Progres besar-besaran kekuatan Timnas Indonesia belakangan ini membuat negara-negara pesaing di kawasan mulai menaruh atensi tersendiri.
Sepertimana diketahui, pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae Yong benar-benar membangun kekuatan skuat Garuda dengan memilih pemain-pemain terbaik yang sesuai dengan kriteria permainannya.
Tak hanya pemain yang berasal dari dalam negeri, pelatih yang menjadi nakhoda Korea Selatan di Piala Dunia 2018 di Rusia tersebut juga memilih para pemain keturunan yang berlaga di luar negeri untuk menambah kekuatan tim yang dibesutnya.
Maka, tak mengherankan jika saat ini timnas Indonesia beberapa kali mampu tampil mengejutkan dan berhasil mengandaskan lawan yang secara peringkat memiliki posisi lebih baik dari mereka.
Kesuksesan Shin Tae Yong dalam membangun skuat yang bermaterikan pemain campuran dari dalam dan luar negeri tampaknya mendapatkan atensi khusus dari Philippe Troussier. Pelatih asal Prancis yang kini menangani timnas Vietnam tersebut melontarkan sebuah program yang meniru cara STY dan tim kepelatihan Timnas Indonesia.
Disadur dari laman bolatimes.com, pelatih yang pernah dikandaskan oleh Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 tersebut menyatakan bahwa staff, jajaran pelatih serta federasi sepak bola Vietnam, harusnya mulai memantau para pemain keturunan yang ada di luar negeri.
Tujuan utama dari Troussier sangat jelas, untuk menambah kekuatan timnas Vietnam yang selama berada di bawah kepelatihannya belum menunjukkan progress yang positif di kawasan Asia Tenggara.
Cara ini tentu saja pernah dan masih dilakukan oleh STY serta federasi sepak bola Indonesia. Di mana mereka masih terus memantau bakat-bakat unggul dari para pemain yang memiliki keterikatan darah dengan Indonesia, untuk kemudian memboyongnya guna membela Timnas.
Apa yang dilakukan oleh pelatih Vietnam tersebut tentu merupakan sebuah langkah baru di persepakbolaan negeri Paman Ho. Pasalnya, sejauh ini Vietnam belum terlalu terbuka dengan konsep naturalisasi pemain, dan masih mempercayakan sebagian besar kekuatan mereka pada talenta-talenta lokal yang ada di negeri sendiri.
Tanda-tanda Vietnam mulai terbuka dengan naturalisasi sendiri sudah dapat dilihat di perhelatan Sea Games 2023 di Kamboja beberapa waktu lalu. Di bawah kepelatihan Troussier, Vietnam membawa Andrej Nguyen, pemain berusia 18 tahun kelahiran Republik Ceko dalam skuatnya.
Dan kini, di level senior, Troussier sepertinya akan melakukan hal yang sama demi bisa bersaing dengan tim-tim lainnya.
Baca Juga
-
Timnas Indonesia U-17 dan Label 'Kalah Terhormat' yang Layak untuk Mereka Sandang
-
Nasib! Banding Ditolak FIFA, Malaysia Juga Terancam Potensi Hukuman Tambahan
-
Imanol Machuca, Timnas Malaysia dan 17 Menit yang Membuat Karier Sepak Bolanya Sengsara
-
Dear Malaysia, Sudah Terima Saja Sanksi dari FIFA, Tak Usah Lagi Ajukan Banding ke CAS
-
Piala Dunia U-17: 3 Momen Timnas Indonesia yang Bikin Gemas di Laga Kontra Zambia
Artikel Terkait
-
Pelatih Argentina Soal Timnas Indonesia: Agak Jauh, tapi 'Asik' untuk Dilawan
-
CEK FAKTA: Pratama Arhan Cetak Gol Langka, Pelatih Tokyo Verdy Tercengang
-
Indonesia vs Argentina: Winger Inggris Kasih Tips Hadapi Lionel Messi Cs
-
Rafael Struick Kasih Kode ke Shin Tae-yong, Berharap Main Lawan Argentina?
-
5 Pemain Timnas Indonesia dengan Nilai Pasar Terendah Jelang Lawan Argentina, Siapa Saja?
Hobi
-
Timnas Indonesia U-17 dan Label 'Kalah Terhormat' yang Layak untuk Mereka Sandang
-
Nasib! Banding Ditolak FIFA, Malaysia Juga Terancam Potensi Hukuman Tambahan
-
Mantap! Erick Thohir Targetkan Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2030
-
Imanol Machuca, Timnas Malaysia dan 17 Menit yang Membuat Karier Sepak Bolanya Sengsara
-
Lawan Brazil, Peluang Lolos Fase Grup Timnas Indonesia U-17 Terbilang Mustahil?
Terkini
-
Sinopsis Those Days, Drama China yang Dibintangi Tong Yao dan Jiang Xin
-
Akhirnya! KPop Demon Hunters 2 Dikonfirmasi Tayang pada 2029
-
Diterpa Isu Miring, Hamish Daud Akui Baru Pulih usai Operasi di Rumah Sakit
-
Bagikan Trailer Baru, Five Nights at Freddy's 2 Segera Rilis Desember 2025
-
Bahas Pembagian Harta dan Pengasuhan Anak, Hamish Daud: Tak Ada Perebutan