Memasak adalah salah satu hobi yang banyak digemari, mulai dari yang memang jago mengolah makanan sampai yang baru tertarik. Untuk kamu yang kebetulan tertarik menekuni hobi memasak namun merasa skill memasak kamu masih sangat kurang, kamu bisa mengasahnya dengan sering berlatih dan mencoba resep-resep baru yang bisa kamu temukan di internet atau bertanya kepada kawan yang sudah mencoba sebuah resep dan berhasil.
Cara lain untuk meningkatkan keterampilan memasak adalah dengan mengikuti kursus memasak atau cooking class. Kursus memasak atau cooking class biasanya dipandu oleh pengajar yang sudah profesional di bidang masak memasak. Selain bisa menjadi mahir dalam memasak, kalau kamu mengikuti kursus memasak atau cooking class, kamu akan memperoleh banyak manfaat lain, seperti yang dirangkum dari Kitchenkneads.com berikut ini:
1. Menjadi lebih kreatif
Saat mengikuti pelajaran dalam cooking class, kamu tentu harus menggunakan kreativitas kamu agar bisa mempraktekkan teori dan membuatnya menarik versi kamu. Sebab dalam cooking class biasanya tak hanya mengikuti langkah-langkah memasak yang diinstruksikan oleh pengajar, namun ada juga saat kamu harus membuat masakan kamu sendiri sebagai bentuk tantangan atau ujian apakah kamu sudah menguasai teori-teori memasak yang sudah diajarkan.
2. Melatih sikap sabar
Belajar memasak tentu bukan hal instan yang sekali bisa. Kamu harus mengikuti tiap tahapan dengan sungguh—sungguh agar berhasil. Kamu juga tak bisa seenaknya minta agar cepat-cepat berpindah langkah hanya karena kamu sudah merasa mampu sementara pengajar masih memberikan arahan kepada rekan-rekan sesama peserta cooking class yang lain. Tentunya kamu perlu bersabar mengikuti semua tahapannya.
3. Menambah kenalan
Peserta cooking class adalah orang yang sama-sama tertarik dengan dunia memasak. Kamu pun bisa menambah kawan yang mempunyai hobi sama. Ini baik untuk menambah jaringan pergaulan kamu. Siapa tahu ke depannya kamu bisa bekerja sama di bidang kuliner. Kalau pun tidak, kamu sudah menambah teman bukan?
4. Mengatur waktu
Memasak adalah kegiatan yang cukup kompleks terutama untuk resep-resep makanan tertentu. Ada bagian makanan yang memerlukan pengaturan waktu yang tepat agar hasilnya sempurna. Di sinilah kamu perlu mengatur atau memanage waktu kamu agar tahapan memasak bisa dilakukan dengan benar dan masakannya tidak gagal.
5. Lebih percaya diri
Saat kamu berhasil membuat sebuah masakan dan hasilnya sesuai resep, kamu akan lebih percaya diri untuk mencoba resep yang lain. Rasa percaya diri ini akan terbawa tidak hanya dalam urusan memasak namun juga berguna dalam kehidupan kamu sehari-hari.
Itulah lima manfaat mengikuti cooking class. Jika kamu tertarik mengikuti cooking class, cari tahu terlebih dahulu informasi mengenai reputasi, biaya dan juga jarak dari rumah kamu. Kamu tak harus memaksakan diri memilih tempat kursus yang mahal. Sesuaikan dengan kemampuan kamu. Dan untuk menghemat wakttu perjalanan ke tempat kursus, kamu bisa mempertimbangkan lokasi yang lebih dekat ke rumah kamu.
Baca Juga
-
3 Kesalahan saat Mengenakan Pakaian Baru di Tempat Kerja
-
3 Kebiasaan Buruk yang Membuat Meja Kerja Kamu Sering Berantakan
-
5 Tips Mengubah Hobi Membuat Buket Bunga Jadi Uang, Berani Coba?
-
3 Ide Hadiah untuk Seorang Backpacker, Pilih yang Praktis!
-
3 Macam Celebrity Worship, Jangan sampai Kebablasan Memuja!
Artikel Terkait
Hobi
-
Timnas Indonesia Harus Waspada, Myanmar Bakal Panggil Delapan Pemain Aboard untuk Piala AFF
-
Bandai Namco Diguncang Isu: Pembatalan Proyek Besar dan Krisis Internal
-
Usai Libas Arab, Calvin Verdonk Girang Peluang Lolos Piala Dunia Semakin Dekat
-
Timnas Indonesia Bakal Angkat Kaki dari Stadion GBK Saat AFF 2024, Ini Penyebabnya
-
Dipanggil STY ke AFF Cup 2024, Pratama Arhan Belum Pasti Jadi Pemain Inti?
Terkini
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi