Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | M. Fuad S. T.
Pelatih Vietnam U-22, Philippe Troussier (thethaovanhoa)

Progres besar-besaran kekuatan Timnas Indonesia belakangan ini membuat negara-negara pesaing di kawasan mulai menaruh atensi tersendiri.

Sepertimana diketahui, pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae Yong benar-benar membangun kekuatan skuat Garuda dengan memilih pemain-pemain terbaik yang sesuai dengan kriteria permainannya.

Tak hanya pemain yang berasal dari dalam negeri, pelatih yang menjadi nakhoda Korea Selatan di Piala Dunia 2018 di Rusia tersebut juga memilih para pemain keturunan yang berlaga di luar negeri untuk menambah kekuatan tim yang dibesutnya.

Maka, tak mengherankan jika saat ini timnas Indonesia beberapa kali mampu tampil mengejutkan dan berhasil mengandaskan lawan yang secara peringkat memiliki posisi lebih baik dari mereka.

Kesuksesan Shin Tae Yong dalam membangun skuat yang bermaterikan pemain campuran dari dalam dan luar negeri tampaknya mendapatkan atensi khusus dari Philippe Troussier. Pelatih asal Prancis yang kini menangani timnas Vietnam tersebut melontarkan sebuah program yang meniru cara STY dan tim kepelatihan Timnas Indonesia.

Disadur dari laman bolatimes.com, pelatih yang pernah dikandaskan oleh Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 tersebut menyatakan bahwa staff, jajaran pelatih serta federasi sepak bola Vietnam, harusnya mulai memantau para pemain keturunan yang ada di luar negeri.

Tujuan utama dari Troussier sangat jelas, untuk menambah kekuatan timnas Vietnam yang selama berada di bawah kepelatihannya belum menunjukkan progress yang positif di kawasan Asia Tenggara.

Cara ini tentu saja pernah dan masih dilakukan oleh STY serta federasi sepak bola Indonesia. Di mana mereka masih terus memantau bakat-bakat unggul dari para pemain yang memiliki keterikatan darah dengan Indonesia, untuk kemudian memboyongnya guna membela Timnas.

Apa yang dilakukan oleh pelatih Vietnam tersebut tentu merupakan sebuah langkah baru di persepakbolaan negeri Paman Ho. Pasalnya, sejauh ini Vietnam belum terlalu terbuka dengan konsep naturalisasi pemain, dan masih mempercayakan sebagian besar kekuatan mereka pada talenta-talenta lokal yang ada di negeri sendiri.

Tanda-tanda Vietnam mulai terbuka dengan naturalisasi sendiri sudah dapat dilihat di perhelatan Sea Games 2023 di Kamboja beberapa waktu lalu. Di bawah kepelatihan Troussier, Vietnam membawa Andrej Nguyen, pemain berusia 18 tahun kelahiran Republik Ceko dalam skuatnya.

Dan kini, di level senior, Troussier sepertinya akan melakukan hal yang sama demi bisa bersaing dengan tim-tim lainnya.

M. Fuad S. T.