Dalam memproduksi suatu karya, wajar banget kok kalau saat-saat pertama kontenmu masih sepi peminat. Tentu saja perlu beberapa waktu untuk bisa mengenalkan karyamu ke orang-orang.
Banyak kok YouTuber atau selebgram di luar sana yang awalnya juga sepi peminat, tapi setelah berselang beberapa waktu, konten mereka jadi ramai. Waktu yang dibutuhkan pun juga tidak sama, ada yang sebentar ada juga yang lama hingga hampir satu tahun.
Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kamu lakukan saat konten buatanmu sepi peminat.
1. Terus Berkarya
Walaupun belum ada orang yang mampir di kontenmu, jangan pernah kamu memutuskan untuk berhenti. Kita tidak tahu kapan dan konten yang mana yang akan viral dan membuat kita semakin dikenal. Memang merintis sesuatu bukanlah hal yang mudah, tapi kalau kamu terus berusaha, maka tidak ada yang tidak mungkin.
2. Ikuti Tren
Cobalah membuat tema konten yang sesuai dengan tren yang sedang hits saat ini, misalnya dengan membuat video atau slide gambar yang mengulas produk skincare yang sedang viral saat ini. Karena kamu mengangkat sesuatu yang viral, pasti ada banyak orang yang ingin melihat kontenmu.
3. Pahami Minat Penonton
Jangan lupa untuk memahami minat penonton, misalnya penonton mukbang Indonesia suka menonton video yang mengulas tentang makanan pedas dan berbau Korea. Nah, dengan begini kamu sebagai content creator bisa menyesuaikan dengan membuat konten dengan tema tersebut.
4. Pelajari Tips and Trick dari Orang yang Sudah Berpengalaman
Cobalah belajar dari pengalaman orang lain, ada banyak kok content creator yang nggak pelit dan mau membagikan ilmu serta pengalamannya dalam membuat konten. Mungkin kamu bisa belajar kapan sih waktu yang tepat untuk mengunggah konten, bagaimana cara membuat opening video yang menarik, dan lain-lain.
5. Buat Ciri Khas
Seseorang dikenal dengan ciri khasnya, begitupula dengan seorang content creator. Ciri khas yang melekat pada dirinyalah yang akan membuat dia mudah diingat dan dikenal orang lain.
Misalnya saat ini ada banyak banget content creator yang membuat video mukbang, nah mungkin kamu bisa membuat sesuatu yang berbeda dengan makan makanan khas Indonesia saja atau makanan pedas saja.
6. Kolaborasi dengan Content Creator Lain
Lebih bagus lagi kalau kamu bisa berkolaborasi dengan content creator lain. Bukan hanya bisa belajar bersama, tetapi juga kalian bisa lebih dikenal oleh penonton, kamu dikenal oleh penontonnya, dia pun juga dikenal oleh penontonmu. Kalau ada kesempatan bagus seperti ini, lebih baik jangan sampai dilewatkan.
Itulah 6 hal yang perlu kamu lakukan saat kontenmu sepi peminat, tetap semangat berkarya!
Baca Juga
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
-
Red Bull Resmi Tukar Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda, Keputusan yang Tepat?
-
Bukan Pecco Bagnaia, Marc Marquez Sebut Adiknya Sebagai Pesaing Utama
-
Performa Mentereng Marc Marquez Buat Ducati Kerap Dicurigai Pilih Kasih
-
Lando Norris dan Oscar Piastri Siap Bersaing untuk Gelar Juara Dunia 2025
Artikel Terkait
-
Makna 'Stecu-Stecu' yang Viral: Populer Berkat Anak Muda Indonesia Timur
-
Cara Beli Acne Patch Bentuk Kecoa yang Viral, Apa Manfaatnya?
-
Profil Rumah Literasi: Diduga Selewengkan Uang Donasi, Donatur Tagih Transparansi
-
Fenomena Brain Rot: Pembusukan Otak karena Sering Konsumsi Konten Receh
-
Rekaman Video Diduga Keluarga Bahlil Lahadalia Pakai Private Jet Viral, Publik Sentil Prabowo
Hobi
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!
-
Bukan Cuma Taktik dan Strategi, Fakta Ini Buktikan Nova Arianto Benar-Benar Murid Sejati STY
Terkini
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis