Drainase rumah merupakan bagian penting dari sistem sanitasi yang sering kali luput dari perhatian. Banyak orang baru menyadari pentingnya drainase ketika air sudah menggenang, menimbulkan bau tidak sedap, atau bahkan menyebabkan banjir kecil di sekitar rumah.
Padahal, drainase yang tersumbat tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan penghuni dan lingkungan sekitar. Jika dibiarkan, masalah ini bisa berkembang menjadi risiko jangka panjang.
Sumber Penyakit dan Bakteri
Drainase yang tersumbat menyebabkan air limbah menggenang dan tidak mengalir dengan semestinya. Kondisi ini menjadi tempat ideal bagi bakteri, virus, dan jamur untuk berkembang. Paparan mikroorganisme tersebut dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti infeksi kulit, gangguan pencernaan, hingga masalah pernapasan.
Lingkungan yang lembap juga memicu pertumbuhan jamur di dinding dan lantai rumah, yang berbahaya bagi penderita asma atau alergi.
Sarang Nyamuk dan Hama
Genangan air akibat drainase yang buruk merupakan tempat berkembang biak nyamuk. Nyamuk dapat membawa penyakit serius seperti demam berdarah, malaria, dan chikungunya. Selain nyamuk, saluran air yang kotor juga menarik hama lain seperti tikus dan kecoa.
Hewan-hewan ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga membawa bakteri dan kuman yang dapat mencemari makanan serta peralatan rumah tangga.
Bau Tidak Sedap dan Penurunan Kualitas Udara
Salah satu tanda paling umum dari drainase yang tersumbat adalah bau menyengat yang berasal dari saluran air. Bau ini muncul akibat penumpukan limbah organik yang membusuk.
Udara yang tercemar bau tidak sedap dapat menyebabkan rasa mual, pusing, dan ketidaknyamanan, serta menurunkan kualitas udara di sekitar rumah. Dalam jangka panjang, kondisi ini berdampak buruk pada kesehatan pernapasan penghuni.
Pencemaran Lingkungan Sekitar
Drainase yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan air limbah merembes ke tanah di sekitar rumah. Hal ini berisiko mencemari tanah dan air tanah yang sering digunakan sebagai sumber air bersih.
Jika terjadi secara terus-menerus, pencemaran ini dapat merusak ekosistem lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat di sekitar permukiman.
Risiko Banjir dan Kerusakan Bangunan
Saluran air yang tersumbat tidak mampu menampung dan mengalirkan air hujan dengan optimal. Akibatnya, air mudah meluap dan menyebabkan banjir lokal, terutama saat hujan deras. Genangan air yang terus-menerus terjadi dapat merusak lantai, dinding, serta fondasi bangunan.
Struktur rumah yang terus terpapar air berisiko mengalami keretakan dan penurunan kekuatan bangunan.
Dampak pada Kenyamanan dan Kesehatan Mental
Lingkungan rumah yang kotor, berbau, dan rawan penyakit tentu memengaruhi kenyamanan penghuni. Rasa cemas terhadap kesehatan keluarga, stres akibat kondisi rumah yang tidak nyaman, serta terganggunya aktivitas sehari-hari dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
(Flovian Aiko)
Baca Juga
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Jin Seok Kyu di Tahun 2025, Layak Ditonton!
-
Tak Sengaja Bertemu, Ferry Irwandi dan Raffi Ahmad Soroti Daerah Terdampak
-
5 Fakta Menarik Novel Animal Farm Jelang Adaptasi Film di Tahun 2026
-
Ditolak John Heitinga, PSSI Janji Umumkan Pelatih Baru dalam Waktu Dekat
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Termurah 2025, Nonton Video dan Main Game Jadi Lebih Enteng
Artikel Terkait
-
Standar Dapur MBG Ditingkatkan, Insentif Fasilitas Harian Rp 6 Juta Kini Bisa Dioptimalkan
-
Rumah Nyaman dan Bebas Ribet: Tips Menjaga Saluran Air di Luar Ruangan
-
Segera Punya SLHS! BGN Bakal Tutup Sementara SPPG yang Tak Daftar ke Dinkes
-
Misteri Saluran Air Sawah Besar: Proyek Gali Gorong-gorong Temukan Kuburan China Kuno Era 1960
-
Bebas Drama Bocor dan Boros: Solusi Pintar untuk Sistem Air di Rumah Modern
Health
-
Anak GTM, Dokter Shane Tuty Ungkap Ciri Picky Eater yang Perlu Diwaspadai!
-
Dari Tinnitus hingga Hiperakusis: Risiko Serius di Balik Kebiasaan Memakai Headphone
-
Menopause Bukan Akhir, tapi Transisi yang Butuh Dukungan
-
Fakta dan Mitos tentang Gula: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
-
Bukan Hanya Milik Lansia, Usia 20-an Juga Bisa Kehilangan Massa Otot
Terkini
-
Tak Sengaja Bertemu, Ferry Irwandi dan Raffi Ahmad Soroti Daerah Terdampak
-
5 Fakta Menarik Novel Animal Farm Jelang Adaptasi Film di Tahun 2026
-
Ditolak John Heitinga, PSSI Janji Umumkan Pelatih Baru dalam Waktu Dekat
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Termurah 2025, Nonton Video dan Main Game Jadi Lebih Enteng
-
Panduan Pemula: 3 Persiapan Kunci untuk Memulai Karier Remote