Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Pemain Maroko sujud syukur usai mengalahkan Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Selasa (6/12/2022). [AFP]

Langkah Maroko dalam perburuan gelar juara Piala Dunia Qatar 2022 akhirnya terhenti di babak semifinal. Berhadapan dengan Prancis, tim Singa Atlas yang sebelumnya berhasil menumbangkan Spanyol dan Portugal dalam perjalanannya ke babak empat besar, harus tumbang 0-2 melalui gol yang dicetak oleh Theo Hernandez pada menit kelima, dan pemain pengganti Randal Kolo Muani saat pertandingan berjalan 79 menit.

Bagi sebagian pendukung Maroko, kekalahan wakil Afrika tersebut mungkin menjadi sebuah hal yang patut untuk disesali. Pasalnya, penampilan Maroko yang menjelma menjadi tim pembunuh para raksasa, menjadi sebuah representasi tersendiri dari kekuatan persepakbolaan benua Afrika dan dunia Arab. Sehingga, ada sebuah kebanggaan tersendiri saat melihat anak asuh Walid Regragui tersebut terus melaju di perhelatan.

Namun, jika kita melihat dari sisi lain, kita akan mendapati bahwa apa yang dicapai oleh Maroko dalam perhelatan Piala Dunia Qatar 2022 ini telah lebih dari cukup. Iya, tanpa merendahkan kekuatan yang dimiliki oleh tim Singa Atlas, pencapaian negara yang berada di wilayah utara benua Afrika tersebut sudah melalpaui ekspektasi awal dari para pecinta sepak bola dunia.

Berangkat ke Qatar bukan sebagai tim unggulan, Maroko justru tampil trengginas di perhelatan sepak bola kelas wahid tersebut. Meski berlabel sebagai pemuncak grup I kualifikasi Piala Dunia zona Afrika, namun Maroko bukanlah unggulan utama di grup F.

BACA JUGA: Walid Reragui Ungkap Salah Satu Penyebab Maroko Kalah: Kami Kehilangan Banyak Pemain

Alasannya jelas, mereka berada satu grup dengan Kroasia yang merupakan runner-up gelaran tahun 2018, dan Belgia yang tercatat sebagai juara ketiga gelaran tahun 2018. Satu pesaing lagi adalah Kanada, yang lolos ke putaran final sebagai yang terbaik di kawasan Concacaf (Amerika Utara-Tengah)

Maka tak mengherankan jika banyak pecinta sepak bola merasa pesimis dengan perjalanan yang akan dilalui oleh Achraf Hakimi dan kolega. Namun semua itu pada akhirnya terbungkam dengan sendirinya selepas Maroko mampu melaju jauh di gelaran kali ini. Ketika banyak kalangan menilai mereka akan berakhir di fase grup, Maroko justru membalikkan kata-kata mereka dengan menjadi juara grup F, mengangkangi Belgia dan Kroasia.

Pun demikian halnya ketika banyak yang memprediksi mereka akan berhenti di babak 16 besar di kaki Spanyol, Maroko justru mampu memenangi laga tersebut dengan adu tendangan penalti. Hingga terakhir, banyak pula yang pesimis Maroko akan mampu melewati Portugal di babak 8 besar, justru mereka dibuat terdiam dengan kemenangan 1-0 yang dibukukan.

Memang, Maroko akhirnya terhenti langkahnya di babak semifinal, namun hal tersebut tak layak untuk ditangisi. Perjuangan Maroko yang berasal dari kasta ketiga persepakbolaan dunia, yakni diluar zona Eropa dan Amerika Latin sudah lebih dari cukup. Kini mereka sekali lagi harus berjuang untuk dapat menggapai peringkat ketiga, sekaligus mengangkat marwah persepakbolaan benua Afrika.

Video yang Mungkin Anda Suka.

M. Fuad S. T.