Menemukan posisi tidur yang nyaman menjadi menjadi tantangan tersendiri bagi ibu hamil, khususnya saat memasuki trimester pertama dan ketiga. Kondisi ini dipicu oleh bertambahnya berat janin, perubahan bentuk tubuh, ketidakseimbangan hormon, nyeri punggung, dan kecemasan.
Jika tidak segera diatasi, sulit tidur yang dialami oleh 78% ibu hamil di seluruh dunia ini, berpotensi menyebabkan gangguan tidur yang dapat mengganggu pertumbuhan perkembangan janin.
Nah di artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa posisi tidur yang dianjurkan bagi ibu hamil. Berikut empat di antaranya.
1. Posisi Terlentang
Tidur dengan posisi terlentang bisa dilakukan pada ibu hamil trimester pertama atau kurang dari 2 bulan usia kehamilan. Namun, posisi tidur ini tidak sarankan pada usia kandungan yang sudah lebih dari 28 minggu, karena bisa meningkatkan risiko nyeri punggung.
Selain itu, tidur telentang saat hamil juga dapat membuat rahim menekan pembuluh darah vena, sehingga meningkatkan risiko bayi kekurangan oksigen yang membahayakan keselamatannya.
2. Posisi Miring Ke Kiri
Posisi tidur miring ke kiri sangat disarankan untuk semua usia kehamilan. Pasalnya, posisi ini bisa memperlancar sirkulasi darah ke seluruh tubuh, mengurangi tekanan pada hati dan ginjal, serta memberikan rasa nyaman pada tubuh ibu hamil.
Alhasil, tidur bisa lebih nyenyak serta terhindar dari risiko kesehatan yang mengganggu tumbuh kembang janin.
3. Posisi Miring Ke Kanan
Beberapa orang menganggap bahwa posisi tidur miring ke kanan dapat menekan pembuluh yang menyuplai darah ke rahim. Namun faktanya, tidur dalam posisi ini tidak ada kaitannya dengan masalah tersebut.
Bahkan, posisi tidur miring ke kanan dapat memperlancar aliran darah Bumil dan janin. Meski begitu, ibu hamil tak disarankan tidur dalam posisi ini untuk waktu yang lama, agar organ rahim tidak menekan hati yang bisa memicu rasa tidak nyaman diperut.
4. Posisi Setengah Bersandar
Saat memasuki trimester ketiga menjelang persalinan, perut ibu hamil akan semakin membesar. Bahkan, area selangkangan juga kerap terasa nyeri karena posisi bayi yang semakin turun dan menekan area tersebut. Pada fase ini pula, ibu hamil akan semakin sulit untuk mendapatkan posisi tidur yang tepat.
Untuk mengatasinya, ibu bisa mencoba tidur dengan posisi setengah bersandar dengan menggunakan banyak bantal guna menopang bagian punggung dan perut. Selain itu, bantal juga diperlukan untuk menopang kaki agar tidak mengalami edema.
Itulah tadi pembahasan tentang empat posisi tidur yang dianjurkan bagi ibu hamil, semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
-
7 Fakta dan Mitos Seputar Mata yang Ditinjau dari Sisi Medis
Artikel Terkait
-
Stres Saat Hamil Picu Anak Lahir Epilepsi? Ini Faktanya
-
Kontroversi! Politikus Jepang Usul Angkat Rahim Perempuan di Usia 30 untuk Atasi Krisis Fertilitas
-
Bahaya PCOS dan Obesitas saat Hamil: Bayi Berisiko Lahir dengan Berat Badan Rendah!
-
Tips Memilih Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil
-
Apa Itu Kanker Dinding Rahim? Penyakit yang Diderita Dina Mariana dan Cara Mencegahnya
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?