Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi organ reproduksi wanita (freepik.com)

Rahim retrofleksi atau sering disebut rahim terbalik, merupakan suatu kondisi medis yang menyebabkan rahim miring ke posisi belakang pada serviks, bukan tegak mengarah ke depan. Selain itu, rahim retro juga cenderung menempel pada usus besar, tulang belakang, serta rektum. 

Para ahli menyebutkan bahwa kondisi rahim terbalik dialami oleh 1 dari 5 wanita di seluruh dunia. Sayangnya banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki bentuk rahim seperti ini. 

Secara umum ada beberapa tanda yang menunjukkan rahim retrofleksi, yakni rasa nyeri saat berhubungan seksual dan menstruasi, sering mengalami infeksi saluran kemih, sakit punggung, serta pengeluaran urine yang tidak terkontrol.

Lantas, apa saja faktor penyebab dari rahim terbalik? Berikut di antaranya.

1. Kejadian Alami

Seiring bertambahnya umur, posisi rahim wanita akan bergerak miring ke depan. Namun, pada beberapa kasus, posisi rahim justru tidak bergerak dan tetap miring kebelakang. Alhasil rahim menjadi terbalik alias retrofleksi.

2. Endometriosis

Endometriosis merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita di mana jaringan endometrium tumbuh pada bagian dinding luar rahim, salah satunya bagian panggul dan sekitarnya. Hal ini pula yang menyebabkan posisi rahim menjadi terbalik. 

3. Fibroid

Fibroid rahim didefinisikan sebagai penyakit yang terjadi karena ada pertumbuhan massa bersifat non-kanker. Sel ini bisa muncul di dalam maupun di luar rahim. Akan tetapi, kondisi ini tidak ada hubungannya dengan peningkatkan risiko kanker rahim, dan hampir tidak pernah berkembang menjadi kanker.

Meski begitu, munculnya fibroid memiliki kaitan erat dengan pergeseran posisi rahim, karena meningkatkan risiko terjadinya retrofleksi.

4. Pelekatan

Pelekatan dapat terjadi ketika ada jaringan parut yang terbentuk pada dua organ yang terpisah. Alhasil, kedua organ tersebut menempel satu sama lain.

Salah satu hal yang bisa memicu pelekatan adalah efek samping operasi panggul yang menyebabkan rahim menjadi tertarik dan terbalik.

5. Kehamilan

Ketika memasuki masa kehamilan, ligamen atau jaringan ikat fibrosa yang berfungsi sebagai pelekat dan penopang rahim menjadi kendur. Akibatnya posisi rahim akan miring ke belakang dan menjadi terbalik. Namun, pada sebagian besar kasus, posisi rahim terbalik saat kehamilan dapat sembuh dengan sendirinya setelah persalinan.

Itulah tadi pembahasan tentang lima penyebab rahim terbalik yang perlu wanita ketahui. berbagai penelitian ilmiah menyebutkan bahwa posisi rahim terbalik tidak akan mempengaruhi kesuburan wanita. Itu berarti, jika Anda memiliki rahim terbalik, maka tetap bisa memperoleh keturunan seperti wanita lain dengan posisi rahim normal. Semoga bermanfaat!

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz