Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizka Utami Rahmi
Ketua PSTI Ignatius Indro (YouTube/Garuda Space)

Ketua Paguyuban Suporter Tim Nasional Indonesia (PSTI) Ignatius Indro baru-baru ini mengungkapkan harapannya kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk bisa memberikan edukasi menyeluruh kepada seluruh suporter klub hingga mengarah ke akar rumput.

Tentu saja kita masih mengingat tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan begitu banyak suporter menjadi korban akibat kerusuhan di dalam lapangan. Mungkin itulah yang mendasari PSTI agar adanya edukasi untuk para suporter.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari channel YouTube Garuda Space pada Minggu, (11/6/2023), pemberian edukasi kepada seluruh suporter tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu langkah antisipatif yakni untuk mencegah terjadinya insiden di saat sebelum, selama ataupun sesudah pertandingan.

Karena bagaimanapun PSTI merasa bahwa hal tersebut butuh campur tangan dari para pemangku jabatan untuk terjun langsung dalam memberikan edukasi kepada para suporter tersebut. Bukan hanya sekadar mengumpulkan pentolan komunitas yang menurutnya tidak terlalu berdampak efekif bahkan hasilnya tidak berlangsung baik.

Ignatius menambahkan, jika hanya mengandalkan komunitas-komunitas tersebut tentunya mereka memiliki banyak keterbatasan, berbeda jika para pemangku kepentingan yang langsung terjun dan terlibat maka PSTI cukup yakin hal tersebut bisa lebih efektif dan suporter bisa teredukasi dengan baik.

Ignatius mencontohkan suporter Borussia Dortmun yang merupakan salah satu suporter yang begitu fanatik dalam membela klubnya, akan tetapi mereka jarang sekali terlibat dalam sebuah insiden maupun rivalitas, karena sebenarnya hal tersebut hanya berjalan selama 90 menit di lapangan.

Mendengar harapan dari Ignatius Indro mengenai edukasi untuk suporter tersebut, netizen memberikan berbagai komentarnya.

"Jangan samakan suporter Eropa sama Konoha, Eropa fanatik dan juga cerdas. Kalo Konoha SDM rendah sama kampungan apa yang mau diharapkan," ungkap akun @farh***

"Edukasinya dari klub-klub, menyaring anggota suporter, batasi jumlah yang masuk stadion 75% dari kapasitas stadion, tentu saja yang masuk anggota suporter yang sudah teredukasi. Yang belum terpilih tinggal tunjukkin jadi suporter yang baik. Jangan rugikan klub dan fasilitas umum. Bravo suporter!" ungkap akun @nana***

"Ya itu sih tugasmu sebagai ketua wahai Ignatius," komen akun @CB FW***

"Suporter Indonesia juga perlu jaga sikap, jangan gara-gara suporter, Messi gak mau datang ke Indonesia. Kanjuruhan itu yang membuat Messi trauma. Makanya kita harus bisa menjaga sikap dan jgn seperti suporter Cina. Tindakan suporter Cina buat Messi tidak nyaman, imbasnya kita Indonesia," komen akun @alvi***

"Aslinya suporter Indonesia belum dewasa, masih primitif. Emosinya belum bisa dikendaliin, susah suporter kita," sambung akun @alam***

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rizka Utami Rahmi