Raksasa sepak bola Asia, Jepang akhirnya tersingkir secara tragis dari gelaran Piala Asia 2023. Berhadapan dengan Iran di fase delapan besar turnamen, Jepang yang unggul lebih dulu di menit ke-28 melalui Hidemasa Morita, harus tersungkur setelah Iran berhasil membalikkan keadaan.
Dilansir laman the-afc.com pada Sabtu (3/2/2024), Iran yang tertinggal, berhasil menyamakan kedudukan di menit ke 55 melalui Mohammad Mohebi. Tragisnya, tersingkirnya Jepang dari turnamen ditentukan oleh gol penalti Alireza Jahanbakshs ketika pertandingan memasuki menit ke-90+6.
Namun, jika dilihat perjalanan Jepang di turnamen Piala Asia kali ini, sejatinya tersingkirnya mereka juga cukup wajar kok. Setidaknya, ada 3 alasan yang mewajarkan hal tersebut. Apa saja ya?
1. Buruknya Lini Pertahanan
Berstatus sebagai raksasa sepak bola Asia, namun Jepang memiliki handycap besar di lini pertahanan mereka pada turnamen kali ini. Bagaimana tidak, dari lima laga yang dijalani oleh The Samurai Blue, mereka selalu kebobolan!
Berhadapan dengan Vietnam, Irak, Indonesia di fase grup, Bahrain di 16 besar dan Iran di 8 besar, mereka tak sekalipun mencatatkan clean sheet.
2. Miskomunikasi Antar Pemain
Miskomunikasi antar pemain sejatinya lumrah untuk terjadi dalam tim sepak bola. Namun ingat, ini adalah Jepang, tim dari benua Asia yang menjadi langganan Piala Dunia, sehingga seharusnya miskomunikasi seperti ini sudah tak lagi terjadi di tim mereka.
Bukti sahihnya terjadi di laga 16 besar lalu, miskomunikasi tersebut berujung dengan gol dari Bahrain. Terbaru, miskomunikasi di antara para pemain Jepang tersebut juga terjadi di babak 8 besar kontra Iran, hingga pada akhirnya berujung penalti bagi mereka.
3. Kurang Matangnya Penjaga Gawang Zion Suzuki
Alasan ketiga mengapa Jepang layak tersingkir dari gelaran adalah karena faktor Zion Suzuki. Bukannya tak mengakui kualitas sang penjaga gawang, namun memasang Suzuki yang baru berusia 21 tahun sebagai penjaga gawang utama adalah sebuah hal yang kurang tepat.
Selain masih mentah, Suzuki juga beberapa kali mengambil keputusan yang kurang bijak, salah satu contohnya adalah saat dia salah mendistribusikan bola di laga 8 besar dan berujung gol penyama kedudukan dari Iran.
Bahkan, jika kita menyadur laman transfermarkt.com, kita akan mendapati fakta bahwa Suzuki belumlah teruji saat berhadapan dengan tim-tim besar. Tercatat, hanya Tunisia sajalah tim terberat yang dihadapi oleh Suzuki sebelum Piala Asia dimulai.
Selebihnya dia hanya menjadi cadangan, dan diturunkan saat menghadapi tim-tim medioker.
Itulah 3 alasan mengapa Jepang akhirnya harus tersingkir dari Piala Asia 2023 kali ini. Ada yang mau menambahkan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Di Balik Kegagalan Meraih Juara, Ada Deja Vu yang Menghantui Timnas Indonesia
-
Timnas Filipina dan 3 Alasan Piala AFF U-23 Edisi 2025 Tak Akan Terlupakan oleh Mereka
-
Piala AFF U-23 dan Tebaran Ancaman Filipina Terhadap Kekuatan Mapan Sepak Bola Asia Tenggara
-
Piala AFF U-23 dan Raihan Gelar Individu yang Terasa Hambar bagi Seorang Jens Raven
Artikel Terkait
-
Piala Asia 2023: Pemilik Gelar Terbanyak di Turnamen Akhirnya Harus Pulang Kampung
-
3 Negara yang Kalahkan Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala Asia 2023
-
Jepang Merasakan Kejamnya Gol Penalti, Tersingkir dari Piala Asia 2023
-
Shin Tae-yong Tuntut Pemain Timnas Indonesia Bisa Konsisten di Klub
-
'Kutukan' Timnas Indonesia Bikin Beberapa Tim Kena Karma di Piala Asia 2023, Siapa Saja?
Hobi
-
3 Nama Pelatih yang Bisa Gantikan Gerald Vanenburg di Ajang Sea Games 2025
-
Giring Bola, Lawan Norma: Perempuan di Tengah Maskulinitas Futsal
-
Pemain Keenam di Tribun: Supporter Futsal Punya Peran Strategis
-
BRI Super League: Pelatih Persebaya Surabaya Analisa Kekuatan Lawan Pertama
-
Satoru Mochizuki Lebih Lama di Indonesia, Kembali Tukangi Timnas Putri?
Terkini
-
Ulasan Novel One Golden Summer: Kisah Cinta yang Tumbuh dari Musim Panas
-
PPAD Jenguk Puluhan Purnawirawan TNI AD di RSPAD: Bentuk Perhatian di HUT ke-22
-
Ulasan Novel The Good Liar: Topeng Kebaikan di Lembah Para Pendusta
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang
-
Review Film Speak No Evil, Sikap Diam yang Memberikan Masalah Baru