Sebagian dari kita yang akrab dengan cerita Harry Potter pasti tidak asing dengan karakter Dobby. Dobby adalah peri rumah dari keluarga Malfoy, keluarga penyihir keturunan murni yang rasialis dan elit di dunia sihir.
Mereka berada di puncak piramida sosial, dan karena itu, mereka memperlakukan peri rumah mereka seperti sampah. Ketika Dobby mengatasi rasa bersalah, ia memukul dirinya sendiri atau membakar jari-jarinya
Tindakan menghukum diri sendiri yang dilakukan Dobby inilah yang dimaksud dari istilah Dobby Syndrome. Seseorang yang merasa bersalah lalu melakukan tindakan menghukum diri sebagai bentuk rasa menyesal atas suatu tindakan.
Rasa bersalah yang terlalu berlebihan hingga menghukum diri sendiri inilah yang sebaiknya dihindari. Dikutip dari Thepsychologynook, berikut yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut:
1. Berhenti Sejenak
Ketika kamu merasa bersalah, pertama-tama, hentikan apapun yang sedang kamu lakukan sejenak. Luangkan waktu untuk merenung dan membaca situasi dengan lebih cermat.
Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah intensitas perasaan bersalahmu sebanding dengan situasi yang sebenarnya? Adakalanya, kita cenderung terlalu keras pada diri sendiri, yang dapat mengakibatkan perasaan bersalah yang berlebihan.
2. Berusaha Memperbaiki Diri
Alihkan energimu untuk melakukan perubahan yang positif ketika merasa bersalah. Berusaha memperbaiki diri adalah cara yang lebih baik daripada merusak diri sendiri.
Merusak diri sendiri hanya akan meningkatkan rasa malu, harga diri yang rendah, dan kepercayaan diri yang rendah. Sebaliknya, berusaha memperbaiki diri akan membantu membangun penghargaan diri yang positif, pertumbuhan diri, dan citra diri yang positif.
3. Terima Kenyataan
Terimalah kenyataan bahwa tidak ada yang sempurna. Manusia membuat kesalahan, dan itu adalah hal yang lumrah. Hal yang terpenting adalah bagaimana kita merespons kesalahan tersebut. Terimalah bahwa kamu adalah makhluk yang tidak sempurna, seperti semua orang lain. Ini adalah langkah pertama menuju pemulihan.
Selain itu, jangan lupa memaafkan diri sendiri. Kamu mungkin telah membuat penilaian yang salah, tetapi itu tidak membuatmu menjadi orang yang buruk. Mengakui kesalahanmu dan berusaha untuk menjadi lebih baik adalah tindakan yang mulia.
Mengatasi Dobby Syndrome atau perasaan bersalah berlebihan ini membutuhkan pemahaman diri yang mendalam dan kemauan untuk berubah. Ingatlah, seperti Dobby yang belajar untuk melepaskan diri dari belenggu perasaan bersalah, kamu juga dapat membebaskan dirimu dari belenggu perasaan bersalah yang tidak sehat.
Baca Juga
-
4 Alasan Pentingnya Work Life Balance, Buat Kita Lebih Fokus saat Bekerja
-
4 Alasan Kamu Tidak Harus Mengadakan Pesta Pernikahan, Hemat Biaya!
-
7 Strategi Efektif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca pada Orang Dewasa
-
5 Langkah Mengatasi Anggota Keluarga yang Toxic, Jaga Batasan!
-
6 Penyebab Enochlophobia atau Phobia Takut Keramaian yang Perlu Kamu Tahu
Artikel Terkait
-
Beli Oppo Reno 12F Edisi Harry Potter, Pengguna Dapat Tongkat Sihir Gratis!
-
Pesona Kyran Djiwandono: Harry Potter Lokal Keponakan Prabowo yang Curi Perhatian di Pelantikan Presiden
-
Review Novel The Cuckoo's Calling: Misteri Gelap yang Menantang Pikiran
-
Professor McGonagall Berpulang, Penggemar Harry Potter Lakukan Tradisi Ini
-
Profil Dame Maggie Smith, Pemeran Profesor McGonagall di Serial Harry Potter
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua