip 5 Gaya Rambut Simpel ala Go Min Si
-
Resmi Rilis, Oppo Reno 14 Pro Chipset Kencang dan Triple Rear Camera 50 MP
-
Nggak Perlu ke Salon! 5 Hairdo Wonyoung IVE Ini Bisa Kamu Coba Sendiri
Terkini
-
Asnawi Comeback ke Timnas, Undur Diri dari Tim ASEAN All Stars Bakal Jadi Kenyataan?
-
Film Audrey's Children, Kisah di Balik Terobosan Pengobatan Kanker Anak
-
Ulasan Novel The Pram: Teror Kereta Bayi Tua yang Menghantui
-
5 Karakter Kuat One Piece yang Diremehkan Monkey D. Luffy, Jadinya Kalah!
-
PSS Sleman Belum Aman dari Zona Degradasi Walau Kalahkan Persija, Mengapa?