Menulis merupakan kegiatan menyenangkan dan mengasyikan bagi mereka yang telah terbiasa. Bagaimana dengan kita yang masih menyandang predikat sebagai penulis pemula? Tentunya akan jauh berbeda, bukan?
Sebagai orang yang terbilang "baru" dalam dunia kepenulisan, menulis merupakan rangkaian kegiatan yang sangat berat untuk dilakukan. Dibutuhkan energi yang ekstra, kondisi tubuh yang prima, dan tentunya keadaan hati serta pikiran yang stabil untuk dapat melakukannya dengan baik.
Dalam keadaan tertentu orang akan merasa sangat malas, enggan, bahkan alergi untuk menulis. Istilah populer yang kita kenal sekarang adalah "mood". Jadi kalau sedang malas nulis kita sering berdalih, "Lagi nggak mood untuk nulis, nih." Hayoo... siapa di antara kalian yang suka berdalih seperti itu?
Aktivitas yang satu ini memang kerapkali tidak dapat berjalan dengan baik, tidak seperti apa yang ada di dalam bayangan kita. Rasa malas, jenuh, lelah, tidak bersemangat, dan berbagai rasa lainnya yang selalu saja datang menghantui, membuat mood menulis kita semakin hancur berantakan.
Sebenarnya ada banyak sekali cara yang bisa digunakan untuk mengembalikan semangat menulis dan menjaga mood menulis tetap stabil. Setiap orang memiliki cara yang berbeda, tergantung kecocokan dan kenyamanan tiap individu.
Artikel ini akan memberikan tips-tips yang pada umumnya sangat efektif untuk meningkatkan semangat menulis agar meningkat secara drastis.
1. Tanamkan Tekad dan Motivasi yang Kuat
Dalam menulis, tentu didasari dengan sebuah tujuan yang jelas. Kalau tujuan menulisnya saja tidak jelas, jangan harap bisa menulis dengan semangat dan mood yang baik.
Dari tujuan yang jelas itulah, lahir tekad dan motivasi yang kuat untuk mencapainya. Karena dorongan itu ada, jika ada pemicunya. Sebelum mencari dan menemukan motivasi dalam menulis, maka tentukan tujuan yang jelas dulu, yah.
Tekad dan motivasinya bisa bermacam-macam, karena memang ada di dalam diri masing-masing, temukan motivasi yang terbaik, yang bisa menjadi dorongan kuat untuk menulis. Setelah tekad dan motivasi terbentuk, maka semangat dalam diri untuk menulis akan terbentuk dan terus meningkat tajam.
Saat rasa malas serta mood yang buruk datang menghampiri, dan mencoba mematahkan semangat menulis, cobalah untuk terus mengingat motivasi yang sudah tertanam, jangan sampai tekad kita untuk mencapai tujuan dalam menulis, goyah dan tumbang begitu saja.
Itulah mengapa menanamkan tekad dan motivasi itu sangat penting, untuk menjaga kadar semangat dalam menulis.
2. Membaca untuk Menemukan Inspirasi Menulis
Jangan harap bisa menulis dengan lancar, kalau malas membaca. Menulis dan membaca itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Amunisi seorang penulis adalah membaca.
Jika berniat meningkatkan semangat untuk menulis, maka fokuskan aktivitas baca, dengan membaca sesuatu yang menginspirasi. Cari sumber inspirasi yang tepat untuk meningkatkan semangat menulis.
Membaca untuk menemukan inspirasi, bisa dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan apa yang kita tulis, membaca tulisan-tulisan yang bertebaran di internet, membaca tulisan-tulisan para penulis hebat, dan cobalah sesekali pergi ke perpustakaan untuk mencari inspirasi di sana.
Selain itu, mencari sumber inspirasi bisa dilakukan sambil jalan-jalan atau refreshing, loh. Menyenangkan, bukan? Terkadang untuk mengembalikan semangat dalam diri, kita memerlukan suasana yang berbeda dalam proses menulis. Yah, selain membangkitkan semangat, jalan-jalan juga dapat membuat pikiran menjadi fresh, mood menulis membaik, dan memicu munculnya ide-ide segar lainnya.
3. Jadikan Menulis sebagai Hobi atau Kesenangan
Menulis atas dasar Kesenangan dan hobi, mempermudah serta memperlancar proses menulis. Di samping kita akan bersemangat melakukannya, tulisan yang dibuat atas dasar kesenangan, akan lebih berkualitas dan bagus.
Menulis karena hobi dan kesenangan akan membuat aktivitas menulis menjadi sangat menyenangkan, mengasyikan, bikin ketagihan, dan akan membuat kita merasa bahagia. Sehingga kadar semangat dalam diri akan terjaga dengan baik, bahkan terus meningkat.
Sesuatu yang disenangi itu, jika dikerjakan pasti akan lebih maksimal dan optimal. Tentunya tidak akan membebani atau menyiksa diri dari aktivitas yang kita jalani, termasuk aktivitas menulis. Kebebasan menulis akan lebih terasa, kita bisa mengekspresikan diri dan mengekspresikan apa pun yang ada di benak kita secara lepas, karena menulis dengan hobi atau kesenangan tidak membuat kita terikat atau terkekang oleh apa pun dan siapa pun.
Bagi kalian yang saat ini masih menulis karena tuntutan atau paksaan, sebaiknya ubah mindset menulisnya, jadikan aktivitas menulis sebagai hobi atau kesenangan. Lalu asakan perbedaannya, pasti sobat akan lebih bersemangat dalam menulis.
4. Atur Waktu Menulis secara Proporsional
Penting, tetapi kerapkali diabaikan oleh banyak orang. Ingat, ya, kita ini manusia, bukan robot. Jangan menyiksa diri dan memaksakan diri untuk menulis secara berlebihan. Otak dan anggota tubuh lainnya perlu beristirahat.
Atur waktu menulis dengan baik. Manajemen waktu yang baik akan membuat aktivitas menulis menjadi lebih teratur, tulisan yang dibuat pun akan lebih baik, dan yang lebih penting dalam bahasan kita adalah untuk menjaga semangat dan mood menulis dengan baik.
Luangkan waktu khusus untuk menulis, minimal satu sampai dua jam dalam sehari, khusus untuk menulis. Buat perencanaan yang matang, sebelum mulai beraksi untuk menulis. Siapkan ide-ide yang sudah kita tabung, dengan perencanaan yang baik, waktu khusus untuk menulis tidak terbuang untuk memikirkan ide-ide untuk menulis.
Maksimalkan waktu khusus untuk menulis dengan sebaik mungkin. Pastikan juga waktu menulis yang kita pilih, merupakan waktu yang tepat. Waktu di mana kadar semangat, mood, kondisi hati, dan kondisi pikiran sedang dalam kondisi prima.
Jangan memaksakan diri, jika tubuh merasa sangat penat dan lelah, berhentilah menulis dan berikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat. Disiplin waktu, merupakan kunci keberhasilan dalam menulis. Menulislah dengan manajemen waktu yang baik dan konsisten dalam melakukannya.
5. Beri Apresiasi terhadap Diri Sendiri
Biasanya, seseorang cenderung akan lebih bersemangat, jika mendapat apresiasi atau pujian dari orang lain atas karyanya, itu memang benar. Namun bagi saya, memberikan apresiasi kepada diri sendiri oleh diri sendiri tidak kalah pentingnya dalam upaya meningkatkan semangat dalam menulis.
Jangan terlalu berharap pada pujian orang lain. Kalaupun mendapat banyak pujian dan apresiasi dari orang lain, jangan sampai lupa diri dan malah membuat terlena. Jadikan segala bentuk apresiasi sebagai acuan untuk menjadi lebih baik dan terus meningkatkan kualitas tulisan kita.
Untuk meningkatkan semangat menulis, bisa dilakukan dengan memberikan apresiasi kepada diri sendiri, biasanya ini dilakukan untuk terus memacu diri, untuk terus bersemangat dalam upaya-upaya atau tahapan-tahapan menulis kedepannya.
Setiap pencapaian yang telah kita raih dari jerih payah menulis, Kita harus sadari, bahwa kita telah berhasil melakukan sesuatu yang besar dalam hidup, maka jangan lupa untuk memberikan apresiasi terhadap diri sendiri.
Bagaimana caranya?
Jawabannya adalah dengan merayakannya. Sebelum mengerjakan proyek menulis, putuskan terlebih dahulu, bagaimana kita akan merayakannya setelah proyek menulis itu selesai. Sisipkan hadiah-hadiah kecil untuk diri sendiri, ketika kita telah berhasil menyelesaikan langkah-langkah kecil dalam proses menulis.
Kita bisa merayakannya dengan cara jalan-jalan atau refreshing menyegarkan pikiran ke taman, atau ke tempat yang bernuansa indah; Bisa juga dengan mentraktir makan teman dekat, sebagai bentuk rasa syukur; Pergi berlibur; Bergabung dan berbagi pengalaman dengan komunitas-komunitas yang berkaitan dengan menulis; Dan aktivitas menyenangkan lainnya.
Hal itu akan meningkatkan semangat untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan menulis berikutnya.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'Deep Work': Cara Berhasil Fokus di Dunia yang Penuh Gangguan
-
10 Tips Praktis Menjadi Penulis Non-Fiksi, Gak Susah Kok!
-
Ulasan Buku 'Human Kind': Sejarah Penuh Harapan karya Rutger Bregman
-
Ulasan Novel 'Rumah Kaca': Politik Arsip sebagai Mata Radar Hindia Belanda
-
Menciptakan Demokrasi Ideal melalui Penyelenggaran Pemilu di Indonesia
Artikel Terkait
-
Modal Ngeblog Bisa Sampai Yurop: Rahasia Jalan-Jalan Gratis dari Menulis
-
Masih Banyak Gen-Z yang Belum Paham Produk Jasa Keuangan
-
Gerakan Pemilih Cerdas, Literasi Politik Agar Semua Orang Bisa Jadi Pemilih yang Rasional
-
Bank Indonesia Dorong Literasi Ekonomi untuk Jakarta Global
-
Urgensi Literasi Digital: Cegah Tren 'Mengemis Digital'
Hobi
-
FansTak Perlu Banyak Menuntut, STY Pasti Miliki Alasan Tersendiri Tak Mainkan Eliano Reijnders
-
Kedatangan Ole Romeny ke Timnas Indonesia, Solusi Kebuntuan Lini Depan?
-
Genjot Fisik Pemain, Persib Bandung Pasang Target Tinggi Lawan Borneo FC
-
Timnas Indonesia, Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan Satu Poin Sakral yang Tak Kunjung Didapatkan
-
Diisukan Hijrah ke Man United, Victor Gyokeres Janji Setia pada Sporting CP
Terkini
-
Rating Melejit! Akhir Drama Korea Jeongnyeon Pecahkan Rekor, Happy Ending?
-
Terbiasa Bicara Kasar, Ini Alasan Bermain Game Memengaruhi Emosi Gamers
-
4 Rekomendasi Film Komedi Korea yang Wajib Ditonton, Dijamin Ngakak!
-
3 Film India Dibintangi Raashi Khanna Tayang 2024, Ada The Sabarmati Report
-
5 Rekomendasi Film Adaptasi Game, dari Aksi Seru hingga Horor Mendebarkan