Kejadian tak mengenakkan kembali harus dialami oleh dunia persepakbolaan Indonesia. Dalam dua pekan terakhir, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia tersebut harus diwarnai dengan konflik yang melibatkan suporter klub kontestan liga.
Setelah pada pekan kedua kompetisi BRI Liga 1 Indonesia diwarnai dengan bentrokan sesama suporter PSM Makassar di laga melawan Dewa United, maka di pekan ketiga, terjadi friksi suporter yang melibatkan para pendukung Persik Kediri melawan pendukung Arema FC.
Disadur dari laman suara.com (15/7/2023), kejadian bermula ketika sekelompok suporter Arema FC kedapatan menyusup ke dalam stadion. Mereka teridentifikasi sebagai pendukung Tim Singo Edan, karena melakukan selebrasi yang cukup mencolok ketika tim asal Malang tersebut berhasil mencetak gol.
Sontak saja hal tersebut membuat para pendukung tuan rumah terkaget, karena sebelumnya federasi sepak bola Indonesia, PSSI telah menegaskan bahwa untuk musim ini para suporter tidak diperkanankan untuk mendampingi klub kebanggaannya untuk melakoni laga away. Maka tak mengherankan jika setelah itu, aksi pengamanan pun dilakukan oleh sekelompok suporter, demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Namun sayangnya, meskipun telah diambil tindakan pengamanan terhadap para pendukung Arema yang menyusup ke Stadion Brawijaya, para suporter tuan rumah yang jengkel terlihat menyoraki dan melempari Aremania yang tengah dibawa ke tempat yang aman. Meskipun tak merembet menjadi insiden yang lebih besar, hal tersebut tentu saja sangat disayangkan.
Pasalnya, Indonesia sendiri saat ini tengah berada dalam pantauan FIFA. Induk sepak bola dunia tersebut menyatakan bahwa untuk saat ini persepakbolaan Indonesia berada dalam pengawasan mereka, karena tak ingin kembali terjadi hal-hal yang tak diharapkan. Terlebih lagi, Indonesia saat ini tengah berada dalam masa-masa persiapan menjelang bergulirnya Piala Dunia U-17 yang dijadwalkan akan dihelat pada akhir tahun 2023 nanti.
Dari tiga pekan pertama kompetisi yang berjalan, dua pekan terakhir sudah memberikan warning kepada kita. Belum dewasanya para suporter klub dalam bertindak, benar-benar membuat sepak bola Indonesia dalam bahaya. Kita berharap, cukup sampai di sini saja hal-hal yang merugikan persepakbolaan kita dihentikan. Pasalnya, kita sudah pernah merasakan pahitnya gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, jangan sampai hal itu kembali terulang untuk Piala Dunia U-17 nanti.
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Bocoran Ragnar Oratmangoen: Menyenangkan Banyak Pemain Eropa Memilih Indonesia
-
Teman Mees Hilgers di FC Twente: Jujur, Saya Tidak Terlalu Menyukainya
-
Mees Hilgers Cetak Gol dan Putus Rekor Buruk FC Twente vs Union di Liga Europa?
-
Thailand Mulai Kehilangan Taring, Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia?
-
Marselino Ferdinan: Saya Masih 20 Tahun, Kalau Dibilang Ingin Ya Pasti Ingin
Hobi
-
Sosok Radojko Avramovic, Pelatih Tersukses di Piala AFF
-
Calvin Verdonk Berharap Jepang Pakai Tim B saat Jamu Timnas Indonesia
-
Sadar Posisi, Marc Marquez Tak Ingin Melompati Pecco Bagnaia di Ducati
-
Calvin Verdonk Singgung Taktik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Alasannya
-
Bersaing dengan 2 Seniornya, Apakah Arkhan Kaka Bisa Dilirik oleh STY?
Terkini
-
Ulasan Film Exhuma, Aksi Dua Dukun Muda Menaklukkan Arwah Misterius Penunggu Tanah
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Review Film Do Patti: Ketika Ikatan Saudara Kembar Berubah Menjadi Neraka
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki