Gawat. Bisa-bisanya Mas Tuchel ini menyalahkan lapangannya sendiri kurang baik. Kurang mapan. Kurang mulus aduhai dan semacamnya. Enak saja menyalahkan kondisi Stamford Bridge. Tapi kayaknya betul juga, sih. Kayak ampas saja itu lapangan. Buktinya, kemarin pas lawan Real Madrid, Chelsea keok di stadion itu. Tidak bisa mencetak gol.
Namun, di leg kedua Liga Champions babak penentuan itu, di kandang Madrid, Chelsea bisa sarangkan tiga gol. Ajaib bukan? Di Santiago Bernabeu itu loh, bisa cetak tiga gol. Di stadion megah yang baru direnovasi. Hanya saja, Chelsea tetap saja kalah. Yaelah Si Chelsea. Kasihan amat ya.
Jadi, jika demikian, bukan lapangan Stamford Bridge saja yang bermasalah. Tapi kekuatannya timnya saja yang mulai menurun. Palingan, itu punggawa mulai makan goreng pisang ya?
Lha iya. Mas Tuchel, menyalahkan Stamford Bridge ini kurang ini, itu, ono, dan kucrut. Sebab Chelsea dipermalukan oleh Arsenal 4:2 dalam tajuk Derby London di kancah Premier League itu. Salahkan saja anak asuhnya, mengapa tidak bisa mencetak 5 gol.
Tuchel terlihat kecewa dengan kondisi lapangan Stamford Bridge. "Berkata bahwa sangat sulit bermain di lapangan sini mungkin terdengar seperti alasan tapi kami memiliki lapangan yang sangat, sangat menyulitkan."
"Tidak menguntungkan buat kami. Bolanya memantul dengan sangat aneh di depan Andreas [Christensen] ketika dia ingin memainkan bola ini," kata Tuchel kepada awak media seperti yang dikutip Metro.co.uk dilansir dari bola.net.
Apa? Bolanya memantul? Iya jelas lah, Mas. Kalau tidak memantul, itu kempes namanya. Emang mau main bola, bolanya kempes gitu?
Atau bisa juga, salahkan tim kerja stadion itu. Dimana bila pemain Arsenal mau mencetak gol, suruh saja gawangnya geser. Palingan cuma butuh 6-8 orang kok. Baru Chelsea tidak akan kebobolan empat gol.
Kalau stadion itu bermasalah, terus maunya main di mana, Mas Tuchel? Di lapangan volly? Atau di Pantai? Kan enak, jadi bola pantai. Atau, mau nyewa ke marka Manchester United? Atau bisa juga nyewa ke Liga 1. Sekalian sama wasitnya. Tapi, memang tidak malu? Yakin tidak malu?
Kalah ya kalah saja. Tidak usah ngeles, Mas Tuchel.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Liverpool Juara Liga Inggris 2024/2025: Pesta di Stadion Anfield
-
Umpatan Dani Carvajal kepada Wasit Barcelona vs Real Madrid: Dasar Bajingan!
-
Rudiger Terancam Tak Main 12 Laga Buntut Insiden Final Copa del Rey
-
Sanksi Berat untuk Antonio Rudiger, Wasit De Burgos: Ia Sangat Agresif
-
Real Madrid Gagal Juara, Carlo Ancelotti Siap Pergi dari Bernabeu?
Hobi
-
Kuala Lumpur City Incar Pemain Indonesia, 3 Nama Ini Berpeluang Bergabung
-
Ingin Maju? 3 Hal Ini Harus Dibenahi dari Pesepakbolaan Putri di Indonesia
-
Klasemen BRI Liga 1 usai Persib Bandung Pesta Gol, PSS Sleman Bakal Terdegradasi?
-
Sudirman Cup 2025: Jadwal Laga Hari Pertama Babak Group Stage
-
Jika Sandy Walsh Saja Ditepikan, Sudah Pasti Liga Jepang Tak Ramah kepada Pemain Indonesia
Terkini
-
Kenapa Film Salvable Jadi Drama Kriminal yang Layak Dinantikan?
-
Esensi Manis Lagu SEVENTEEN 'Good to Me': Saat Cinta di Atas Segalanya
-
Perjuangan Ibu demi Susu Anak dalam Buku Perempuan yang Berhenti Membaca
-
Tayang Mei, Drama Korea Second Shot at Love Bagikan Bagan Karakter Desa Bocheon
-
D.O. EXO Ungkap Kesungguhan Cinta Lewat Lagu Forever, OST Resident Playbook