Ketika PSSI mengumumkan 27 pemain yang akan dibawa dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yonglah yang langsung mendapat serangan netizen. Apalagi kalau bukan tidak dipanggilnya Stefano Lilipaly dalam skuat tersebut.
Padahal sosok satu ini sedang berkilau di klubnya, Borneo FC. Rangkaian assist dan gol yang dilesakkan di BRI Liga 1, menjadi alasan pemain ini layak dipanggil.
Namun alih-alih berubah pikiran, Shin Tae-yong tetap tenang saja. Baginya pemanggilan pemain harus sesuai dengan kebutuhan strategi. Itu saja.
Dalam sebuah wawancara di kanal Youtube Vivagoal pada Kamis (9/11/2023), Shin Tae-yong menjawab beberapa hal terkait dengan Stepano Lilipaly.
“Saya bukan tidak panggil Spaso dan Lilipaly, mereka pemain baik, tapi saya tegaskan standard saya bukan AFF tapi AFC,” kata Shin Tae-yong.
Alasan ini yang diajukan. Dalam benak Shin Tae-yong, lawan yang akan dihadapi levelnya tinggi. Bukan hanya AFF tapi sudah skop Asia. Dalam benak sang pelatih, beberapa pemain yang telah ada dianggap sudah mencukupi.
“Bukan rasa benci atau tidak senang dengan pemain, jadi pemanggilan pemain ini bukan seperti pakai kaca mata kuda,” kata Shin Tae-yong.
Dari dua jawaban tersebut jelas, bahwa menilai seorang pemain yang akan ditarik harus menggunakan banyak pertimbangan. Karena pandangan seorang pengamat atau orang awam, pasti jauh berbeda dengan pelatih.
Hal ini yang dilakukan Shin Tae-yong. Bisa saja sang pemain tidak sesuai dengan strategi pelatih. Sebagai contoh, Spaso tidak pernah cemerlang saat bermain dalam timnas di bawah Shin Tae-yong.
Demikian pula dalam urusan umur. Shin Tae-yong sangat focus pada para pemain muda. Bukannya tanpa alasan, di mata Shin Tae-yong masa depan sepak bola Indonesia justru di tangan mereka ini. Bukan para pemain tua.
Dalam wawancara tersebut Shin Tae-yong mengatakan juga bahwa penentuan seorang pemain tidak hanya dari melihat di lapangan saja. Akan tetapi melalui berbagai analisa yang memadukan kondisi di lapangan, video pertandingan, maupun catatan lain. Maka dikatakan bahwa tidak seperti memakai kaca mata kuda.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
Pilihan Sulit Pemain Keturunan: Bela Timnas Indonesia atau Jerman?
-
Kata Erick Thohir: Bebas Mau Kritik tapi Jangan Hancurkan Timnas Indonesia
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Breaking News! Ragnar Oratmangoen Terserang Virus, Pelatih Ungkap Kondisinya
Hobi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Erick Thohir Bicara Kans Timnas Indonesia Kalahkan Jepang, Apakah Mungkin?
-
Jelang Laga Kontra Cina, PSSI Sebut Tak Ada Pemain Naturalisasi Baru
Terkini
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku
-
5 Rekomendasi Drama China tentang Siluman, Ada The Demon Hunter's Romance