Sang bomber Borussia Dortmund sekaligus ujung tombak timnas Jerman bakal absen di laga super big match antara Jerman versus Inggris di ajang UEFA National League 2022-2023. Dilansir dari football5star, absennya Marco Reus ini adalah disebabkan karena terkena serangan virus. Maka tak heran bila beberapa hari yang lalu ia tidak tampil di kala Jerman berhadapan dengan Gli Azzurri, Italia.
Pelatih timnas Jerman, Hansi Flick tak mau ambil risiko. Sebab, bila Marco Reus terpaksa dimainkan, khawatir ia tak kunjung sembuh dan akan lebih lama lagi menderita penyakit yang sedang ia alami saat ini. Menurut pelatih Jerman berusia 57 tahun tersebut, Marco Reus membutuhkan beberapa sesi latihan lagi agar ia bisa bertanding. Lebih-lebih untuk membela skuat timnas Jerman.
Lantas, apakah dengan absennya sosok Marco Reus lini depan Jerman tidak akan tajam? Atau apakah tanpa Reus Jerman tidak punya opsi lain untuk menggempur jantung pertahanan timnas Inggris?
Tanpa Reus, Jerman Tetap Berbahaya
Meskipun Jerman tidak akan diperkuat oleh Marco Reus, Jerman tetaplah Jerman. Tim itu akan tetap berbahaya. Pasalnya, skuat yang dimiliki oleh Jerman, bukan hanya terpaku pada Reus seorang.
Lini Serang Pengganti Reus
Reus absen? Itu budak menjadi problem yang sangat serius. Tanpa Reus, lini serang Jerman akan tetap membuat timnas Inggris berbahaya. Stones dan kolega sebagai orang yang bertugas menjadi tembok atau lini pertahanan Inggris akan tetap kerepotan. Pasalnya Jerman masih punya Muller, Havertz dan Sane.
Ketiga pemain Jerman itu tentu sangat bermain impresif dan agresif. Havertz utamanya. Jelas akan membuat jantung belakang Inggris harus kerja keras demi menjegalnya. Begitu pula ketika Sane bermain. Entah Flick akan memasukkan Sane sejak menit awal atau jadi pemain pengganti.
Tanpa Reus Bukan Lantas Buat Jerman Selamanya Kalah
Sekali lagi, absennya Marco Reus di laga ini, itu bukanlah patokan bahwa Jerman akan kalah selamanya tanpa sosok Reus. Ingat, Jerman punya skuat yang mumpuni. Penjaga gawang, Neuer dan bek tangguh macam Rudiger adalah sosok yang perlu diperhitungkan. Bisa jadi, usaha Inggris melalui Harry Kane atau Sterling akan mentok di dua orang itu. Belum lagi Gnabry dan Kimmich yang akan mencegah laju serangan Inggris di lini tengah. Gnabry dan Kimmich selain bertugas sebagai pemutus serangan, juga mahir mengatur ritme permainan. Sehingga serangan Jerman di lini tengah, melalui kaki Gnabry dan Kimmich akan tetap hidup. Motor serangan Jerman akan sangat berbahaya.
Jadi, Meski Jerman tanpa Reus, Inggris harus tetap hati-hati.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Jurnalis Inggris-Pakar Adat Hilang di Hutan Amazon
-
Jerman vs Inggris: Penuh Respek, Southgate Sebut Three Lions Harus Belajar Banyak dari Panzer
-
Jurnalis Inggris Hilang di Hutan Amazon, Brazil Gelar Pencarian
-
UEFA National League Jerman vs Inggris: Saatnya Balas Dendam di Allianz Arena
-
Hasil Studi, Kylian Mbappe Pemain Sepak Bola Paling Berharga di Dunia
Hobi
-
Jalan Panjang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Usai Kalahkan Tim China
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Akui Puas dengan Kualitas Pemain Lokal Timnas Indonesia
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
Kejutan dari PBSI: Fajar Rekan Tandem Fikri, Langkah Penyegaran Positif
Terkini
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka