Kejutan di babak 16 besar terjadi di nomor ganda putra. Ahsan/Hendra adalah pasangan pembuat kejutan tersebut. Jam terbang yang tinggi membuat keduanya mampu menundukkan pasangan India Rakyreddy/Shetty dengan permainan rubber game.
Sukses Ahsan/Hendra ini layak diacungi jempol. Paling tidak ada 2 alasan yang membuat acungan jempol patut ditujukan pada The Daddies julukan untuk pasangan ini.
Pertama, dari segi usia keduanya sudah tidak mudah lagi. Tahun ini Hendra Setiawan menginjak usia 39 tahun. Ahsan pun terpaut sedikit. Secara apa pun pasti banyak yang berkurang dari pada mereka. Terutama pada stamina dan kecepatan.
Ahsan/Hendra dalam kenyataannya mampu mengatasi masalah itu. Permainan tiga gim dengan skor tipis bukan hal yang mudah bagi keduanya. Skor yang tercipta adalah 25-23, 19-21, dan 21-19 menjadi bukti.
Kedua, secara ranking Rankireddy/Shetty berada jauh di atas Ahsan/Hendra. Saat ini pasangan India ini menduduki ranking 1 BWF menggeser Fajar/Rian. Otomatis raihan gelar mereka pun pasti lebih banyak.
Namun dalam kenyataannya laga semalam seolah adegan perploncoan pada pasangan India tersebut. Serangan bertubi-tubi Rankireddy/Shetty mampu dilayani dengan baik oleh The Daddies.
BACA JUGA: Menjamu Bhayangkara FC, Persis Solo Targetkan Kemenangan di Kandang Sendiri
Selain itu, sesekali bola ‘ajaib’ Hendra Setiawan membuat pasangan India ini terperangah. Beberapa kali mereka salah posisi karena bola ‘ajaib’ Hendra Setiawan. Dan ketika mereka tertegun smash keras Ahsan atau Hendra mengejutkan mereka.
Dengan kemenangan ini, Ahsan/Hendra melenggang ke babak 8 besar. Mereka akan ditantang oleh Liu Yu Chen/Chu Xuan Yi, pasangan non unggulan dari China. Secara matematis Ahsan/Hendra akan mampu mengatasinya.
Prestasi yang tidak kalah membanggakan datang dari Bagas/Fikri. Menjalani laga dengan status underdog saat menghadapi Hoki/Kobayashi ternyata mampu mereka gunakan semaksimal mungkin.
Tanpa diduga Bagas/Fikri justru mengandaskan pasangan Jepang ini straight game. Hoki/Kobayashi dipaksa menyerah dengan angka 21-14 dan 23-21. Hal sama dilakukan juga dengan Fajar/Rian. Mereka mengalahkan dengan mudah pasangan Denmark.
Dari pencapaian ini, maka di babak 8 besar, Indonesia menempatkan 3 wakilnya. Harapan mendapat gelar tampak lebih besar dibanding sebelumnya. Tinggal tergantung performa pemain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
Artikel Terkait
Hobi
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
Terkini
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
-
Anime Dead Account Bagikan Trailer Baru Jelang Tayang 10 Januari 2026
-
Ahlan Singapore: Rebecca Klopper Terjebak di Antara Kiesha Alvaro dan Ibrahim Risyad
-
Deforestasi: Investasi Rugi Terbesar dalam Sejarah Pembangunan Indonesia