Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Reaksi para pemain Jepang setelah pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia Qatar 2022 antara Jepang dan Spanyol di Stadion Internasional Khalifa di Doha pada 1 Desember 2022. Anne-Christine POUJOULAT / AFP

The Blue Samurai Jepang akan kembali bertanding di babak 16 besar pentas Piala Dunia Qatar 2022. Pada babak ini, wakil Asia tersebut akan berjibaku melawan Kroasia demi bisa mendapatkan satu tiket ke babak 8 besar gelaran. Sebuah hal yang sulit, namun bukan sesuatu yang mustahil, mengingat timnas Jepang sendiri melaju ke babak 16 besar selepas menghantam dua wakil Eropa yang merupakan tim kuat dalam persepakbolaan dunia, Jerman dan Spanyol.

Meski tak begitu diunggulkan untuk menang dari Kroasia yang merupakan runner-up Piala Dunia edisi 2018 lalu, namun sejatinya Jepang memiliki dua hal penting yang bisa membalikkan semua prediksi tersebut. Hal pertama adalah kemampuan Jepang dalam menjungkalkan tim-tim mapan, dan yang kedua adalah faktor inkonsistensi yang kini tengah melanda sang lawan.

Untuk alasan pertama, tentu kita semua sudah mafhum. Tim Negeri Matahari Terbit tersebut mampu menjungkalkan dua tim mantan juara dunia, yakni Jerman dan Spanyol pada Piala Dunia edisi kali ini. Siapa yang menyangka, negara Asia yang persepakbolaannya kerap dipandang sebelah mata, justru berhasil menumbangkan tim langganan turnamen sekelas Piala Dunia? Tak hanya satu tim, namun dua tim sekaligus dalam satu turnamen! Dan hal ini menjadi modal utama bagi Ritsu Doan untuk setidaknya menaikkan mental mereka melawan Kroasia, yang secara sejarah tidaklah semengerikan Jerman maupun Spanyol.

Baca juga: Teddy Syah Mendadak Nikah Lagi, Anak Rina Gunawan Syok: Masa Iya Secepat Ini Nikahnya

Faktor kedua, yang bisa dimanfaatkan oleh Jepang untuk menggulingkan Kroasia pada laga babak 16 besar ini adalah faktor inkonsistensi yang melanda Luka Modric dan kawan-kawan. Dalam statistik yang dirilis oleh laman fifa.com, dari tiga laga yang telah dijalani, Kroasia kerap kali menampilkan permainan yang tak mencerminkan kekuatan tim mapan. Seperti contoh, dari tiga laga yang dijalani, Kroasia tampil di bawah tekanan lawan. Melawan Maroko di laga pembuka, Kroasia yang menguasai jalannya permainan, justru tampil tak sesuai ekspektasi. Mereka bahkan kalah dalam hal menciptakan peluang. Secara statistik, Kroasia hanya mampu menciptakan 6 peluang di sepanjang laga, sebuah jumlah yang masih kalah dengan Maroko dengan 8 peluang yang diciptakan.

Melawan Kanada di pertandingan kedua, Kroasia justru tampil tertekan. Statistik mencatat, meskipun mereka menang 4-1 melawan Kanada, namun Kroasia hanya mampu menguasai 41 persen permainan. Pun demikian dengan jumlah umpan, distribusi bola dan umpan sukses, Kroasia masih berada di bawah catatan Kanada yang menjadi tim juru kunci.

Baca juga: Tutupi Isu Perceraian, Syahrini Posting Foto-Foto Kemesraan, Netizen Malah Salfok dengan Sosok Perempuan Ini

Pertandingan terakhir mereka melawan Belgia pun tak berbeda jauh. Dalam catatan FIFA, Kroasia hanya mampu memenangi 43 persen penguasaan bola, dan mereka tercatat kalah dalam penciptaan peluang, distribusi bola, hingga umpan sukses yang dilancarkan.

Bertemu dengan Jepang di babak 16 besar gelaran, tentu akan menjadi mimpi buruk bagi Kroasia. Karena kita tahu, di babak grup lalu, Jepang tetap mampu tampil dengan baik meskipun berada di dalam tekanan lawan, dan mereka juga pandai dalam mengkonversi peluang sekecil apapun menjadi gol. 

Sekarang kita tunggu, apakah inkonsistensi Kroasia akan mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Jepang, demi bisa melaju ke babak 8 besar sekaligus mencatatkan rekor baru untuk kali pertama melaju ke babak perempat final Piala Dunia.

Video yang mungkin kamu lewatkan.

M. Fuad S. T.