Apakah kalian tahu Charlie Chaplin? Atau Marcel Marceau? Ya, keduanya merupakan seniman pantomim yang paling tersohor di dunia. Akan tetapi, sudah tahukah kalian apa itu pantomim? Pantomim atau yang dalam bahasa Latin disebut pantomimus (meniru segala sesuatu), merupakan suatu seni pertunjukan teater yang tidak menggunakan bahasa verbal (ucapan), tetapi menggunakan bahasa isyarat dalam bentuk mimik wajah dan gerak tubuh sebagai dialog atau monolognya. Seni pertunjukan pantomim telah diperkenalkan sejak zaman Yunani Kuno sebagai kegiatan ritus keagamaan dengan mengangkat tema-tema mitologi sebagai ceritanya. Namun pada abad ke-16, pantomim menjadi amat populer di Italia dan kemudian berkembang ke seluruh dunia dan sampai saat ini seni pantomim masih dipertontonkan dalam lakon komedi pada umumnya.
Berbicara mengenai pantomim, kurang lengkap apabila saya tidak menguraikan teknik-teknik dasar dalam seni pertunjukan ini. Adapun di dalam seni pantomim yang seringkali mempertunjukkan kegiatan sehari-hari, terdapat beberapa teknik dasar dalam pertunjukannya, antara lain sebagai berikut:
1. Olah Tubuh
Seorang aktor pantomim dituntut untuk bisa berdialog atau bermonolog dengan menggunakan bahasa isyarat (bukan verbal). Nah, bahasa isyarat tersebut tentunya menggunakan olah tubuh sebagai bentuk komunikasinya. Olah tubuh yang harus rutin dipersiapkan oleh aktor pantomin antara lain seperti pemanasan, pendinginan, serta pelenturan. Adapun di dalam pemanasan biasanya aktor pantomim melakukan beberapa gerakan seperti gerakan pada kepala, pundak, tangan dan lengan, tungkai dan kaki; sedangkan dalam pelenturan biasanya aktor pantomim melakukan beberapa gerakan seperti stakato (gerakan patah-patah) dan legato (lemah gemulai); sedangkan gerakan pendinginan berfungsi agar aktor pantomim tidak merasakan cedera setelah melakukan gerakan-gerakan pertama.
2. Ekspresi Wajah
Selain menggunakan olah tubuh sebagai bahasa isyaratnya, seorang aktor pantomim juga dituntut untuk bisa memainkan ekspresi wajah (mimik wajah) sesuai dengan lakon pertunjukannya. Ekspresi wajah berfungsi untuk mendukung apa yang disampaikan melalui gerakan olah tubuh. Tanpa menggunakan ekspresi wajah, tentu penonton akan kesulitan dalam memahami apa yang sedang dilakukan oleh si aktor pantomim dalam pertunjukannya.
3. Improvisasi
Sama halnya seperti seni teater yang lainnya, seni pertunjukan pantomim juga mengandalkan improvisasi. Improvisasi merupakan suatu sikap yang menuntut seseorang agar secara cepat dapat menentukan, mengarahkan, dan menciptakan sesuatu hal. Karena dalam seni pertunjukan, bukan tidak mungkin bagi seorang aktor tidak ingat akan naskah pertunjukannya. Demi meminimalisir kesalahan dalam pertunjukannya tersebut, improvisasi amat dibutuhkan karena dapat membantu jalannya cerita dengan tetap melihat pada teks naskah yang ada. Selain itu, improvisasi juga sangat besar pengaruhnya karena dapat mempengaruhi kualitas seorang aktor di atas panggung, juga membuat jalannya cerita menjadi tidak membosankan.
4. Kepekaan Pancaindra
Selain gerakan tubuh dan ekspresi wajah, yang harus diperhatikan oleh seorang aktor pantomim ialah hal-hal internal dalam pertunjukan, semisal suara atau lagu-lagu yang mengiringi pertunjukan dan juga alat-alat atau properti yang menunjang pertunjukan. Maka dari itu, seorang aktor pantomim harus bisa memaksimalkan fungsi pancaindranya, guna menyesuaikan gerakan tubuhnya sebagai sarana komunikasi dengan faktor-faktor yang ada di atas panggung.
5. Kemampuan Memainkan Emosi
Emosi menjadi hal yang amat penting dalam pertunjukan pantomim. Karena tanpa menggunakan emosi, pertunjukan seorang aktor pantomim akan terlihat sangat datar dan hambar, meskipun si aktor tersebut telah memainkan olah tubuh dan ekspresi wajah dengan baik. Emosi ini bersifat memengaruhi jiwa seorang aktor, dan berperan dalam membangun suasana di atas panggung.
Itu tadi merupakan ulasan mengenai pengertian dan teknik-teknik dasar dalam pertunjukan pantomim. Saya harap kita semua dapat memetik manfaat dari ulasan ini. Di akhir kata saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf atas kurang serta lebihnya.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
Hobi
-
4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
-
Ironisme PSSI, Semua Syarat Pelatih Anyar Ternyata Sudah Dipenuhi oleh STY yang Mereka Pecat!
-
Membaca, Menulis, Merangkai Diri: Kisah Perempuan di Puan dan Bukunya
-
Nama John Herdman Mengemuka untuk Latih Timnas, Bakal Jadi Patrick Kluivert Jilid II?
-
Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
Terkini
-
Dari Lubang Kecil Bernama Biopori, Kita Belajar Mengurai Genangan Saat Hujan Turun
-
Tak Terima Pengasuh Anak Dihina, Erika Carlina Naik Pitam
-
Dari Makan Cepat hingga Larut Malam: 5 Kebiasaan Makan yang Perlu Dihindari
-
5 Tablet dengan RAM Besar Ramah Kantong, Spek Dewa Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Lebih dari Sekadar Wangi: Bagaimana Komunitas Parfum Membangun Ruang Aman Anak Muda Jogja