Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Ilustrasi seseorang mengalami sakit pinggang akibat saraf terjepit. (Pexels/jamie swanss)

Pernah mengalami kondisi saraf terjepit? Saraf terjepit umumnya terjadi karena jaringan atau organ tubuh di sekitar area saraf tertentu menekan daerah tersebut sehingga membuat jaringan saraf terhimpit. Kondisi saraf terjepit sejatinya bisa terjadi di hampir seluruh badan yang memiliki jaringan saraf. Namun, umumnya hal ini terjadi di sekitar tulang punggung, Mulai dari area sekitar tengkorak leher, hingga area tulang ekor.

Penderita saraf terjepit umumnya akan merasakan pegal di daerah tersebut. Kadang pula merasakan nyeri yang teramat sakit. Bahkan, apabila kondisi ini berlangsung cukup parah, bisa juga menyebabkan kelumpuhan sebagian atau total. Beberapa kebiasaan ini ternyata dapat berisiko menyebabkan saraf terjepit. Berikut 3 kebiasaan harian yang bisa berisiko menyebabkan saraf terjepit dikutip dari laman halodoc.com.

1. Mengangkat Beban Berat

Mengangkat beban berat dengan posisi atau postur tubuh yang salah cukup berisiko untuk menyebabkan saraf terjepit, khususnya di area sekitar tulang punggung hingga pinggang. Melansir dari artikel berjudul “Pinched Nerves”, orang-orang yang mengangkat beban berat, bahkan melebihi berat tubuhnya cukup berisiko menyebabkan saraf terjepit.

Apabila kamu ingin mengangkat beban yang cukup berat, usahakan kamu mempersiapkan kondisi tubuhmu dan postur badanmu agar meminimalisir terjadinya tekanan berlebih pada bagian saraf. Kamu juga disarankan tidak mengangkat beban yang memiliki berat jauh di atas berat badanmu sendirian.

2. Pola Hidup Sedentary atau Kurang Bergerak

Pola hidup sedentary atau kurang bergerak dalam aktivitas harian juga berisiko untuk menyebabkan kondisi saraf terjepit. Ironisnya pola hidup ini tanpa sadar dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di era modern ini. Salah satu contohnya adalah melakukan pekerjaan di dalam ruangan yang memintamu duduk dalam waktu yang cukup panjang.

Melansir dari laman alodokter.com, kondisi pola hidup sedentary tersebut dapat membuat otot, rangka dan juga saraf kehilangan elastisitasnya dan berisiko menyebabkan tekanan berlebihan pada jaringan saraf. Guna mengatasi hal tersebut setiap 1-2 jam kamu disarankan untuk melakukan peregangan sekitar 2-5 menit agar menjaga elastisitas tubuhmu.

3. Olahraga Dengan Kecepatan Tinggi

Berolahraga secara teratur memang bisa menjaga elastisitas otot dan rangka tubuh, serta bisa meminimalisir risiko saraf terjepit. Namun, melakukan olahraga dengan kecepatan tinggi seperti lari sprint dan bersepeda cepat juga berisiko menyebabkan saraf terjepit. Melansir dari artikel berjudul “10 Things to Avoid If You Have a Pinched Nerve”, olahraga kecepatan tinggi dengan intensitas yang tinggi pula berisiko dapat menyebabkan jaringan otot menegang dan menyebabkan tekanan berlebihan pada saraf.

Apabila kamu ingin berolahraga dengan kecepatan tinggi, usahakan kamu mengatur waktu istirahat bagi tubuhmu agar otot serta rangkamu merasa rileks. Jangan lupa pula melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan peregangan sesudah melakukan olahraga.

Nah, itulah beberapa aktivitas harian yang bisa menyebabkan risiko saraf terjepit. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir