Olahraga futsal di Indonesia bisa dikatakan merupakan salah satu opsi olahraga murag meriah yang bisa dimainkan oleh banyak kalangan. Tidak hanya kaum menengah atas, tetapi kaum menengah ke bawah juga dipastikan bisa menikmati olahraga yang kerap kali disebut sebagai ‘adik’ dari sepakbola ini.
Mengapa demikian? hal ini tentunya didasari oleh olahraga futsal yang tidak terlalu banyak menguras isi dompet jika ingin memainkannya. Bahkan, jika dihitung-hitung secara terperinci, olahraga futsal juga bisa menjadi salah satu olahraga murah meriah yang justru bisa menjadi roda penggerak perekonomian rakyat.
Olahraga futsal yang mulai populer di Indonesia sejak awal dekade 2000-an tersebut tumbuh menjadi salah satu olahraga yang cukup digemari tidak hanya oleh orang dewasa, tetapi juga kalangan remaja bahkan anak-anak juga cukup menggemari olahraga satu ini di Indonesia. Mengapa bisa terjadi? salah satu faktor utamanya adalah karena olahraga futsal ini memang hampir identik dengan sepakbola.
Seperti yang telah diketahui, olahraga sepakbola merupakan olahraga yang paling populer dan digemari di dunia, termasuk di Indonesia. Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap sepakbola ternyata juga menular kepada futsal. Hal inilah yang membuat olahraga yang kerap kali dimainkan di dalam ruangan atau indoor ini menjadi tumbuh subur di Indonesia dan bisa dibilang menjadi salah satu olahraga paling populer di negeri ini setelah sepakbola dan bulutangkis.
Tak Sekedar Olahraga, Futsal Jadi Penggerak Ekonomi Bawah
Kepopuleran olahraga futsal yang menjamur di Indonesia ternyata membuat adanya fenomena yang dimana hal ini memberikan dampak positif dari keberlangsungan ekonomi masyarakat menengah kebawah. Bagaimana bisa? olahraga futsal yang dianggap murah meriah ini dimanfaatkan oleh sebagian besar orang untuk membuka bisnis di dunia futsal.
Tentunya banyak ditemui adanya persewaan lapangan atau arena futsal di Indonesia yang memiliki harga relatif terjangkau bagi masyarakat kelas menengah kebawah. Rata-rata dipastikan dalam 1 kecamatan bisa ditemukan 1 tempat atau arena persewaan lapangan futsal yang bisa disewa untuk bermain futsal dengan durasi per jam.
Penyewaan arena atau lapangan futsal ini tentunya diakibatkan populernya olahraga satu ini di kalangan masyarakat Indonesia mulai dari kalangan atas, menengah hingga kalangan bawah. Stigma olahraga murah meriah juga menjadi salah satu faktor menjamurnya olahraga futsal atau persewaan tempat futsal di negeri ini.
Bayangkan saja, persewaan lapangan futsal ini bisa dijangkau dengan hanya membayar sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu saja setiap jamnya. Bahkan, di beberapa daerah masih ada lapangan futsal yang bisa dijangkau dan memiliki biaya sewa sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu saja setiap jamnya. Tentu biaya persewaan ini cukup murah bagi banyak kalangan, khususnya anak-anak.
Rata-rata jika biaya sewa lapangan futsal hanya Rp 100.000/jam, maka orang-orang yang bermain futsal tersebut hanya perlu membayar Rp 10.000/orang. Futsal adalah orang yang dimainkan dengan 10 orang dan terbagi dalam 2 tim di satu sesi pertandingan. Biasanya, orang-orang yang melakukan olahraga futsal ini akan melakukan iuran untuk biaya sewa lapangan.
Itu hanya biaya lapangan saja, di beberapa arena tempat futsal yang disewakan, biasanya ada juga persewaan sepatu futsal yang bisa disewakan untuk para orang yang memainkannya. Meskipun boleh-boleh saja tidak menyewa sepatu futsal karena sudah membawa sepatu sendiri, tetapi hal ini juga bisa menjadi model bisnis yang bagus.
Belum lagi di arena persewaan futsal juga biasanya menjual air minum yang bisa menjadi pemasukan tambahan bagi para pemilik persewaan lapangan futsal. Tidak heran jika bisnis persewaan lapangan futsal ini sangat tumbuh menjamur di Indonesia hingga saat ini.
Tentunya bisa dibilang dari olahraga yang populer di masyarakat, futsal juga secara tak langsung memberikan mata pencaharian dan pemasukan bagi orang-orang yang memanfaatkan kepopulerannya. Seperti salah satu contohnya kompetisi AXIS Nation Cup 2025 yang sudah tidak asing lagi kepopulerannya di masyarakat, dan kini hadir kembali. Untuk informasi lebih lengkapnya silakan cek website anc.axis.co.id atau axis.co.id.
Baca Juga
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
Artikel Terkait
-
Kualitas Udara Memburuk, Ekonomi Terancam: Bicara Udara Ajak Warga Jakarta Bersuara
-
PHRI: Pelarangan Merokok di Tempat Hiburan Bisa Memukul UMKM dan Rantai Ekonomi Kreatif
-
Futsal dan Nepotisme: Saat Kesempatan Bermain Ditentukan oleh Kedekatan
-
Future on the Court: Mimpi dan Digitalisasi Futsal
-
Pemain Keenam: Ketika Teknologi Menjadi Kunci Tim Juara
Hobi
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero
-
Emil Audero, Liga Italia Serie A dan Perjodohan Dirinya dengan Tim-Tim Medioker
-
Lapangan Kecil, Jangkauan Besar: Futsal di Dunia Digital
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Sebuah Keuntungan atau Kerugian bagi PSSI?
-
Emban Jabatan Menpora, Erick Thohir Harusnya Bisa Bawa PSSI Jauh Lebih Mengerikan!
Terkini
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
-
Gen Z Sering Pakai Akun Alter di Medsos, Apa Sih Yang Dicari?
-
Effortless Abis! Intip 4 OOTD Kasual Kece ala Huening Bahiyyih Kep1er
-
Pendidikan Etika Digital sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
-
Politisi, Komedian, Kepala Keluarga: Tiga Peran Eko Patrio di Tengah Krisis