Jagung merupakan salah satu jenis tanaman sumber karbohidrat. Sebagian masyarakat Indonesia biasa mengonsumsi bijinya sebagai makanan pokok pengganti beras. Umumnya rambut jagung akan langsung dibuang saat hendak mengolah atau memakannya.
Padahal, rambut jagung memiliki beragam manfaat bagi kesehatan kita. Mengutip Alodokter.com, rambut jagung diketahui mengandung berbagai senyawa antioksidan seperti tanin, allantoin, saponin, dan fitosterol. Selain itu, rambut jagung ternyata juga kaya akan karbohidrat, protein, serat, serta vitamin E dan K.
Untuk mendapatkan manfaatnya, sebaiknya rambut jagung dikonsumsi dengan cara diseduh atau diolah menjadi teh terlebih dahulu. Lalu, apa saja khasiat rambut jagung bagi kesehatan? Merujuk hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PANGAN (2021) berikut ini adalah 5 alasan mengapa kita dianjurkan mengonsumsi rambut jagung:
1. Mengatasi hipertensi
Rambut jagung mengandung senyawa flavonoid. Senyawa ini dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rileks. Akibatnya, pembuluh darah menjadi terbuka lebih luas sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah menurun.
2. Menurunkan kadar kolesterol
Kandungan beta sitosterol dalam rambut jagung terbukti mampu mengurangi kolesterol dan trigliserida. Senyawa tersebut bekerja dengan cara mengikat molekul lemak sehingga tidak akan terserap oleh mukosa usus. Hal ini berdampak pada menurunnya total kolesterol, trigliserida, dan LDL (Low Density Lipoprotein) namun meningkatkan kadar HDL (High Density Lipoprotein) dalam darah.
3. Mencegah risiko nefrotoksisitas
Nefrotoksisitas adalah perubahan fungsi dan struktur yang terjadi pada ginjal (nefron). Hal ini disebabkan karena penggunaan produk kimia atau biologis dengan cara disuntikkan, dihirup, atau dicerna yang menghasilkan metabolit toksik (beracun) sehingga merusak ginjal. Senyawa gentamisin yang terkandung dalam rambut jagung ternyata mampu menurunkan resiko kerusakan ginjal akibat metabolit beracun.
4. Menurunkan risiko penyakit diabetes melitus
Selain mencegah hipertensi, flavonoid ternyata juga mampu menurunkan resistensi insulin terhadap glukosa yang dapat menghambat penyerapan glukosa oleh usus. Di samping itu, rambut jagung memiliki senyawa lain yang disebut quercetin. Zat tersebut juga terbukti menurunkan kadar glukosa dalam darah.
5. Menghambat terjadinya peradangan
Berdasarkan hasil studi, dalam rambut jagung ternyata juga ditemukan aktivitas antimikroba yang mampu menghambat perkembangan bakteri seperti Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Salmonella typhi. Hal ini terjadi akibat kandungan senyawa antimikroba berupa alkaloid, saponin, dan steroid dalam rambut jagung.
Itulah 5 alasan mengapa sebaiknya kita tidak langsung mengabaikan rambut jagung. Meski kaya manfaat, sebaiknya kita juga harus memperhatikan bagaimana cara mengolahnya yang benar ya agar kandungan fitokimianya tidak banyak terbuang. Selamat mencoba!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Apa Gaya Rambut Shayne Pattynama? Tukang Cukur Timnas Bocorkan Potongan Andalan Skuad Garuda
-
Makan Malam Berat Berisiko Picu Diabetes? Ini Hasil Studi Terbaru
-
Ingin Tata Rambut, Kapan Waktu Terbaik Pakai Hair Powder Agar Hasil Lebih Maksimal?
-
5 Alasan Film Monster Pabrik Rambut Wajib Masuk Daftar Tontonan Kamu
-
Cara Merawat Luka Penderita Diabetes Biar Cepat Sembuh, Wajib Bersih!
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua