Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Timnas Indonesia Saat Menjalani Kualifikasi Piala Asia U-17 Tahun 2022 Silam (pssi.org)

Beberapa waktu yang lalu sempat menjadi kejutan perihal ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah event Piala Dunia U-17. Gelaran Piala Dunia U-17 yang sejatinya akan digelar di Peru pada akhir tahun 2023 tersebut, kemudian dipindahkan ke Indonesia karena Peru mengundurkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia. Ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah otomatis membuat timnas Indonesia U-17 juga turut berlaga di event tersebut untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Tentunya penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 oleh FIFA seakan-akan menjadi obat setelah gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah event Piala Dunia U-20 yang sejatinya digelar pada bulan Juni tahun ini. Hal ini juga memberikan isyarat bahwa FIFA masih mempercayai Indonesia untuk menggelar event sebesar Piala Dunia.

Mempersiapkan Timnas Indonesia U-17 Dengan Waktu Singkat

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti (pssi.org)

Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah juga membuat skuad garuda U-17 turut berlaga di kompetisi ini untuk pertama kalinya. Hal ini tentunya cukup unik mengingat timnas Indonesia merupakan tim yang tidak lolos ke fase putaran final Piala Asia U-17 yang nantinya akan menjadi langkah untuk tampil di event Piala Dunia U-17.

Hal ini membuat timnas Indonesia tentunya diibaratkan tanpa persiapan yang panjang seperti beberapa kompetisi yang diikuti oleh timnas Indonesia sebelumnya. Pasalnya, pelaksaan Piala Dunia yang akan digelar antara tanggal 10 November hingga 2 Desember 2023 tersebut membuat PSSI dan seluruh jajaran terkait hanya bisa mempersiapkan tim dengan waktu sekitar 5 bulan saja.

Hal ini membuat PSSI bergerak cepat dengan kembali menunjuk mantan arsitek timnas Indonesia U-17 di piala AFF U-16 2022 dan kualifikasi Piala Asia U-17, Bima Sakti untuk kembali mengarsiteki skuad garuda U-17. Meskipun beberapa pengamat menganggap penunjukkan pelatih berusia 47 tahun tersebut kurang memadai untuk event sekaliber ini, akan tetapi beberapa pihak menganggap penunjukkan Bima Sakti sudah cukup realistis mengingat waktu persiapan tim yang tidak terlalu panjang untuk event sekaliber Piala Dunia.

BACA JUGA: AFC U-17: Jelang Final, 3 Pemain dari Kedua Negara Berburu Gelar Top-Scorer

Perlukah Memakai Pemain Diaspora Untuk Event U-17 ?

Skuad Timnas Indonesia Saat Kualifikasi Piala Asia U-17 Tahun 2022 Lalu (pssi.org)

Salah satu hal yang tentunya masih menjadi pertanyaan bagi publik sepakbola nasional adalah kedalaman skuad timnas U-17 yang nantinya akan berlaga di Piala Dunia U-17. Tentunya sebagian pengamat berpendapat bahwa pelatih Bima Sakti akan memanggil beberapa pemain timnas Indonesia U-16 yang pada tahun 2022 lalu menjuarai Piala AFF U-16. Kemungkinan akan ada perubahan di beberapa nama yang akan dibawa ke dalam skuad.

Namun, salah satu pertanyaan yang masih ditunggu-tunggu adalah apakah dalam skuad timnas Indonesia nantinya akan memanggil beberapa pemain keturunan atau diaspora yang merumput di liga luar. Sejauh ini di dalam skuad timnas U-17 hanya ada nama Ji Da-bin yang merupakan pemain Indonesia keturunan Korea Selatan yang pernah memperkuat skuad garuda U-17.

Tentunya publik sepakbola nasional berharap skuad garuda U-17 menambah kembali amunisi para pemain diaspora tersebut, terlebih lagi beberapa pemain yang merumput di liga luar. Hal tersebut agar timnas U-17 mampu berbicara banyak di event Piala Dunia U-17 dan tidak hanya sekedar menjadi tim pelengkap saja di event tersebut.

Namun, tentunya publik sepakbola nasional juga tidak boleh membebankan ekspektasi berlebih di skuad garuda U-17 karena sejatinya di usia-usia inilah para pemain diharapkan dapat bertumbuh secara alami dan bermain tanpa tekanan berlebihan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

zahir zahir