The Blue Samurai Jepang akan kembali bertanding di babak 16 besar pentas Piala Dunia Qatar 2022. Pada babak ini, wakil Asia tersebut akan berjibaku melawan Kroasia demi bisa mendapatkan satu tiket ke babak 8 besar gelaran. Sebuah hal yang sulit, namun bukan sesuatu yang mustahil, mengingat timnas Jepang sendiri melaju ke babak 16 besar selepas menghantam dua wakil Eropa yang merupakan tim kuat dalam persepakbolaan dunia, Jerman dan Spanyol.
Meski tak begitu diunggulkan untuk menang dari Kroasia yang merupakan runner-up Piala Dunia edisi 2018 lalu, namun sejatinya Jepang memiliki dua hal penting yang bisa membalikkan semua prediksi tersebut. Hal pertama adalah kemampuan Jepang dalam menjungkalkan tim-tim mapan, dan yang kedua adalah faktor inkonsistensi yang kini tengah melanda sang lawan.
Untuk alasan pertama, tentu kita semua sudah mafhum. Tim Negeri Matahari Terbit tersebut mampu menjungkalkan dua tim mantan juara dunia, yakni Jerman dan Spanyol pada Piala Dunia edisi kali ini. Siapa yang menyangka, negara Asia yang persepakbolaannya kerap dipandang sebelah mata, justru berhasil menumbangkan tim langganan turnamen sekelas Piala Dunia? Tak hanya satu tim, namun dua tim sekaligus dalam satu turnamen! Dan hal ini menjadi modal utama bagi Ritsu Doan untuk setidaknya menaikkan mental mereka melawan Kroasia, yang secara sejarah tidaklah semengerikan Jerman maupun Spanyol.
Baca juga: Teddy Syah Mendadak Nikah Lagi, Anak Rina Gunawan Syok: Masa Iya Secepat Ini Nikahnya
Faktor kedua, yang bisa dimanfaatkan oleh Jepang untuk menggulingkan Kroasia pada laga babak 16 besar ini adalah faktor inkonsistensi yang melanda Luka Modric dan kawan-kawan. Dalam statistik yang dirilis oleh laman fifa.com, dari tiga laga yang telah dijalani, Kroasia kerap kali menampilkan permainan yang tak mencerminkan kekuatan tim mapan. Seperti contoh, dari tiga laga yang dijalani, Kroasia tampil di bawah tekanan lawan. Melawan Maroko di laga pembuka, Kroasia yang menguasai jalannya permainan, justru tampil tak sesuai ekspektasi. Mereka bahkan kalah dalam hal menciptakan peluang. Secara statistik, Kroasia hanya mampu menciptakan 6 peluang di sepanjang laga, sebuah jumlah yang masih kalah dengan Maroko dengan 8 peluang yang diciptakan.
Melawan Kanada di pertandingan kedua, Kroasia justru tampil tertekan. Statistik mencatat, meskipun mereka menang 4-1 melawan Kanada, namun Kroasia hanya mampu menguasai 41 persen permainan. Pun demikian dengan jumlah umpan, distribusi bola dan umpan sukses, Kroasia masih berada di bawah catatan Kanada yang menjadi tim juru kunci.
Pertandingan terakhir mereka melawan Belgia pun tak berbeda jauh. Dalam catatan FIFA, Kroasia hanya mampu memenangi 43 persen penguasaan bola, dan mereka tercatat kalah dalam penciptaan peluang, distribusi bola, hingga umpan sukses yang dilancarkan.
Bertemu dengan Jepang di babak 16 besar gelaran, tentu akan menjadi mimpi buruk bagi Kroasia. Karena kita tahu, di babak grup lalu, Jepang tetap mampu tampil dengan baik meskipun berada di dalam tekanan lawan, dan mereka juga pandai dalam mengkonversi peluang sekecil apapun menjadi gol.
Sekarang kita tunggu, apakah inkonsistensi Kroasia akan mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Jepang, demi bisa melaju ke babak 8 besar sekaligus mencatatkan rekor baru untuk kali pertama melaju ke babak perempat final Piala Dunia.
Video yang mungkin kamu lewatkan.
Tag
Baca Juga
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Bukan Hanya FIFA, Argentina Juga Ikut Hantam Malaysia Terkait Skandal Pemain Naturalisasi
-
Terbaca dari Skuat Final! Nova Arianto Dipastikan Ikuti Jejak STY di Piala Dunia U-17
-
Piala Dunia U-17 Tinggal Hitungan Hari, Bagaimana Rekor Capaian para Calon Lawan Timnas Indonesia?
-
Persib dan Dewa United Sama-Sama Bertarung di Level Asia, Siapa yang Lebih Berpeluang Juara?
Artikel Terkait
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Bukan Hanya FIFA, Argentina Juga Ikut Hantam Malaysia Terkait Skandal Pemain Naturalisasi
-
Raffles Christian School Rayakan Ulang Tahun ke-20 dengan Rekor MURI dan Pertunjukan Budaya
-
Terungkap Akta Lahir Asli Kakek Facundo Garces, Tidak Lahir di Malaysia
-
Putusan FIFA kepada 7 Pemain Malaysia dan Keadilan Nyata yang Dinanti Publik Sepak Bola Vietnam
Hobi
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Lagi-Lagi Kandas, Rapor Merah Leo/Bagas yang Makin Disorot Badminton Lovers
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Nova Arianto Optimis Tatap Piala Dunia U-17, Bekal Garuda Muda Sudah Cukup?
Terkini
-
Ulasan Novel Book Shamer: Bukan Sekadar Potret Penulis Antikritik
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
-
Dunia Sunyi: Belajar Melihat Kekuatan dari Keheningan
-
Stop Menunda! 6 Alasan Umrah di Usia Muda Lebih Menguntungkan!
-
Rude Beautiful Girl: Luka yang Menjadi Benteng dan Cara Perempuan Bertahan