Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Tim Yoursay
Peserta kegiatan Malam Museum berfoto bersama di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. (Suara/Hiromi)

Apa yang terbesit di benakmu ketika diajak belajar sejarah? Takut bosan? Atau malas karena merasa tidak menyenangkan? Kalau benar begitu, mungkin kamu belum mengenal Komunitas Malam Museum.

Komunitas Malam Museum bisa dibilang sebagai komunitas sejarah paling aktif di Yogyakarta. Tak heran jika komunitas ini menuai sorotan, tak cuma di Yogyakarta, tapi juga berbagai kota lainnya. Itu semua karena Komunitas Malam Museum berhasil menghadirkan kegiatan belajar sejarah yang unik dan menyenangkan, jauh dari kesan bosan.

Penasaran apa saja kegiatan menyenangkan ala Komunitas Malam Museum? Yourmin kasih nih ulasan seputar komunitas yang sudah punya 19 ribu lebih followers Instagram ini!

Awal Mula Berdirinya Komunitas Malam Museum

Erwin Djunaedi, pendiri Komunitas Malam Museum saat selfie bersama para peserta. (Suara/Hiromi)

Malam Museum semula merupakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Gadjah Mada (UGM). PKM ini dijalankan oleh 4 mahasiswa Ilmu Sejarah dan 1 Mahasiswa Ilmu Pariwisata.

Namun, seiring ganti tahun, pendiri Malam Museum hanya tersisa satu orang yaitu Erwin Djunaedi. Erwin mengungkapkan, ide awal Malam Museum muncul karena 5 orang mahasiswa penggagas ini hobi jalan-jalan. Mereka pun terinspirasi dari film Night at Museum yang pertama kali rilis pada 2006.

Pada masa awal pendiriannya, Komunitas Malam Museum menghadapi kesulitan yakni mencari museum yang buka di malam hari. Untung saja, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mau membuka diri.

Sejak saat itu, Komunitas Malam Museum semakin dipandang sehingga akhirnya bisa mengadakan kegiatan malam hari di museum-museum lainnya. Bahkan tidak hanya museum, komunitas anak-anak muda ini telah melebarkan sayap pula di dunia cagar budaya.

Jadi, kegiatan Komunitas Malam Museum tidak monoton begitu-begitu saja. Selalu ada hal baru dan menantang bagi para pengikut setianya.

Kegiatan Komunitas Malam Museum

Peserta Malam Museum tampak antusias mendengarkan penjelasan dari Erwin Djunaedi. (Suara/Hiromi)

Komunitas Malam Museum bertujuan untuk mendekatkan sejarah pada masyarakat. Lebih khususnya lagi, untuk menghapus stigma museum atau cagar budaya yang terkesan kuno.

Menggebrak stigma yang berkembang, Komunitas Malam Museum menciptakan kegiatan seru dan atraktif. Adapun kegiatan-kegiatannya antara lain:

1. Amazing Race

Amazing race adalah kegiatan jelajah di museum. Tidak sekadar jalan-jalan dan mendengarkan penjelasan, kegiatan ini dikemas lebih menyenangkan. Peserta Amazing Race akan dibawa berkeliling museum untuk mendengarkan penjelasan dari guide. Setelah itu, akan ada games menyenangkan yang tak akan membuat peserta merasa bosan.

2. Kids in Museum

Kegiatan Kids in Museum diperuntukkan bagi anak-anak, berusia 6-12 tahun. Anak-anak sebagai peserta akan diajak keliling mengenal koleksi-koleksi museum dengan cara yang dikemas sesuai usia. Selain itu, kegiatan dilengkapi dengan workshop kreatif, seperti mengecat gerabah, dan sebagainya.

3. Kelas Heritage

Kelas Heritage adalah kegiatan yang persiapannya tidak main-main. Di acara ini, volunteer Malam Museum harus riset sejarah di tempat yang telah dipilih. Riset tersebut akan dibuat papernya, untuk nanti disampaikan para peserta. Peserta akan dibawa mengelilingi kawasan bersejarah, dilanjutkan dengan diskusi.

4. Jogja Walking Tour

Walaupun berbeda kepengurusan, tapi Jogja Walking Tour merupakan bagian dari Komunitas Malam Museum. Jogja Walking Tour mengajak peserta untuk jelajah tempat-tempat bersejarah di Yogyakarta, seperti Kotabaru, Kotagede, Alun-alun, dan lain-lain.

Selain keempat event itu, ada acara lain yang sifatnya insidental. Pernah terselenggara workshop cagar budaya, seminar, sampai bike to museum atau bersepeda dari museum satu ke museum yang lain.

Informasi acara bisa diakses melalui media sosial Instagram @malamuseum. Jangan sampai kelewatan dan segera mendaftar karena kuota peserta terbatas, sementara peminatnya tinggi.

Anggota Malam Museum

Komunitas Malam Museum (Suara.com)

Komunitas Malam Museum menyebut anggota internal sebagai volunteer, selaras dengan komunitas yang bentuknya non profit. Sampai artikel ini ditulis, Komunitas Malam Museum memiliki 31 volunteer.

Saat ini pula, Komunitas Malam Museum sedang melakukan open recruitment. Diharapkan nantinya volunteer berasal dari kalangan mahasiswa. Namun, rekrutmen tidak terbatas pada mahasiswa sejarah saja. Mahasiswa jurusan lain pun sangat diperbolehkan. Buktinya, saat ini di Malam Museum ada berbagai latar belakang pendidikan, seperti hukum, pariwisata, ilmu sejarah, filsafat, sampai sastra.

Itulah serba-serbi kegiatan Komunitas Malam Museum yang akan membuatmu lebih mencintai sejarah. Tertarik ikut kegiatannya?

Tim Yoursay