Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Desyta Rina Marta Guritno
Toprak Razgatlioglu (Instagram/@toprak_tr54)

Setelah kedatangan 3 rookie dari Moto2 musim ini, tahun 2026 MotoGP akan kembali menyambut pembalap baru. Dia adalah Toprak Razgatlioglu, 2x juara dunia WorldSBK. Toprak resmi meninggalkan ajang balap tersebut dan bergabung dengan tim satelit Yamaha, Pramac Racing.

Seperti halnya pembalap baru yang lain, Toprak pasti akan mengalami masa adaptasi dengan berbagai perbedaan yang ada di WorldSBK dan MotoGP.

Lantas, apa saja culture shock dan hal-hal yang akan terjadi saat Toprak menjalani musim debutnya di MotoGP musim depan? Berikut ulasannya.

Sponsor

Sponsor tak jarang menjadi salah satu masalah saat seorang pembalap pindah ke tim lain. Dalam kasus Toprak, dia adalah pembalap ikon merek minuman Red Bull, sementara Yamaha memiliki sponsor utama Monster.

Kedatangan Toprak di Pramac menghindarkan dirinya dari masalah sponsor karena Pramac tidak terikat hubungan kerjasama dengan Monster, sehingga Toprak masih bisa melanjutkan kemitraannya dengan Red Bull.

Namun, melansir dari laman Motorsport, keadaan menjadi runyam bila terbukti benar bahwa Toprak akan dipromosikan ke tim Yamaha pabrikan pada tahun 2027. Jika Yamaha juga melanjutkan kerjasama dengan monster, maka Toprak harus melepas hubungannya dengan Red Bull.

Kasus ini juga dialami oleh Marc Marquez saat dirinya pindah dari Gresini Racing ke Ducati pabrikan. Marc harus rela menghentikan kerjasamanya dengan Red Bull yang sudah berlangsung bertahun-tahun, sejak masih di Honda, karena Ducati punya sponsor utama sendiri, yakni Monster.

Jumlah Balapan

Hal lain yang harus diadaptasi oleh Toprak saat menjadi pembalap MotoGP adalah jadwal balapan yang lebih banyak. Seperti yang kita ketahui, dalam satu musim WorldSBK hanya menyelenggarakan sebanyak 12 kali balapan, sedangkan MotoGP punya 22 seri.

Selain seri yang lebih banyak, Toprak juga harus menghadapi sirkuit-sirkuit yang belum pernah dia coba sebelumnya karena ada kurang lebih 16 sirkuit MotoGP yang berbeda dengan WorldSBK.

Ban

Tantangan terbesar Toprak saat debut di MotoGP bukan hanya dengan mesin, dia juga harus beradaptasi dengan ban. Ajang balap WorldSBK menggunakan ban Pirelli, sedangkan MotoGP menggunakan ban Michelin.

Tahun depan Toprak harus melakukan penyesuaian dengan ban Michelin. Beruntungnya hal tersebut hanya akan berlangsung selama selama satu tahun, karena tahun 2027 Pirelli akan mengambil alih peran pemasok ban MotoGP.

Siapa yang Akan Jadi Rekan Setim Toprak?

Salah satu pertanyaan yang muncul setelah pengumuman Toprak ke MotoGP adalah siapa yang akan menjadi rekan setimnya?

Sejatinya, hal ini tidak perlu dipertanyakan mengingat sudah jelas bahwa Jack Miller adalah pembalap Pramac yang kontraknya akan habis akhir musim ini, sedangkan Miguel Oliveira masih memiliki kontrak hingga 2026.

Namun, Yamaha kabarnya sangat senang dengan sumbangsih yang diberikan oleh Miller terhadap motor sehingga akan menawarkan perpanjangan kontrak.

Kemudian, melansir dari laman Crash, alih-alih memastikan posisi Miguel Oliveira di kursi Pramac tahun depan bersama Toprak, Yamaha justru memberi keterangan bahwa rincian lebih lanjut mengenai susunan lembalap Prima Pramac Yamaha MotoGP tahun 2026 akan dikomunikasikan pada waktunya.

Kabar lain juga menyebutkan kedua pembalap Pramac telah diberi tahu bahwa mereka memiliki waktu hingga jeda musim panas untuk mendapatkan tempat mereka tahun 2026. Untuk itu, rekan setim Toprak Razgatlioglu hingga saat ini masih belum bisa dikonfirmasi.

Nah, itu tadi beberapa culture shock atau hal-hal yang akan terjadi saat Toprak bergabung menjadi pembalap MotoGP musim depan. Kalau menurut kalian, seperti apa penampilan Toprak di MotoGP nanti, apakah dia juga akan gemilang seperti karirnya di WorldSBK?

Desyta Rina Marta Guritno