Sebuah kejutan kembali terjadi di gelaran Piala Asia 2023 kali ini. The Samurai Blue alias Timnas Jepang, akhirnya harus angkat koper dari turnamen setelah mengalami kekalahan dari Iran di babak delapan besar perhelatan.
Melansir laman the-afc.com pada 3 Februari 2024, Jepang yang berhadapan dengan Iran di babak perempat final, sejatinya unggul terlebih dahulu pada menit ke 28 melalui Hidemasa Morita. Sempat mempertahankan keunggulan hingga paruh pertama, skor yang dimiliki oleh Samura Biru akhirnya terkejar pada menit ke 55 setelah Iran berhasil menyamakan kedudukan melalui Mohammed Mohebi.
Petaka bagi Jepang, akhirnya terjadi di menit-menit akhir masa injury time. Pelanggaran keras pemain Jepang terhadap penggawa Iran di petak penalti, membuat wasit Ma Ning dari China memberikan hukuman penalti kepada mereka, dan berhasil diselesaikan dengan baik oleh pemain bintangnya Alireza Jahanbakhsh di menit ke 90+6.
Gol telat dari Jahanbakshsh memaksa Jepang harus pulang cepat dari turnamen, dan memaksa mereka untuk mengurungkan niat menambah koleksi trofi di turnamen ini.
Kepulangan Jepang di babak perempat final gelaran menyisakan sebuah catatan tersendiri di turnamen kali ini. Pasalnya, Jepang yang belakangan ini tengan menunjukkan performa stabil di berbagai turnamen dan laga uji coba, justru harus pulang karena kalah dari Iran, yang sejatinya memiliki penampilan yang menurun di major tournament sekelas Piala Asia.
Laman history AFC merilis, Iran memang sejauh ini telah memiliki tiga gelar di turnamen ini. Namun perlu diingat, ketiga titel yang dimiliki oleh Iran, mereka rengkuh di dekade 1960an dan 1970an.
Iran tercatat menjadi kampiun gelaran pada edisi 1968, 1972 dan 1976. Itupun terbantu dengan status mereka saat menjadi tuan rumah pada tahun 1968 dan 1976.
Hal ini berbeda dengan Jepang, di mana semenjak dekade 1990an saat persepakbolaan mereka bangkit, selalu konstan di level tertinggi sepak bola benua Asia. Bahkan, hingga saat ini, Jepang adalah peraih titel juara terbanyak, di mana mereka menjadi yang terbaik pada edisi 1992, 2000, 2004 dan 2011.
Terakhir, mereka bahkan menjadi runner-up pada edisi 2019 lalu, ketika mereka dikandaskan oleh Qatar di partai puncak.
Dengan pulangnya Jepang, sang pemilik gelar terbanyak di turnamen ini, kira-kira Korea Selatan, Iran dan Qatar bisa menambah koleksi gelar juara mereka atau tidak ya? Atau justru Yordania yang pecah telor dengan menjadi juara kali pertama?
Baca Juga
-
Ronde Keempat Mengintip, Bagaimana Recap Negara-Negara Asia Tenggara di Ronde Ketiga?
-
Sempat Ogah-Ogahan vs Arab Saudi dan Australia, Beruntungnya Jepang Main Serius Lawan Indonesia
-
Lolos ke Ronde Keempat Kualifikasi, Indonesia Bikin Negara-Negara Asia Tenggara Makin Susah
-
Meski Terbantai di Laga Terakhir, Indonesia Tetap Berhak untuk Sandang Tim Terbaik ASEAN
-
Sering Sindir Terkait Naturalisasi, Ternyata Malaysia Lebih Parah daripada Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
3 Negara yang Kalahkan Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala Asia 2023
-
Jepang Merasakan Kejamnya Gol Penalti, Tersingkir dari Piala Asia 2023
-
Shin Tae-yong Tuntut Pemain Timnas Indonesia Bisa Konsisten di Klub
-
'Kutukan' Timnas Indonesia Bikin Beberapa Tim Kena Karma di Piala Asia 2023, Siapa Saja?
-
Usai Tampil di Piala Asia 2023, 4 Pemain Timnas Indonesia Main di Klub Baru
Hobi
-
ASEAN Women's 2025: Tergabung di Grup A, Ini Peluang Lolos Timnas Putri Indonesia
-
Lolos Putaran Empat, Shin Tae-yong Beri Petuah Penting ke Skuad Timnas Indonesia
-
Tatap Piala Dunia U-17 2025, Ini Rencana PSSI untuk Timnas Indonesia U-17
-
Erick Thohir Desak AFC Jaga Fair Play saat Gelar Ronde Keempat, Ini Alasannya
-
PSIM Yogyakarta Tak Gentar Bersaing dengan Tim Papan Atas Liga 1 Indonesia
Terkini
-
Rakernas IMA 2025 Soroti Pemasaran sebagai Kunci UMKM Tembus Pasar Global
-
ENHYPEN Blak-blakan Bicara Rindu yang Membakar Kalbu dalam Bait Flashover
-
Pahlawan Street Center, Wisata Ikonik di Kota Madiun
-
6 Rekomendasi Drama Thailand Paling Hits tentang Dunia Medis, Penuh Tensi!
-
Suncity Waterpark Madiun, HTM Terjangkau Cocok Buat Liburan Keluarga