Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Raudhatul Ilmi
Ferdiansyah Alifurrahman, media officer yang alami pengeroyokan saat konferensi pers seusai pertandingan PSS Sleman vs Madura United (Instagram/@Maduraunited.fc)

Tensi panas pertandingan antara PSS Sleman  vs Madura United menyebar hingga keluar lapangan. Dalam hal ini Ferdiansyah Alifurrahman yang tak lain adalah Media Officer Madura United ikut menjadi korban dari oknum suporter tuan rumah.

Peristiwa ini terjadi saat sesi konferensi pers setelah pertandingan yang berlangsung di Stadion Manguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Oknum suporter tersebut mendatangi ruangan ruang steril. Oknum tersebut pun secara bersama-sama mengeroyok Ferdiansyah Alifurrahman yang membuat pelipisnya harus mendapatkan jahitan.

Pihak Madura United pun mengutuk keras kejadian ini. Klub berjuluk Laskar Sapi Kerrab tersebut telah menyampaikan hal tersebut melalui media sosial resmi klub.

"Madura United mengutuk keras kejadian ini. Seharusnya Stadion itu menjadi tempat yang ramah bagi semua orang, Terkhusus bagi tim yang bertanding. Terlebih jika itu do ruang media Conference,yang mana seharusnya hanya terbatas kepada personil yang terdaftar saja" Tulis Madura United melalui akun Instagram @Maduraunited dilansir pada Selasa (26/09/2023).

"Kami akan melakukan protes yang bersifat resmi kepada operator Liga terhadap ketidaknyamanan ini. Selain itu kami juga akan menempuh jalur hukum agar insiden ini menjadi lebih terang" tulis Madura United di laman yang sama.

Miris memang apa yang telah menimpa Madura United. beruntungnya Ferdiansyah Alifurrahman masih sempat melarikan diri. Yang mana kemudian langsung ditangani oleh petugas medis internal. Jika tidak, mungkin keadaannya akan jauh lebih parah bila dibandingkan dengan saat ini. 

Oknum yang memukul Ferdi diketahui tanpa memakai Id Card dan menggunakan penutup wajah.

Selain peristiwa memilukan itu, pelatih Madura United juga mengaku kecewa dengan keputusan wasit selama pertandingan. Sang pengadil laga melakukan banyak kesalahan selama pertandingan yang dinilai merugikan timnya. 

namun ia juga tak sungkan untuk memuji PSS Sleman. Menurut juru taktikbasal Brazil tersebut, PSS sleman itu tim yang hebat dan tidak perlu dibantu oleh wasit untuk merebut kemenangan di laga itu.

Ia meminta agar komite wasit bisa bekerja dengan baik. Kinerja wasit yang baik akan membuat pertandingan sepak bola menjadi lebih baik lagi.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Raudhatul Ilmi