Gemerlap penampilan seorang Marselino Ferdinan benar-benar memukau publik pencinta sepak bola Asia Tenggara. Setelah berhasil masuk dalam daftar pencetak gol terbaik di matchday kelima, prestasi yang lebih tinggi lagi ditorehkan oleh pemain Persebaya Surabaya tersebut.
Induk sepak bola Asia Tenggara, AFF melalui laman resmi Piala AFF 2022 mendaulat pemain berusia 18 tahun tersebut sebagai salah satu pemain tengah terbaik di fase penyisihan grup. Disadur dari laman affmitsubishielectriccup.com, AFF tanpa segan memasukkan pemain termuda dalam skuat Garuda tersebut sebagai satu dari lima gelandang yang menampilkan permainan terbaik di babak penyisihan grup.
Meski tak tampil di semua partai yang dimainkan oleh Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2022 grup A, namun hal tersebut tak mengurangi penilaian AFF mengenai performa apik pemain yang satu ini. Memainkan tiga laga di fase penyisihan grup, Marceng (demikian dia biasa disapa oleh warganet) mampu memberikan kontribusi besar dalam dua laga skuat Garuda.
Melawan Kamboja di laga pembuka, Marceng memberikan umpan cerdik yang berbuah gol penentu kemenangan Indonesia yang dicetak oleh Witan Sulaeman. Pun demikian halnya ketika bermain melawan Filipina. Marceng menyumbangkan satu gol dalam kemenangan 2-1 Indonesia atas tuan rumah sekaligus mengamankan satu slot tiket babak empat besar turnamen.
Sementara itu, jika kita merujuk pada penilaian yang diberikan ole AFF, Marceng memiliki beragam kelebihan sepanjang penampilannya bersama skuat Merah Putih. Dalam pandangan AFF, Marceng adalah tipikal pemain tengah yang sulit untuk diantisipasi perannya dalam permainan.
Pemain yang satu ini mampu memainkan peran sebagai gelandang box-to-box dan dalam sekejap bisa berubah sebagai pemain bertipikal nomor sepuluh yang penuh dengan kreatifitas. Bahkan, meskipun baru pertama kali tampil di ajang Piala AFF, Marceng sama sekali tak menunjukkan kegugupannya saat dimainkan oleh pelatih Shih Tae Yong.
Selain itu, dalam pandangan AFF, Marselino Ferdinan juga memiliki beragam kelebihan seperti pengolahan bola yang baik, visi dan gerakan yang fantastis, serta bermain tenang layaknya pemain senior.
Hebatnya lagi adalah, tiga pemain tengah lain yang masuk dalam daftar gelandang terbaik fase penyisihan grup, semuanya telah berumur dan memiliki nama besar, seperti Theerathon Bunmathan dari Thailand, Nguyen Hoang Duc dari Vietnam, Faisal Halim dari Malaysia, dan kapten Filipina Stephan Schrock.
Selamat untuk Marselino Ferdinan. Semoga semakin memotivasi untuk tampil lebih baik lagi!
Baca Juga
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Permainan Menyerang Timnas China Hanyalah Sekadar Wacana Belaka
-
Indonesia vs China: Saat Tim Haus Kemenangan Menjamu Tim Paling Mengenaskan
-
China Rencanakan Tampil Menyerang, Keuntungan Besar Justru Bakal Didapatkan Timnas Indonesia!
Artikel Terkait
-
Usai Kalah Lawan Australia, Pelatih Jepang Bakal Jadikan Timnas Indonesia Pelampiasan
-
Prabowo Subianto Disebut Bawa Hoki untuk Timnas Indonesia
-
Tenteng Goodie Bag Usai Ketemu Presiden Prabowo, Pemain Timnas Pamer Jam Rolex
-
Jennifer Coppen Nonton Timnas Bareng Orang Tua Justin Hubner, Netizen: Resmi Banget!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Hobi
-
Jalan Panjang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Usai Kalahkan Tim China
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Akui Puas dengan Kualitas Pemain Lokal Timnas Indonesia
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
Kejutan dari PBSI: Fajar Rekan Tandem Fikri, Langkah Penyegaran Positif
Terkini
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka