Pasukan Gajah Perang Thailand berhasil mengamankan gelar juara Piala AFF 2022. Di partai final leg kedua melawan Vietnam, anak asuh Mano Polking tersebut berhasil mengandaskan sang lawan dengan skor tipis 1-0.
Bermain di kandang sendiri, Thailand yang memainkan sepakbola dengan style ball possession, unggul melalui sepakan keras sang kapten Theerathon Bunmathan ketika pertandingan berjalan 24 menit.
Mengawali pertandingan dengan keuntungan gol tandang, Thailand yang hanya dituntut untuk bermain imbang memainkan sepak bola menyerang sedari awal pertandingan.
Tak ingin kecolongan oleh Vietnam yang mengedepankan permainan cepat, Thailand berupaya untuk bermain sabar dan tenang.
BACA JUGA: Final Piala AFF Leg 2: Pertarungan 2 Penyerang Mematikan dari Asia Tenggara
Hasilnya pun mulai terlihat ketika serangan-serangan Vietnam yang dibangun, selalu berhasil dipatahkan oleh barisan pertahanan Pasukan Gajah Perang. Bahkan, melalui skema serangan yang tersistem Thailand berhasil unggul melalui sepakan keras kaki kanan sang kapten pada menit ke 24.
Gol dari Theerathon Bunmathan tersebut menjadi satu-satunya gol yang tercipta pada pertandingan itu, dan bertahan hingga akhir laga.
Berhasil unggul satu gol tanpa balas di kandang sendiri, membuat Thailand berhak untuk kembali menyandang titel juara Piala AFF untuk kali ketujuh.
Secara agregat, Adisak Kraisorn dan kolega mampu menang dengan skor 3-2 setelah sebelumnya mereka sukses menahan imbang anak asuh Park Hang Seo dengan skor 2-2 saat bermain di kandang lawan.
BACA JUGA: Profil Ratu Tisha, Mantan Wakil Presiden AFF yang Daftar Calon Waketum PSSI
Sekadar informasi, sebelum turnamen dua sepak bola dua tahunan ini dimulai, Thailand tercatat telah sukses menggenggam gelar juara AFF sebanyak enam kali.
Berdasarkan catatan dari laman aseanfootball.org, Thailand telah merajai turnamen ini pada edisi pertama tahun 1996, kemudian berlanjut di edisi 2000, 2002, 2014, 2016, dan edisi 2020 lalu.
Dengan tambahan satu gelar ini, maka Thailand kini menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang berhasil menggondol titel juara untuk kali ketujuh, meninggalkan saingan terdekatnya Singapura yang tercatat baru empat kali menjadi kampiun.
BACA JUGA: Jadi Calon Ketum PSSI, Ini Klub yang Pernah dan Sedang Erick Thohir Miliki
Kesuksesan Thailand menjadi juara ini juga seolah menjadi sebuah ironi bagi timnas Indonesia. Pasalnya, ketika Pasukan Gajah Perang begitu berjaya dengan tujuh gelarnya, skuat merah putih masih belum usai puasa gelarnya dan masih harus menunggu untuk menjadi juara di ajang sepak bola terbesar Asia Tenggara ini.
Selamat untuk Thailand!
Baca Juga
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
Artikel Terkait
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Dokumen Naturalisasi Siap, Pemain Keturunan Bandung Debut di Piala AFF U-23 2025?
-
Statistik Asnawi Mangkualam di Liga Thailand, Pantas Dipanggil ASEAN All Stars Lawan Man United
-
Film Home Sweet Home: Rebirth, Benturan Antara Dunia Nyata dan Supranatural
-
Shin Tae-yong Minta Piala AFF U-23 Dihapus! Kini Indonesia Tuan Rumah
Hobi
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya