Pernah mengalami kondisi saraf terjepit? Saraf terjepit umumnya terjadi karena jaringan atau organ tubuh di sekitar area saraf tertentu menekan daerah tersebut sehingga membuat jaringan saraf terhimpit. Kondisi saraf terjepit sejatinya bisa terjadi di hampir seluruh badan yang memiliki jaringan saraf. Namun, umumnya hal ini terjadi di sekitar tulang punggung, Mulai dari area sekitar tengkorak leher, hingga area tulang ekor.
Penderita saraf terjepit umumnya akan merasakan pegal di daerah tersebut. Kadang pula merasakan nyeri yang teramat sakit. Bahkan, apabila kondisi ini berlangsung cukup parah, bisa juga menyebabkan kelumpuhan sebagian atau total. Beberapa kebiasaan ini ternyata dapat berisiko menyebabkan saraf terjepit. Berikut 3 kebiasaan harian yang bisa berisiko menyebabkan saraf terjepit dikutip dari laman halodoc.com.
1. Mengangkat Beban Berat
Mengangkat beban berat dengan posisi atau postur tubuh yang salah cukup berisiko untuk menyebabkan saraf terjepit, khususnya di area sekitar tulang punggung hingga pinggang. Melansir dari artikel berjudul “Pinched Nerves”, orang-orang yang mengangkat beban berat, bahkan melebihi berat tubuhnya cukup berisiko menyebabkan saraf terjepit.
Apabila kamu ingin mengangkat beban yang cukup berat, usahakan kamu mempersiapkan kondisi tubuhmu dan postur badanmu agar meminimalisir terjadinya tekanan berlebih pada bagian saraf. Kamu juga disarankan tidak mengangkat beban yang memiliki berat jauh di atas berat badanmu sendirian.
2. Pola Hidup Sedentary atau Kurang Bergerak
Pola hidup sedentary atau kurang bergerak dalam aktivitas harian juga berisiko untuk menyebabkan kondisi saraf terjepit. Ironisnya pola hidup ini tanpa sadar dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di era modern ini. Salah satu contohnya adalah melakukan pekerjaan di dalam ruangan yang memintamu duduk dalam waktu yang cukup panjang.
Melansir dari laman alodokter.com, kondisi pola hidup sedentary tersebut dapat membuat otot, rangka dan juga saraf kehilangan elastisitasnya dan berisiko menyebabkan tekanan berlebihan pada jaringan saraf. Guna mengatasi hal tersebut setiap 1-2 jam kamu disarankan untuk melakukan peregangan sekitar 2-5 menit agar menjaga elastisitas tubuhmu.
3. Olahraga Dengan Kecepatan Tinggi
Berolahraga secara teratur memang bisa menjaga elastisitas otot dan rangka tubuh, serta bisa meminimalisir risiko saraf terjepit. Namun, melakukan olahraga dengan kecepatan tinggi seperti lari sprint dan bersepeda cepat juga berisiko menyebabkan saraf terjepit. Melansir dari artikel berjudul “10 Things to Avoid If You Have a Pinched Nerve”, olahraga kecepatan tinggi dengan intensitas yang tinggi pula berisiko dapat menyebabkan jaringan otot menegang dan menyebabkan tekanan berlebihan pada saraf.
Apabila kamu ingin berolahraga dengan kecepatan tinggi, usahakan kamu mengatur waktu istirahat bagi tubuhmu agar otot serta rangkamu merasa rileks. Jangan lupa pula melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan peregangan sesudah melakukan olahraga.
Nah, itulah beberapa aktivitas harian yang bisa menyebabkan risiko saraf terjepit. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
-
Gagal Lolos ke Piala Asia U-23, Jadi Ironi Skuad Garuda saat Jumpa Korea Selatan
-
Misi Gerald Vanenburg Lolos Piala Asia U-23 dan Bayang-bayang Prestasi STY
-
Menang dari Taiwan Tak Jadi Tolak Ukur Kekuatan Timnas Indonesia, Mengapa?
-
Dimas Drajad Gabung Malut United, Aroma Eks-Persib Kian Terasa di Skuad
Artikel Terkait
-
Adopsi Teknologi AI untuk Pengoptimalan Kesehatan Karyawan Secara Holistik
-
Meringankan Menstruasi, Ini 3 Manfaat Bunga Chamomile bagi Kesehatan
-
Caleg Gagal Saat Pemilu Rentan Berisiko Alami Masalah Kesehatan Mental, Bisa Sampai Depresi Berat?
-
Gandeng Mayo Clinic, IHC RS Pusat Pertamina Kini Unggulkan Layanan Kanker dan Tampil dengan Wajah Baru
-
Takut Kena Stigma, Dokter Sebut Remaja Masih Suka Cari Info Kesehatan Mental di Ponsel Dibandingkan Konsultasi
Health
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
Video Viral Dokter Tirta 'Bocorkan' Obat Wasir Murah, Aslinya Cuma Video Deepfake Penipu
-
Viral Ramuan 'Cuci Paru-paru' Pakai Daun Kelor, Dokter Tegaskan Itu Hoaks!
-
FYP Penuh Berita Rusuh Bikin Auto Cemas? Ini Cara Biar Nggak Mental Gak Ikutan Chaos
Terkini
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!