Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ahmad Zubairi
Ronaldo Menggiring Bola. (Fabrizio Andrea Bertani/Shutterstock.com)

Manchester United akan berhadapan dengan besutan Graham Potter, Brighton pada laga tunda EPL. Yakni pada pekan ke-18 hari Rabu 16 Februari 2022 di markas Setan Merah, Old Trafford jam 03:15 WIB.

Manchester United akan menghadapi lawan yang lebih berat ketimbang Sothampton dan Burnley. Sebab kemarin lusa, Setan Merah hanya bermain imbang kontra Burnley sang juru kunci dan Sothampton sang peringkat 10. 

Kali ini pasukan Ralf Rangnick akan bersua dengan tim yang kalau boleh dikatakan adalah tim yang lebih sulit untuk dikalahkan. Pasukan Graham Potter, Brighton ini sedang on fire dan bertengker di posisi 9. Pertanyaannya, jika Setan Merah imbang lawan sang juri kunci dan peringkat 10, mampukah kali ini melibas tim berada di posisi 9?

Bukan hanya tentang posisi di klasemen. Melainkan lebih dari itu Brighton adalah tim yang mampu menyimbangi Arsenal 1:1, sang raja London Liverpool 1:1 dan juga  menahan imbang sang juara Liga Champions, Chelsea 1:1. 

Setan Merah memang unggul jauh dari segi head to head. Sebab dari 8 pertemuan dengan Brighton, Paul Pobga dan kolega memenangkan 6 pertandingan. Sedangkan Brighton sendiri memenangkan 2 pertandingan.

Tapi jika melihat hasil kedua tim, Setan Merah diprediksi akan sulit melibas Brighton. Walaupun dalam catatan sejarahnya, Setan Merah tak pernah menelan kekalahan di markasnya, Old Trafford melawan Brighton. Tapi melihat kondisi saat ini adalah bukan tidak mungkin Setan Merah akan kembali gagal meraih poin sempurna. Tapi apa pun itu, Ralf Rangnick akan berusaha semaksimal mungkin untuk memasang taktik elegan, impresif dan sedinamis mungkin untuk menumbangkan pasukan Graham Potter, Brighton.

Syarat utama agar Setan Merah menang adalah mampu memaksimalkan peluang. Dan harus mampu menguasai penguasaan bola di lini tengah. Sodoran dan umpan trupas serta krosing harus dimaksimalkan dengan baik sepanjang laga berjalan selama waktu normal. 

Jika Setan Merah tetap tak konsisten, tetap menelan hasil seri, maka poisisi di klasemen adalah mempengaruhi terhadap kesemangatan para pemain. Lebih dari itu, jika MU selalu seri, adalah bisa menggagalkan Setan Merah untuk tampil di Liga Champions musim depan. 

Ahmad Zubairi