Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Farida Hasanatul
Ilustrasi seorang penulis terkena writer's block. (pexels)

Masalah yang kerap kali ditemukan saat menulis yaitu bertemu dengan jalan buntu, baik diawal tulisan, tengah, ataupun akhir penulisan. Hal tersebut sering dinamakan dengan istilah writer’s block, yaitu sebuah istilah yang mengilustrasikan suatu keadaan ketika penulis kesulitan untuk meuangkan tulisan apa pun. 

Dalam kondisi seperti itu, rasanya untuk membuat tulisan yang baru atau bahkan sekadar untuk melanjutkan sebuah tulisan rasanya terasa sangat sulit. Merangkum dari skillacademy.com dan glints. com, berikut ini 5 tanda kamu terkena writer’s block saat menulis.

5 tanda kamu terkena writer’s block saat menulis.

1. Kehilangan semangat menulis

Apabila biasanya kegiatan menulis merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan, tetapi kala kamu mengalami writer’s block, maka kamu akan merasa aktivitas tersebut tidak lagi menyenangkan.

Kamu serasa kehilangan semangat untuk menulis. Writer’s block membuatmu jadi menunda-nunda untuk mulai menulis, sehingga dapat mengurangi produktivitas kamu.

2. Terlalu sering mengoreksi

Mungkin ada sebagian penulis yang mempunyai sifat perfeksionis. Mereka menginginkan sebuah tulisan yang benar-benar bagus, sehingga berkali-kali melakukan perbaikan dan pada akhirnya lupa untuk melanjutkannya kembali.

Jika sudah begitu, maka tak jarang berujung writer’s block saat menulis. Seorang yang memiliki sifat perfeksionis bisa menghapus beberapa paragraf hanya karena dia merasa kurang sesuai. Hingga akhirnya hal tersebut membuat si penulis kehilangan motivasi karena dia merasa gagal.

3. Sulit fokus

Biasanya seseorang yang sedang terkena writer’s block akan merasa sulit fokus pada saat menulis. Selalu ada hal-hal yang biasanya tidak mengganggu, tiba-tiba saja menjadi mengganggu. Misalnya, memikirkan hal-hal di luar tema menulis yang sebenarnya tidak seharusnya dipikirkan.

4. Mengalami brain fog (kelelahan otak)

Tanda selanjutnya ketika kamu terkena writer’s block yaitu mengalami brain fog atau kabut otak. Keadaan ini membuat kemampuan berkonsentrasi menjadi berkurang, bahkan kamu akan mengalami berkurangnya kemampuan untuk berpikir jernih serta berpikir kreatif.

Hal tersebut merupakan sebuah keadaan di mana otak seperti dibatasi oleh ‘kabut’ dan membuat sulit melihat dengan jelas. Hingga pada akhirnya, kamu akan mengalami kesulitan untuk sekedar membuat alur cerita yang runtut, atau kamu kesulitan untuk mengikuti alur cerita yang telah dibuat sebelumnya.

5. Pikiran kosong

Tanda paling umum yang dijumpai oleh para penulis saat mengalami writer’s block, adalah pikiran terasa kosong. Mungkin kamu bisa menuliskan satu ataupun dua kalimat, tetapi ketika kamu mencoba untuk melanjutkannya seolah pikiran menjadi kosong serta seperti tidak mengetahui kata-kata sama sekali.

Itulah 5 tanda kamu terkena writer’s block saat menulis. Semoga bermanfaat.

Farida Hasanatul