Ancaman Irak untuk menjadikan Stadion Basra pada tim tamu terbukti tadi malam. Timnas Indonesia menjadi tim pertama yang merasakan di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 grup F. Irak melumat Indonesia 5-1.
Dalam laga tadi malam (16/11), Irak menunjukkan diri sebagai kandidat terkuat di grup F. Dominasi mereka sepanjang laga membuat Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan tidak bisa berbuat apa-apa. Gol demi gol bersarang di gawang Nadeo tanpa ampun.
Lepas dari masalah tehnis atau ranking, kegugupan menjadi faktor utama penyebab kekalahan timnas Indonesia tadi malam. Hampir semua gol Irak jika dicermati bersumber dari faktor ini.
Gol pembuka Irak terjadi karena sapuan bola Marck Klok di daerah pertahanan jatuh ke kaki lawan. Dan, gol pertama pun tercipta tanpa ampun.
Gol kedua, lagi-lagi kegugupan lini belakang. Buangan bola Jordi Amat justru mendarat dengan mulus ke gawang Nadeo Argawinata. Sang kiper yang sudah out position tidak bisa berbuat banyak.
Demikian pula gol ketiga. Proses terciptanya pun sangat mirip dengan gol pertama. Sapuan pemain belakang kembali mendarat di kaki para pemain Irak.
Faktor kegugupan ini akhirnya merember ke sektor-sektor lain. Lini tengah yang harusnya mengkreasi serangan menjadi mandeg karena aliran bola dari bawah tidak jalan. Lini depan pun dipastikan tumpul.
Di sisi lain, Irak menampilkan pressing tinggi sejak awal laga. Garis pertahanan tinggi yang mereka pasang, membuat pemain Indonesia bertahan sangat dalam. Para pemain sibuk menjaga daerah pertahanan, dan membuang bola asal buang, tanpa melihat posisi kawan.
Gambaran pertandingan semalam menjadi PR besar bagi Shin Tae-yong. Alasan Shin Tae-yong yang mengatakan faktor kelelahan sebagai penyebab seperti dikutip dari akun twitter @iraqfpg, tidak sepenuhnya benar.
Seandainya saja tadi malam timnas Indonesia mampu bermain lebih tenang, mungkin akan berbeda ceritanya. Berbagai kelemahan di mana semua sector tidak berjalan sebagaimana mestinya, dapat diatasi.
Namun meskipun kekalahan telak diterima, peluang tetap masih ada. Masih ada 5 pertandingan lagi yang harus dijalani dengan 3 pertandingan kandang. Harus diakui pertandingan melawan Irak tadi malam adalah pertandingan terberat.
Bersandar pada hal itu, maka Shin Tae-yong tinggal focus pada 5 pertandingan berikutnya. Kekalahan semalam, bisa jadi bahan evaluasi total.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Alwi Farhan dan Ubaidillah, Masa Depan Sektor Tunggal Putra Indonesia
-
Ambisi Bulu Tangkis Malaysia Gagal di SEA Games 2025 Gegara Indonesia
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
Artikel Terkait
-
Bima Sakti Minta Maaf Timnas Indonesia U-17 Kalah Lawan Maroko
-
Shin Tae-yong Kehilangan Kata-kata Usai Timnas Indonesia Dibantai Irak 1-5
-
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Tak Berdaya, Dibantai Irak Lima Gol Berbalas Satu
-
Kans Timnas Indonesia U-17 ke Fase Gugur Menipis usai Dihabisi Maroko, Bima Sakti: Salah Saya
-
Jordi Amat Cetak Gol Bunuh Diri, Irak Ungguli Timnas Indonesia di Babak Pertama
Hobi
-
Timnas Indonesia Gagal Total di SEA Games, Peran Zainuddin Amali Disorot
-
SEA Games 2025: Perjalanan Timnas Indonesia U-22 Terhenti
-
Elegi Timnas Indonesia, Erick Thohir dan Jejak Mengenaskan Pelatih Skuat Garuda Pilihannya
-
Alwi Farhan dan Ubaidillah, Masa Depan Sektor Tunggal Putra Indonesia
-
SEA Games 2025: Tetap Saja Gagal meski Target Turun, Cara Unik Semesta Permalukan Federasi
Terkini
-
Sinopsis Sengkolo: Petaka Satu Suro, Teror Malam Keramat di Desa Pesisir
-
CERPEN: Kabur dari Pasukan Berkuda
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Komunitas Aksaraya Semesta Bangkitkan Cinta Buku Fisik di Kalangan Gen Z
-
Meninjau Ulang Peran Negara dalam Polemik Arus Donasi Bencana