Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Nabil Putra
Ilustrasi Remaja Wanita (pixabay/Pexels)

Tahukah kamu hal apa yang paling berharga di dunia ini? Bukan uang, bukan karier yang sukses, melainkan bisa waras di tengah kegilaan dunia ini. Kita sering melihat berita tentang orang tua yang membunuh anaknya atau kasus siswa yang melakukan bunuh diri karena depresi, kecemasan, atau stres.

Mengapa semua ini bisa terjadi? Semua ini terjadi karena sesuatu yang tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan, yaitu mental.

1. Apa yang dimaksud dengan generasi stroberi?

Ilustrasi Remaja Laki-Laki (pixabay/Chi_sac)

Kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang, terutama bagi generasi stroberi atau strawberry generation. Generasi ini seringkali mendapat tekanan dan stres yang besar, baik dari lingkungan sosial, pendidikan, maupun media sosial.

Generasi stroberi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi yang kreatif tetapi mudah rapuh. Mirip seperti buah stroberi yang terlihat indah diluar, namun mudah  hancur.

Generasi stroberi cenderung mudah terpengaruh, tidak punya pendirian, dan mudah tersinggung. Oleh karena itu, pemahaman dan perhatian terhadap kesehatan mental menjadi hal yang tidak bisa kamu diabaikan.

2. Apa jadinya jika kesehatan mental tidak diperhatikan?

Ilustrasi Kesedihan (pixabay/vdnhieu)

Kurangnya perhatian terhadap kesehatan mental pada generasi z dapat menimbulkan konsekuensi yang serius. Kajian jurnal Peningkatan Pengidap Penyakit Mental pada Generasi z Periode 2013-2018  menemukan adanya peningkatan sebesar 4,2% dari 5,8% menjadi 10% dari total penduduk Jakarta pada tahun 2013-2018.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa generasi z mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Ini berarti, masalah kesehatan mental tidak boleh dianggap remeh.

3.Tanda-tanda kamu mengalami gangguan mental

Ilustrasi Menangis (pixabay/422694)

Penting bagi kamu untuk mengenali gejala awal gangguan mental. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan lebih lanjut. Ada beberapa hal yang harus diwaspadai, antara lain perubahan drastis pada perilaku dan suasana hati, menurunnya minat terhadap aktivitas yang sebelumnya kamu sukai, perubahan pola tidur dan makan, serta kecenderungan mengisolasi diri dari teman dan keluarga.

4. Solusi apa yang bisa diberikan?

Ilustrasi Buku (pixabay/6689062)

Berdasarkan jurnal Growth Mindset dalam Meningkatkan Mental Health bagi Generasi zoomer, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan mental generasi z. Pertama, penting untuk memperkuat pendidikan kesehatan mental, terutama dalam konteks digital.

Selain itu, tingginya intensitas penggunaan internet dan jejaring sosial juga perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada kesehatan mental generasi z. Dan yang tidak kalah penting adalah pengembangan potensi diri, pengelolaan stres, dan lain sebagainya.

Jika dari semua cara di atas belum membuahkan hasil juga, maka kamu bisa meminta bantuan kepada orang yang kamu percaya atau pergi ke psikolog. Tidak perlu khawatir jika ceritamu takut tersebar, karena psikolog mempunyai kode etik dalam menjalani profesinya. Sehingga, kerahasiaanmu akan terjaga 100%. Namun, jika kamu terkendala biaya maka kamu bisa melakukan journalling.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tekanan, penting bagimu untuk menjaga kesehatan mental. Dengan memahami tanda-tanda gangguan mental, mengambil langkah-langkah preventif, dan mencari bantuan ketika diperlukan, kamu dapat mengatasi tantangan yang ada dan mencapai kesehatan mental yang optimal.

Semua individu memiliki peran dalam mendukung kesehatan mental generasi z. Orang tua, pendidik, dan masyarakat secara keseluruhan perlu memberikan dukungan, pemahaman, dan sumber daya yang diperlukan untuk membantu generasi ini tumbuh dan berkembang secara sehat. Jaga kesehatan mentalmu, dan ingat bahwa kamu tidak sendirian!

Nabil Putra