Literasi merupakah hal yang sangat penting bagi setiap orang. Hal ini berkaitan dengan minat baca yang dimiliki oleh masyarakat. Sayangnya, minat baca masyarakat kita masih tergolong rendah.
Hal ini dapat dilihat dari masih banyak orang yang malas membaca buku. Bahkan, banyak juga orang yang menganggap bahwa membaca buku adalah kegiatan yang membosankan dan tidak menyenangkan untuk dilakukan.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat adalah dengan membuat taman baca atau rumah baca. Hal ini berguna untuk memberikan akses terhadap buku bacaan kepada orang-orang di sekitar.
BACA JUGA: Stop Hoax, Apakah Literasi Merupakan Langkah yang Tepat?
Banyak pihak yang sudah memulai langkah untuk membuka atau mendirikan rumah baca atau taman baca. Baik itu secara pribadi, kelompok, maupun dari organisasi masyarakat. Kita juga bisa membuka rumah baca kita sendiri. Meski begitu, ada beberapa hal yang harus disiapkan jika kita ingin membuka rumah baca.
Berikut ini adalah 5 hal yang harus disiapkan untuk membuka rumah baca.
1. Lokasi
Hal pertama yang harus kita siapkan untuk membuka tumah baca adalah lokasi atau tempat rumah baca. Hal ini harus kita siapkan agar ada tempat untuk menyimpan buku bacaan sekaligus sebagai tempat pengunjung untuk membaca.
Selain itu, barangkali diperlukan untuk kegiatan-kegiatan lainnya seperti diskusi atau bedah buku. Jika kita ingin membuka rumah baca sendiri, maka tempat yang paling mudah untuk kita gunakan adalah rumah tinggal kita sendiri.
2. Perijinan
Membuka rumah baca erat kaitannya dengan orang lain. Maka dari itu kita juga perlu meminta ijin terhadap pihak-pihak tertentu.
Jika kita ingin membuka rumah baca di rumah, maka yang paling utama kita harus meminta ijin kepada keluarga atau orang tua terlebih dahulu. Karena nantinya mungkin akan memakan tempat sekaligus mengganggu ketenangan penghuni rumah lainnya.
Selain itu, kita juga perlu meminta ijin kepada lingkungan sekitar, misalnya melalui ketua RT maupun RW. Hal ini agar rumah baca kita nantinya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar.
3. Stok buku bacaan
Membuka rumah baca tentu saja harus memiliki stok bacaan yang cukup. Kita harus punya buku-buku yang nantinya bisa dibaca maupun dipinjam oleh pengunjung rumah baca kita.
Kita bisa menggunakan buku milik pribadi maupun mencari donatur yang mau menyumbangkan buku untuk rumah baca kita. Semakin banyak dan beragam buku yang ada di rumah baca, maka akan semakin menarik bagi semua kalangan.
BACA JUGA: Pentingnya Literasi Media di Tengah Meningkatnya Penonton Televisi
4. Sistem peminjaman
Dalam rumah baca, sistem peminjaman buku merupakan hal yang sangat penting. Beberapa rumah baca hanya memperbolehkan buku mereka untuk dibaca di tempat saja, tidak boleh dibawa keluar atau dibawa pulang.
Namun beberapa lainnya memperbolehkan pengunjung meminjam buku untuk dibawa pulang, tentu saja dengan prosedur tertentu. Kita perlu memikirkan sistem peminjaman yang cocok dan tidak merugikan kita sebagai pengelola namun tetap membuat pengunjung merasa nyaman.
5. Hubungan dengan lingkungan
Ketika membuka rumah baca, kita hendaknya jangan hanya duduk diam di rumah baca saja. Kita juga harus berinteraksi dan menjalin hubungan baik dengan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Hal ini agar masyarakat sekitar tidak sungkan untuk berkunjung ke rumah baca kita bahkan bisa mendukung langkah kita dalam menghidupi rumah baca tersebut.
Demikian 5 hal yang harus disiapkan ketika kita ingin membuka rumah baca sendiri. Langkah ini akan membantu mencerdaskan masyarakat yang ada di sekitar kita.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bapak Presiden, Buzzer adalah Musuh Besar Pendidikan Kita
-
Juara eAsian Cup, Berikut ini Profil 3 Pemain Timnas eFootball Indonesia
-
Cetak Sejarah, Indonesia Sukses Jadi Juara AFC eAsian Cup Qatar!
-
4 Tips Menghadapi Tahun Politik bagi Generasi Muda, Jangan Asal Ngikut!
-
Profil Evan Soumilena, Pemain Black Steel Papua yang Juga Seorang Polisi
Artikel Terkait
-
Masih Banyak Gen-Z yang Belum Paham Produk Jasa Keuangan
-
Gerakan Pemilih Cerdas, Literasi Politik Agar Semua Orang Bisa Jadi Pemilih yang Rasional
-
Bank Indonesia Dorong Literasi Ekonomi untuk Jakarta Global
-
Urgensi Literasi Digital: Cegah Tren 'Mengemis Digital'
-
Tantangan Literasi di Era Pesatnya Teknologi Informasi
Hobi
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Garuda Belum Pernah Menang?
-
Gagal Taklukkan Raja Asia, Jay Idzes Pastikan Timnas Indonesia Tak Menyerah
-
Taklukkan Kembali Gregoria Mariska Tunjung, Bukti Dominasi Akane Yamaguchi
-
Debut Manis Kevin Diks di Timnas Indonesia, Nyaris Cetak Assist tapi Cedera
Terkini
-
Pilihan Hidup Sendiri: Ketika Anak Muda Memutuskan Tidak Menikah, Salahkah?
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
3 Rekomendasi Film Kolaborasi Memukau Ryan Gosling dan Emma Stone
-
Hikayat Sarjana di Mana-mana
-
Jebakan Maskulinitas di Balik Tren Video Laki-laki Tidak Bercerita