Sebuah keputusan besar diambil oleh bintang muda Indonesia, Marselino Ferdinan. Pemain muda berusia 18 tahun tersebut berani keluar dari zona nyamannya di Persebaya Surabaya dan memilih untuk mencari tantangan baru dengan bergabung klub divisi kedua liga Belgia, KMSK Deinze. Bagi Marselino, klub ini adalah klub pertamanya di pentas sepak bola benua biru, dan akan menjadi tantangan pertamanya untuk menjadi pemain besar.
Meski baru berusia 18 tahun, namun sejatinya Marselino telah memiliki beberapa bekal mumpuni untuk bersaing di Deinze. Selain memiliki jam terbang di level senior yang mumpuni, Marsel juga memiliki bekal mampu bermain di beberapa posisi sekaligus. Ingin tahu, posisi mana saja yang bisa dimainkan oleh Marsel di klub barunya nanti? Kita bahas bersama yuk!
1. Gelandang Serang.
Para pecinta sepak bola nasional pasti sudah mafhum dengan posisi yang satu ini. Iya, selama ini, Marselino memang memiliki posisi natural di posisi gelandang serang. Posisi ini sering diperankan oleh pemain kelahiran tahun 2004 tersebut saat bersama Persebaya Surabaya, maupun saat membela Timnas Indonesia. Tentu kita masih ingat, saat Marsel masih berada di timnas U-15 di bawah asuhan Bima Sakti, dia bermain dengan nyaman di posisi ini, serta menjadi salah satu pemain paling produktif di tubuh skuat Garuda Muda kala itu.
BACA JUGA: Baim Wong Akhirnya Kunjungi Tiko, Netizen Beri Respons Tak Terduga
2. Gelandang Tengah.
Selain fasih bermain sebagai gelandang serang, Marselino juga bisa dimainkan sebagai gelandang tengah murni. Tipikal Marselino yang flamboyan dan suka mengotak-atik bola, membuatnya juga cocok memainkan peran di sektor ini. Satu hal lagi, memiliki gaya bermain yang tenang menjadikan dirinya bisa menjalankan peran sebagai dirijen lapangan tengah tim yang dibelanya. Dengan kata lain, Marsel bisa mengatur permainan tim dari kedalaman sektor tengah jika dia dimainkan sebagai gelandang tengah murni.
3. Sayap Kanan.
Dari tiga posisi yang bisa dia mainkan, posisi sayap kanan merupakan posisi yang paling jarang diperankan oleh Marceng. Namun demikian, bukan berarti pemain yang satu ini tak bisa bermain di posisi ini. Selama berada di bawah asuhan coach Shin Tae Yong, Marselino beberapa kali bermain di posisi ini. Bahkan, dalam skema free role yang dimainkannya, Marsel sering pula beroperasi di sisi kanan permainan, dan melakukan switch peran ke gelandang serang.
Itulah 3 posisi yang bisa dimainkan
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Laga Final Piala AFF U-23 dan Reduksi Permainan Timnas Indonesia U-23 yang Kian Terlihat Nyata
-
Piala AFF U-23: Timnas Vietnam Berikan Tamparan Keras bagi para Pengkritik Shin Tae-yong
-
Final Piala AFF U-23 dan Pembelajaran Mahal dari Junior Shin Tae-yong kepada PSSI
-
Piala AFF U-23, Timnas Indonesia dan Sikap Tinggi Hati PSSI yang Kini Berbuah Menyakitkan
-
Final Piala AFF U-23: Reuni Berbeda Kepentingan antara Kakang Rudianto dengan Eks Pelatih
Artikel Terkait
-
Bergabung KMSK Deinze, Marselino Harus Bersaing dengan Tujuh Pemain Ini
-
Terpaksa! PSSI Coret Shin Tae Yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia U-23, Netizen: Bau-bau Anu
-
Thomas Doll Akan Mengadu ke PSSI soal Pinjaman Pemain U-20 ke Shin Tae-yong
-
Thomas Doll: TC Shin Tae-yong Tak Membuat Timnas Indonesia U-20 Bagus
-
Coret 3 Naturalisasi? Shin Tae yong Mantap Pilih 2 Keturunan Brasil dan Jerman, Pilar PSIS Semarang Disorot
Hobi
-
Kalau Gagal Oper, Salah Siapa? Yuk Cek Oksitosin dan Kepercayaan Tim Futsal
-
Tendangan Rabona di Futsal? Ini Cara Melakukannya Tanpa Malu-Malu!
-
Laga Final Piala AFF U-23 dan Reduksi Permainan Timnas Indonesia U-23 yang Kian Terlihat Nyata
-
Kalah di Final, Timnas Indonesia Tetap Buat Gerald Vanenburg Bangga
-
Piala AFF U-23: Timnas Vietnam Berikan Tamparan Keras bagi para Pengkritik Shin Tae-yong
Terkini
-
Poco X8 Pro Resmi Hadir di Database IMEI, HP Xiaomi Bawa Dimensity 8500 Ultra Rilis Waktu Dekat
-
James Cameron Bertekad Garap Avatar Jadi Film hingga Serial Animasi
-
XngHan & Xoul Ekspresikan Jiwa Muda Bebas di Teaser MV Lagu Waste No Time
-
Rekomendasi 5 Laptop AI Murah 2025, Cocok Buat Kerja dan Ngonten
-
Ulasan Buku How to Die: Menyambut Kematian dari Segi Filsuf Romawi