Jakarta Internasional Stadium (JIS) mengalami perombakan besar-besaran demi untuk memenuhi standar FIFA. Beredar kabar terkini bahwa atap dari stadion pun harus direnovasi menurut seorang agronim stadion, sebelumnya ketua umum PSSI Erick Thohir menyebutkan bahwa kualitas rumput dari lapangan JIS harus direnovasi.
JIS digadang-gadang akan menjadi salah satu venue perhelatan besar Piala Dunia U-17 yang akan diselenggarakan pada bulan November mendatang.
Qamal Mustaqim selaku ahli agronim mengungkapkan bahwa dia menyarankan atap stadion diganti dengan alasan karena terlalu menutupi lapangan dan sedikit terkena sinar matahari.
“Ya harus ditambah matahari, dibuka, kalau harus matahari ya dibuka atapnya, tapi kalau mau menambah UV ya tambah UV-nya. Buka tutupnya lebih luas, bisa saja kan? Ya ganti dong," ungkap Qamal.
“Lebih hijau secara warna (yang disinari UV). Satu hal, warnanya memang hijau, tapi pertumbuhan kita lihat recovery-nya susah, iya memang lebih hijau. Ini kan UV-nya sebulan, tapi pertumbuhannya susah,” lanjutnya.
Jika dilihat, JIS memang memiliki sebuah atap buka tutup. Namun walaupun bisa dibuka, cahaya matahari masih tetap sulit untuk masuk menyinari rumput lapangan.
FIFA sendiri sangat memperhatikan kualitas-kualitas stadion yang harus dipenuhi dalam ajang internasional seperti Piala Dunia U-17 ini. Atap menjadi salah satu aspek yang tak kalah penting untuk diperhatikan.
Lalu kira-kira bagaimana sih standar atap menurut FIFA itu sendiri? Berikut standar atap yang diterapkan oleh FIFA.
Standar atap stadion FIFA
Melalui halaman resmi, FIFA membagi tiga jenis struktur atap yang bisa digunakan sesuai bentuk stadion yang ada.
1. Cantilevered Roof Structures
Pada salah satu ujung stadion, terdapat sanggahan yang menopang kuat atap stadion. Pada desain ini, penopang-penopang tersebut biasanya terdapat pada bagian belakang dudukan dan diproyeksikan ke bagian depan dudukan.
2. Simply Supported Trusses
Berbeda dengan sebelumnya, pada struktur atap ini ditopang oleh dua tiang penopang besar di setiap sisi stadion. Terdapat pula penopang lain yang membentang sepanjang tiang penyangga atau atas stadion.
3. Tensile Structures
Struktur atap ini distabilkan dengan tegangan menggunakan tegangan dan kompresi. Biasanya pada jenis atap ini dibangun sebuah sistem jaringan kabel yang dikencangkan pada membran atap. Kabel-kabel tersebut memberikan tegangan yang merata dan menahan atap dalam posisi yang stabil.
Itulah beberapa kriteria struktur atap stadion standar FIFA. Jadi menurut kamu apakah JIS sudah memenuhi standar atau belum?
Baca Juga
-
Timnas Indonesia Wajid Pertajam Lini Serang jika Ingin Lolos Piala Dunia 2026!
-
Kenapa Penalti Justin Hubner Diulang? Ternyata Begini Alasannya!
-
Bak Emi Martinez, Ernando Ari Unjuk Tarian Usai Blok Tendangan Penalti
-
Miliki Squad Lebih Mahal, Apakah Timnas Indonesia U-23 Bisa Taklukan Qatar?
-
Menerka Peluang Timnas Indonesia Lawan Qatar di Piala Asia U-23
Artikel Terkait
-
Akhirnya Erick Thohir Bicara Rencana Timnas Indonesia U-17 Tambah Pemain Naturalisasi
-
Karma Wasit Ahmed Al Kaf Usai Rugikan Timnas Indonesia, Didepak FIFA
-
Timnas Indonesia U-17 Bubar Jalan, Bertemu 2 Bulan Lagi di Piala Dunia U-17 2025
-
Wajah Muda, Umur Tua: Awas Trik Licik Piala Dunia U-17
-
Daftar Pemain Keturunan Wajib Bela Timnas Indonesia U-17 Biar Gacor di Piala Dunia U-17 2025
Hobi
-
Ondrej Kudela Antar Persija Jakarta Teguk Kemenangan, Persik Kediri Makin Terpuruk
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
Terkini
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Laba Menyusut: Suara Hati Pengusaha Indonesia
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
-
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya