Angin duduk atau dikenal juga sebagai angina pectoris, adalah kondisi medis yang sering disalahpahami sebagai masuk angin biasa. Namun, angin duduk sebenarnya merupakan tanda adanya masalah serius pada jantung, terutama terkait dengan aliran darah yang tidak cukup ke otot jantung.
Gejala Angin Duduk
Gejala angin duduk biasanya muncul saat jantung tidak mendapatkan cukup oksigen, biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres emosional. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
- Nyeri Dada: Gejala utama adalah nyeri atau tekanan di dada, yang sering digambarkan seperti ditindih beban berat. Nyeri ini bisa menyebar ke lengan kiri, leher, rahang, punggung, atau bahkan perut.
- Sesak Napas: Sulit bernapas atau merasa seperti tidak mendapatkan cukup udara adalah gejala umum lainnya.
- Keringat Dingin: Munculnya keringat dingin tanpa alasan yang jelas, terutama jika disertai nyeri dada, bisa menjadi tanda angin duduk.
- Pusing dan Mual: Beberapa orang juga melaporkan merasa pusing atau mual saat mengalami serangan angin duduk.
Gejala-gejala ini bisa berlangsung beberapa menit dan hilang dengan istirahat atau penggunaan obat seperti nitrogliserin. Namun, jika gejala berlanjut atau semakin parah, ini bisa menjadi tanda serangan jantung dan memerlukan penanganan medis segera.
Cara Menangani Angin Duduk
Penanganan angin duduk bergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Istirahat: Segera hentikan aktivitas dan duduk atau berbaring dengan posisi nyaman. Hal ini dapat membantu mengurangi beban kerja jantung.
- Obat Nitrat: Dokter mungkin meresepkan obat seperti nitrogliserin untuk membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung. Obat ini biasanya diambil secara sublingual (diletakkan di bawah lidah) untuk mendapatkan efek yang cepat.
- Penggunaan Obat Lain: Obat-obatan lain yang mungkin diresepkan termasuk aspirin untuk mengurangi risiko pembentukan gumpalan darah, beta-blocker untuk mengurangi kerja jantung, dan statin untuk menurunkan kadar kolesterol.
- Perubahan Gaya Hidup: Menghentikan kebiasaan merokok, berolahraga secara teratur, dan mengikuti diet sehat untuk jantung adalah bagian penting dari pencegahan dan pengelolaan angin duduk. Pengelolaan stres juga krusial dalam mencegah serangan angin duduk.
- Pengawasan Medis: Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memonitor kondisi jantung dan melakukan tes yang diperlukan seperti elektrokardiogram (EKG) atau angiografi.
Kelompok yang Rentan Terhadap Angin Duduk
Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi terkena angin duduk. Faktor risiko meliputi:
- Usia Lanjut: Orang yang berusia 45 tahun ke atas (untuk pria) dan 55 tahun ke atas (untuk wanita) lebih rentan mengalami angin duduk.
- Riwayat Keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung meningkatkan risiko terkena angin duduk.
- Penderita Penyakit Jantung Koroner: Angin duduk sering kali merupakan tanda dari penyakit jantung koroner, di mana arteri yang memasok darah ke jantung menyempit.
- Kebiasaan Merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penumpukan plak di arteri.
- Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol Tinggi: Kedua kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan mempercepat terjadinya angin duduk.
- Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung dan angin duduk karena kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah.
Penanganan yang Tepat dan Gaya Hidup Sehat
Angin duduk bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh. Memahami gejalanya, mengetahui cara menanganinya, dan mengenali kelompok yang rentan adalah langkah penting dalam pencegahan dan pengelolaan kondisi ini. Dengan penanganan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, risiko komplikasi yang lebih serius seperti serangan jantung dapat diminimalkan.
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala angin duduk, segera cari bantuan medis untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
Artikel Terkait
-
4 Mitos dan Fakta Diabetes, Termasuk Larangan Konsumsi Gula hingga Obesitas
-
Mulai Nyeri Dada Sampai Leher, Ini Pertanda Kolesterol Tinggi Yang Tak Bisa Disepelekan
-
Jam Kerja Panjang Tingkatkan Risiko Stroke hingga Serangan Jantung, Ini Cara Menjaga Kesehatan
-
Pentingnya Deteksi dan Skrining Dini Penyakit Tiroid: Cegah Dampak Buruk pada Kualitas Hidup
-
11 Herbal untuk Kolesterol yang Bantu Jaga Kesehatan Jantung, Mudah Ditemukan
Health
-
Pro dan Kontra: Kebijakan Cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Benarkah Efektif?
-
Bukan Pilihan Alternatif, Mengapa Vape Sama Berbahaya dengan Rokok Biasa?
-
Ini 3 Tanda Tubuhmu Terlalu Banyak Mengonsumsi Kopi, Apa Saja?
-
Mabuk hingga Keracunan, Kenali Bahaya Mengkonsumsi Bunga Terompet
-
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
Terkini
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings