Rahim retrofleksi atau sering disebut rahim terbalik, merupakan suatu kondisi medis yang menyebabkan rahim miring ke posisi belakang pada serviks, bukan tegak mengarah ke depan. Selain itu, rahim retro juga cenderung menempel pada usus besar, tulang belakang, serta rektum.
Para ahli menyebutkan bahwa kondisi rahim terbalik dialami oleh 1 dari 5 wanita di seluruh dunia. Sayangnya banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki bentuk rahim seperti ini.
Secara umum ada beberapa tanda yang menunjukkan rahim retrofleksi, yakni rasa nyeri saat berhubungan seksual dan menstruasi, sering mengalami infeksi saluran kemih, sakit punggung, serta pengeluaran urine yang tidak terkontrol.
Lantas, apa saja faktor penyebab dari rahim terbalik? Berikut di antaranya.
1. Kejadian Alami
Seiring bertambahnya umur, posisi rahim wanita akan bergerak miring ke depan. Namun, pada beberapa kasus, posisi rahim justru tidak bergerak dan tetap miring kebelakang. Alhasil rahim menjadi terbalik alias retrofleksi.
2. Endometriosis
Endometriosis merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita di mana jaringan endometrium tumbuh pada bagian dinding luar rahim, salah satunya bagian panggul dan sekitarnya. Hal ini pula yang menyebabkan posisi rahim menjadi terbalik.
3. Fibroid
Fibroid rahim didefinisikan sebagai penyakit yang terjadi karena ada pertumbuhan massa bersifat non-kanker. Sel ini bisa muncul di dalam maupun di luar rahim. Akan tetapi, kondisi ini tidak ada hubungannya dengan peningkatkan risiko kanker rahim, dan hampir tidak pernah berkembang menjadi kanker.
Meski begitu, munculnya fibroid memiliki kaitan erat dengan pergeseran posisi rahim, karena meningkatkan risiko terjadinya retrofleksi.
4. Pelekatan
Pelekatan dapat terjadi ketika ada jaringan parut yang terbentuk pada dua organ yang terpisah. Alhasil, kedua organ tersebut menempel satu sama lain.
Salah satu hal yang bisa memicu pelekatan adalah efek samping operasi panggul yang menyebabkan rahim menjadi tertarik dan terbalik.
5. Kehamilan
Ketika memasuki masa kehamilan, ligamen atau jaringan ikat fibrosa yang berfungsi sebagai pelekat dan penopang rahim menjadi kendur. Akibatnya posisi rahim akan miring ke belakang dan menjadi terbalik. Namun, pada sebagian besar kasus, posisi rahim terbalik saat kehamilan dapat sembuh dengan sendirinya setelah persalinan.
Itulah tadi pembahasan tentang lima penyebab rahim terbalik yang perlu wanita ketahui. berbagai penelitian ilmiah menyebutkan bahwa posisi rahim terbalik tidak akan mempengaruhi kesuburan wanita. Itu berarti, jika Anda memiliki rahim terbalik, maka tetap bisa memperoleh keturunan seperti wanita lain dengan posisi rahim normal. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
-
Jangan Sampai Gak Tahu! Ini 3 Penyebab Gaji Kamu Tak Naik-naik
-
4 Penyebab Gulity Complex, Perasaan Bersalah Secara Terus-menerus
-
5 Tips Bagi Perempuan yang Ingin Hamil di Atas Usia 40 Tahun
-
Denise Chariesta Ngegas Disuruh Foto Maternity dengan Suami: Gak Usah Nanya-Nanya!
-
Raffi Ahmad Mendadak Singgung Kehamilan Nagita Slavina: Setelah Cipung Ada Anak Cewek
Health
-
Panduan Hidup Sehat: Cara Meningkatkan Imunitas agar Tidak Gampang Sakit
-
Waspada, 5 Masalah Kesehatan Ini Bisa Muncul Akibat Kurang Berjemur
-
Mengungkap Misteri Sulit Bangun Pagi dan Suka Begadang
-
6 Tips Sederhana Agar Wajah Cerah Dan Tidak Berjerawat
-
Terlihat Sepele, Efek Menahan Lapar Bisa Serius bagi Tubuh
Terkini
-
Jebakan Euforia Kolektif: Menelaah Akar Psikologis Perayaan Tahun Baru yang Merusak
-
John Herdman Dibayar Rp670 Juta per Bulan, PSSI Dapatkan Kualitas dengan Harga Miring?
-
Xiaomi 17 Ultra Ludes di China, Harga Naik Tinggi di Pasar Sekunder
-
Review Serial Plur1bus: Wabah Kebahagiaan Paksa Karya Kreator Breaking Bad
-
CERPEN: Sebuah Panduan Berburu Pelangi