Plagiator adalah musuh utama bagi setiap penulis dan pembuat konten. Tidak jarang, para plagiator justru mendapat hasil yang lebih banyak dibanding penulis aslinya.
Ketika hal ini terjadi, para penulis dan pembuat konten pasti merasa geram. Bahkan, ada beberapa yang ingin berhenti karena merasa takut hal tersebut terulang kembali.
Lalu, apa yang harus dilakukan penulis? Simak uraian 3 cara menghadapi plagiator berikut ini, ya!
1. Jangan Pernah Berhenti
Kamu berhenti menulis atau tidak, plagiator akan tetap ada. Tentu akan rugi jika kamu berhenti berkarya hanya karena bertemu plagiator.
Baik di media digital maupun cetak, plagiator itu pasti ada. Namun, jika berkaca pada para senior, apakah mereka berhenti untuk menciptakan karya berkualitas? Tentu tidak, bukan.
Justru para penulis dan pembuat konten tetap giat menebar karya positif untuk dapat dinikmati semua orang.
Setiap jalan menuju sukses, pasti akan menemui hambatan, dan plagiator hanya salah satunya. Jika kamu memang serius ingin menggeluti bidang ini, jangan mudah menyerah pada setiap hambatan yang muncul.
2. Karyamu Luar Biasa
Ketika karyamu dibajak, itu menandakan bahwa karyamu memiliki pasar yang bagus dan kualitas yang oke. Karena tidak mungkin ‘pencuri’ mau mencuri barang yang tidak bagus atau tidak layak.
Sambil memperjuangkan karyamu agar plagiator merasa jera dengan mendapat sanksi sosial dan hukum, tetaplah terus meningkatkan kualitas tulisanmu agar lebih baik lagi.
Karena ketika skilmu semakin meningkat, tidak menutup kemungkinan kesempatanmu untuk mendapatkan rezeki dan kesempatan yang lebih baik semakin terbuka lebar.
3. Meminta Bantuan Orang Lain
Jangan segan untuk meminta bantuan orang lain untuk menemukan plagiator terhadap karyamu. Kamu bisa menulis pesan di bio akun menulis dan media sosialmu agar pembacamu bisa melaporkan jika menemukan karya serupa di tempat lain.
Jika bukan kita, siapa lagi yang akan membasmi para ‘pencuri’ ini. Dimulailah dari sini sendiri untuk lebih menghargai setiap karya yang kita buat.
Menciptakan sebuah karya bukanlah hal yang mudah, sehingga melindungi karya sebagaimana melindungi harta benda agar tidak diambil orang lain tentu harus dilakukan.
Demikian 3 cara menghadapi plagiator yang harus dilakukan para penulis. Semoga hambatan ini tidak menyurutkan semangatmu untuk tetap berkarya.
Baca Juga
-
Ulasan Flow: Film Animasi Peraih Oscar yang Ingatkan Kisah Nabi Nuh
-
Kerap Dikritik, LE SSERAFIM Buktikan Kualitas Vokal di Lagu Hot
-
Lebih dari Sekadar Tamparan Haters, Ini Makna Lagu Jennie 'Like Jennie'
-
TWS Ajak Pendengar Lewati Masa Dewasa Bersama di Lagu Countdown
-
Ulasan Lagu Key SHINee Helium: Lirik Nakal saat Hati Penuh Cinta dan Rindu
Artikel Terkait
Hobi
-
Belum Pasti Lolos, China Sudah PD Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia Ronde 4!
-
Jika PSSI Tak Gerak Cepat, Pascal Struijk Bisa Senasib dengan Mantan Pemain AZ Alkmaar Ini!
-
Sudirman Cup 2025: Line Up Indonesia vs India, Ada Jojo dan Putri KW
-
Tak Hanya Bek Tengah, Pascal Struijk Ternyata Bisa Main di 3 Posisi Ini
-
Pascal Struijk dan Potensi Terganggunya Kestabilan Trio Lini Pertahanan Timnas Indonesia
Terkini
-
4 Inspirasi Outfit Harian dari Choi San ATEEZ yang Gampang Buat Kamu Tiru!
-
FIFTY FIFTY 'Pookie' Cerahkan Hari Lewat Sikap Riang dan Penuh Percaya Diri
-
Desa Wisata Jambu, Wisata Edukasi Cocok untuk Acara Outing Class di Kediri
-
Usulan Pencopotan Gibran: Ironi Nasib Wapres Kontroversial
-
Review Film Outside The Wire, Konsep Futuristik Elit tapi Eksekusi Rumit