Bagi sebagian orang, apa yang dimaksud dengan "sastra" barangkali hanyalah sehimpunan tulisan yang termuat di dalam buku-buku. Akan tetapi, apa yang dimaksud dengan "sastra" atau "karya sastra" sebenarnya lebih daripada itu. Karena sejatinya, "sastra" atau "karya sastra" banyak mengandung berbagai hal di dalamnya, baik yang disampaikan secara tersurat maupun tersirat.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan kepada kalian mengenai tiga alasan mengapa seseorang wajib membaca karya sastra. Bila kalian tertarik akan pembahasan ini, kalian bisa baca artikel ini sampai selesai.
1. Karya Sastra Mengandung Pesan Moral
Secara harfiah, kata sastra berarti teks yang mengandung pedoman (Sanskerta). Hal itu juga yang kemudian melandasi penciptaan berbagai karya sastra dari zaman ke zaman. Di setiap karya sastra, pasti terdapat ajaran atau pedomanan yang hendak disampaikan oleh pengarang. Dan barangkali menurut para pengarang terdahulu, sastra adalah salah satu media yang memadai untuk menyebarkan ajaran-ajaran tersebut.
Para pengarang tahu, bahwa petuah-petuah moral yang hendak disampaikan oleh mereka akan lebih mengenai sasaran bila disajikan lewat karya sastra, ketimbang disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut. Karena di dalam karya sastra, petuah-petuah moral yang diajarkan oleh para pengarang tidak akan terkesan menggurui pembaca, sehingga kemungkinan pembaca untuk mengikuti petuah-petuah tersebut pun lebih besar.
BACA JUGA: 3 Game Populer Ini Ternyata Terinspirasi dari Kisah Nyata, Sudah Tahu?
Selain itu, dengan dijadikannya karya sastra sebagai media untuk menyebarluaskan petuah-petuah mereka, para pengarang yakin bahwa petuah-petuah mereka akan bertahan lebih lama melewati berbagai zaman.
2. Karya Sastra Memperkaya Sudut Pandang
Di dalam karya sastra, tentu ada suatu hal yang diceritakan oleh sang pengarang (baik itu ceritaan tentang dirinya sendiri, orang lain, atau alam sekitar). Ceritaan itu tentu berdasarkan pada sudut pandang si pengarang (bersifat subjektif). Bayangkan, bila kita membaca lebih dari satu karya sastra, berapa banyak wawasan yang kita miliki dalam memandang suatu hal? Tentu banyak.
Akan tetapi, karya sastra tidak bersifat doktrinasi. Para pembaca bebas menentukan sikap dari berbagai pandangan yang ada di dalam karya sastra, sebagai referensi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Adapun tugas para pengarang dalam menciptakan karya sastra adalah menciptakan sudut pandang baru di dalam karya sastra, agar cakrawala para pembaca semakin meluas. Maka dari itu, keinginan kita untuk membaca karya sastra adalah keinginan kita untuk menemukan sudut pandang baru, terutama dalam memahami realitas.
3. Karya Sastra Sebagai Tempat untuk Melarikan Diri
Tak jarang, kehidupan yang kita jalani ini tak sesuai dengan yang kita kehendaki. Karena hal itu, kita terkadang menginginkan suatu tempat untuk bersembunyi guna menghindar dari kepelikan hidup yang ada. Karena hal itu pula, sastra hadir sebagai media hiburan.
Hal-hal yang barangkali tidak kita temukan di dalam realitas ini, barangkali dapat kita temukan di dalam karya sastra. Dan sebagaimana karya seni yang lain, tentu karya sastra juga mengandung imajinasi yang bersifat hiburan.
BACA JUGA: Lokasi Stella Ditemukan, Ini 5 Fakta Manga One Piece Chapter 1076
Akan tetapi, imajinasi yang terdapat di dalam karya sastra tidak sebatas pada hiburan semata. Lebih daripada itu, imajinasi yang terdapat di dalam karya sastra juga memungkinkan kita untuk mengembangkan imajinasi yang kita miliki.
Dengan kata lain, imajinasi yang terdapat di dalam karya sastra juga menawarkan suatu cita-cita (yang digagas oleh sang pengarang) yang barangkali tidak ada di alam realitas ini, dan kita pun diajak untuk berkelana ke dalamnya. Maka dari itu, membaca karya sastra juga berarti mengupayakan diri kita untuk hanyut ke dalam imajinasi sang pengarang; lebih daripada itu, kita pun dipersilakan untuk hanyut ke dalam imajinasi kita sendiri.
Nah, itu tadi adalah sedikit penjelasan mengenai tiga alasan mengapa seseorang wajib membaca karya sastra. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan pengalaman saya selama membaca karya sastra. Tentu saja, masih banyak hal lain yang akan kalian dapatkan ketika kalian membaca karya sastra, dan kalian sendiri yang dapat menyimpulkannya. Baik, barangkali itu saja yang ingin saya sampaikan, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
-
Ulasan Buku: Lima Cerita: Kisah-kisah Menjadi Dewasa oleh Desi Anwar
-
Agama Danilla Riyadi, Diam-Diam Datangi Pertemuan Para Ukhti
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
Hobi
-
Tegas! Nova Arianto Tuntut Garuda Muda Tetap Jaga Fokus Lawan Afganistan
-
Dua Wakil Tunggal Putri Indonesia Melaju ke Babak Kedua BAC 2025
-
Masuki Fase Krusial, Bagaimana Aturan Kelolosan Babak Grup Piala Asia U-17?
-
3 Pencapaian Indonesia yang Bisa Bikin Malu Korea Selatan di AFC U-17, Pernah Kepikiran?
-
Masuk Daftar Top Skor AFC U-17, Evandra Florasta Terbantu Kelebihan Mental Reboundnya
Terkini
-
Kang Daniel Terjebak dalam Hubungan Cinta yang Menyakitkan di Lagu 'Mess'
-
Zahaby Gholy, Pembuka Keran Gol Timnas U-17 dan Aset Masa Depan Persija
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
-
Ulasan Lagu FIFTY FIFTY 'Perfect Crime': Cinta Gelap yang Memikat
-
Media Asing Turut Soroti Rekor Jumbo Usai Raup 1 Juta Penonton di Bioskop