Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Agus Siswanto
Aksi Ramai Ruaikeik saat laga timnas Indonesia melawan China Taipei sore ini (PSSI)

Mengusung optimisme saja ternyata tidak cukup bagi Indra Sjafri dan timnas Indonesia U-24. Catatan impresif atas China Taipei selama ini, ternoda oleh kekalahan yang tidak seharusnya terjadi.

Gol semata wayang pada babak kedua itulah yang menjadi biang ternodanya catatan impresif itu. Belum hilang dari ingatan kita saat timnas Indonesia U-23 memberi pelajaran berharga bagi China Taipei dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Sembilan gol digelontorkan tanpa ampun ke gawang mereka.

Setelah itu, kita bertemu lagi di ajang Asian Games. Dalam benak kita adalah China Taipei yang dihadapi beberapa minggu lalu. Ternyata tidak. Yang muncul adalah China Taipei yang bermain cerdik. Bertahan dan mengandalkan serangan balik adalah senjata ampuh tim underdog.

Strategi itulah yang dilakukan pelatih China Taipei. Hanya dengan melakukan 'gol curian' pada awal babak kedua, bisa merubah segalanya. Bahkan dalam beberapa kesempatan para pemain China Taipei berani menembus sampai kotak penalti Indonesia.

Situasi para pemain Indonesia justru berbanding terbalik. Alih-alih menyusun serangan yang rapi, yang terjadi justru rusaknya koordinasi antar lini. Beberapa kali lini belakang harus mati-matian menghentikan pergerakan sporadis para pemain China Taipei.

Di lini depan pun tidak kalah kacau. Model serangan yang monoton menunjukkan para pemain kehilangan akal menembus lini pertahanan China Taipei. Tendangan yang terburu-buru, umpan yang tidak akurat, kalah dalam duel, menjadi pemandangan yang tidak pantas ditampilkan para pemain timnas Indonesia.

Situasi seperti ini sebenarnya terjadi juga saat timnas Indonesia menghadapi Kirgistan. Babak pertama terkesan semua tidak berjalan lancar. Namun untung ada gol Ramai Rumaikeik di menit ke-58. Gol inilah yang kemudian menghidupkan permainan, meskipun tidak sebagus harapan. Namun minimal timnas meraih kemenangan.

Kekalahan dari China Taipei sendiri tidak sepenuhnya menutup peluang Indonesia lolos ke babak berikutnya. Masih ada satu pertandingan lagi yang harus dijalani. Namun permasalahan menjadi rumit karena lawan yang dihadapi adalah Korea Utara. Sebuah kekuatan yang sampai saat ini masih menjadi misteri.

Keadaan akan semakin rumit jika China Taipei atau Kirgiztan mencetak kemenangan. Maka mau tidak mau persaingan dalam grup pun akan semakin ramai. Maka untuk menghindari hal tersebut, mau tidak mau Indra Sjafri harus menciptakan formula terbaik untuk kalahkan Korea Utara pada laga terakhir. Karena jika hal ini terjadi, dipastikan timnas Indonesia akan melenggang ke babak 16 besar.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Agus Siswanto