Berbeda dengan Indonesia, Vietnam sebagai rival abadi memetik hasil positif pada pertandingan pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 grup F. Mereka mengalahkan Filipina 2-0 di laga yang dihelat di Stadion Rizal Memorial, Kamis (16/11).
Gol Vietnam disarangkan oleh Nguyen van Toan pada menit ke-16. Gol berawal dari terobosan Van Tuan ini merobek gawang Neil Eheridge, kiper Filipina yang pernah berkiprah di Liga Inggris.
Gol kedua Vietnam terbilang terlambat. Sebab gol kedua terjadi pada menit ke-90+4. Adalah Nguyen Din Bac yang menjadi pencetak gol tersebut.
Namun meskipun mencetak kemenangan, secara umum The Golden Warriors sebutan bagi timnas Vietnam ini tidak terlalu menjanjikan permainannya. Hal paling tidak terlihat dari skor 2-0 yang mereka dapatkan.
Sebagai tim yang kelasnya jauh di atas Filipina, seharusnya lebih baik dari itu. Apalagi gol kedua Vietnam baru tercipta saat perpanjangan waktu. Sebuah keadaan yang tidak seharusnya terjadi.
Hal ini disoroti oleh soha.vn dalam tulisannya, Jumat (17/11). Langkah Troussier menurunkan para pemain muda menjadi penyebab hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa sang pelatih ini menurunkan para pemain muda sebagai starter.
Bahkan pakar Vu Man Hai mengatakan. “Filipina terlalu lemah, jadi tim Vietnam belum mengerahkan skuad terkuatnya untuk menang,” ungkap Vu Man dalam soha.vn (16/11).
Mungkin hal ini pula yang ada di benak Troussier, sehingga memilih menurunkan pemain muda. Akan lain ceritanya pada pertandingan kedua pada 21 November 2023 nanti. Saat itu Vietnam akan menjamu Irak.
Catatan lain yang tidak kalah menarik adalah 3 kartu kuning yang didapat pemain Vietnam dalam laga tadi malam. Ketiga pemain tersebut adalah Nguyen Thanh Binh, Bui Hoang, dan Vu Van Thanh.
Kegelisahan publik Vietnam dikarenakan posisi ketiganya adalah pemain bertahan. Sehingga dari 5 pemain bertahan yang ada, 3 di antaranya telah menerima kartu kuning.
Hal ini patut disayangkan, sebab ketiganya bisa saja dilarang tampil ketika menerima kartu kuning kedua. Padahal saat itu tenaga mereka tengah dibutuhkan. Sementara pertandingan baru memasuki pertandingan pertama.
Hal lain yang juga mengkhawatirkan terkait dengan kartu kuning adalah perhitungan nilai disiplin dalam penentuan klasemen dalam sebuah grup. Koleksi kartu kuning tersebut bisa saja menutup peluang lolos bagi sebuah tim.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kalah di China Open 2025, Akankah Anthony Ginting Seperti Kento Momota?
-
Pelatih Malaysia Puji Timnas Indonesia U-23, Hati-Hati Mungkin Ini Jebakan!
-
SEA V League 2025: Timnas Voli Putra Indonesia Menang 3-2 atas Filipina
-
Anthony Ginting Kalah, Alwi Farhan Harapan Indonesia di Japan Open 2025
-
Hempaskan Malaysia, Filipina Jadi Ancaman Serius bagi Timnas Indonesia U-23
Artikel Terkait
-
Alasan Timnas Indonesia Dibantai Irak 1-5 Versi Shin Tae-yong
-
Dihajar Irak di Basra, Shin Tae-yong Serukan Balas Dendam di Laga Kandang
-
Tak Berdaya di Basra, Timnas Indonesia Petik Pelajaran Usai Dibantai Irak 1-5
-
Gugup, Biang Kekalahan Telak Timnas Indonesia dari Irak Tadi Malam
-
Shin Tae-yong Kehilangan Kata-kata Usai Timnas Indonesia Dibantai Irak 1-5
Hobi
-
Anti-Bosan! 5 Rekomendasi Game Offline Android yang Wajib Kamu Coba
-
BRI Super League: Kisah Adam Przybek Cicipi Tantangan Baru di Luar Eropa
-
Gerald Vanenburg Soroti Fleksibilitas Dony Tri Pamungkas, Mengapa?
-
Solidaritas di Dunia Futsal: Tentang Rasa, Dukungan, dan Persaudaraan
-
Jadwal F1 GP Belgia 2025, Menantikan Debut Laurent Mekies di Red Bull
Terkini
-
Review Poco F7: HP dengan Snapdragon 8s Gen 4 dan Storage 512GB Super Lega
-
Pernah Bayangin Hidup Jadi Hewan? 3 Novel China Ini Bahas Reinkarnasi Unik
-
4 Ide Gaya Kasual Kekinian ala Choi Yoon Ji, Bikin Mood Happy Seharian!
-
Kalahkan BLACKPINK, NCT Dream Raih Trofi Pertama Lagu BTTF di Music Bank
-
Payment ID: Awal dari Negara Polisi Finansial?