Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Ariya Gesang
ilustrasi menulis novel (pixabay.com/voltamax)

Blurp adalah sedikit dari penjelasan cerita yang ada di halaman belakang sebuah novel. Semakin bagus blurp yang dibuat, maka akan semakin menarik minat seseorang untuk membaca novel tersebut. Jika kita adalah seorang penulis novel, sebaiknya kita pandai dalam menulis blurp, karena hal ini bisa menentukan daya jual novel kita. Lantas, seperti apa sih blurp yang bagus? Apakah harus dipenuhi dengan diksi yang indah?

Oleh karena itu, ada baiknya kita mengetahui hal apa saja yang sebaiknya dipahami dalam menulis blurp. Sebab, blurp yang jelek bisa membuat pembaca enggan untuk membeli novel kita. Nah, berikut 5 tips menulis blurp yang baik pada sebuah novel.

1. Tidak Lebih dari Seratus Kata

Mungkin batasan seratus kata cukup menyulitkan bagi beberapa penulis, jika kita adalah salah satunya, maka kita bisa mengatasinya dengan mengambil poin-poin pentingnya saja.

Kita bisa menuliskan lebih dulu tanpa menghitung jumlah kata, jika kira-kira jumlahnya seratusan lebih, maka kita bisa mengeditnya setelah selesai. Blurp dengan jumlah kata di bawah seratus cukup nyaman untuk dibaca, apalagi jika isinya menarik.

2. Merangkum Konflik Protagonis

Perlu diketahui bahwa blurp wajib untuk menceritakan kilasan si protagonis beserta konflik yang dialaminya. Hal ini dapat membuat gambaran besar pada pembaca tentang isi cerita pada novel milik kita.

3. Menggunakan POV 3

Walaupun novel kita menggunakan POV 1, penulisan blurp sebaiknya menggunakan POV 3. Sebab, dengan menggunakan POV 3, kita bisa menjelaskan secara luas tentang karakter protagonis beserta konflik yang dialaminya.

BACA JUGA: 5 Strategi Memulai Cerita dengan Benar

4. Menimbulkan Rasa Penasaran

Alangkah baiknya blurp yang kita buat bisa menimbulkan rasa penasaran. Bangunlah kalimat yang bisa meningkatkan imajinasi pembaca agar terhanyut di dalam blurp kita dan merasa penasaran pada nasib si protagonis dalam menyelesaikan masalah.

5. Bahasa Indonesia yang Baku

Blurp yang kita tulis juga sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Hal ini bertujuan agar pembaca mengerti dengan jelas kalimat yang kita utarakan.

Jika kita asal menulis blurp dengan menggunakan bahasa yang tidak baku, bahkan bahasa daerah, maka tidak semua pembaca tahu maksud yang ingin kita sampaikan pada blurp tersebut.

Itulah 5 tips menulis blurp yang baik pada sebuah novel. Pada intinya, penulisan blurp sebaiknya ditulis dengan jelas, tidak terlalu panjang, dan membuat penasaran orang yang membacanya. Jika kita sudah memenuhi semua kriteria tersebut, maka kemungkinan besar pembaca akan tertarik pada isi cerita novel kita. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ariya Gesang