Pekan ke-25 gelaran Liga 1 Indonesia menjadi salah satu mimpi buruk bagi Bhayangkara FC. Pada laga yang digelar di lapangan STIK Jakarta tersebut, The Guardians harus menelan kekelahan telak 1-4 dari sang lawan, PSS Sleman.
Menyadur laman ligaindonesiabaru.com (22/2/2024), klub milik korps Kepolisian Republik Indonesia tersebut sudah harus tertinggal terlebih dahulu di menit ke-6 melalu sepakan Ricky Cawor.
Sempat menyamakan kedudukan di menit ke-14 melalui Matian Mier, Bhayangkara FC kembali terhempas setelah tim Elang Jawa berhasil unggul di menit ke-21 melalui Hokky Caraka, Ajak Riak di menit ke-62 dan eksekusi penalti Ricky Cawor pada menit ke-71.
Uniknya, pada pertandingan tersebut diwarnai momen kekesalan seorang Radja Nainggolan terhadap rekan setimnya. Dalam unggahan video tayangan pertandingan di vidio.com (23/2/2024), terlihat dalam sebuah kesempatan, terlihat jelas mantan pemain AS Roma tersebut membuang bola hasil umpan Fatchurrohman di sisi kiri permainan Bhayangkara FC.
Alasannya adalah, umpan yang diberikan oleh eks Timnas Indonesia U-19 tersebut ngawur dan terkesan asal-asalan. Dengan kata lain, umpan yang dilepaskan oleh Fatchurrohman itu tak presisi dan akurat.
Momen kekecewaan yang ditunjukkan oleh eks pemain Inter Milan tersebut ternyata secara tak langsung juga membenarkan alasan mengapa STY tak membawa banyak pemain dari Liga 1 Indonesia ke skuatnya. Bahkan, semenjak menjadi pelatih Timnas Indonesia, pria berkebangsaan Korea Selatan tersebut lebih suka memburu para pemain keturunan berdarah Indonesia untuk mengisi pos-pos kekosongan di tubuh tim yang dibesutnya.
Bukannya merendahkan, namun pada kenyataannya, coach Shin memang harus bekerja dua kali jika mengangkut banyak pemain dari Liga 1 Indonesia. Pasalnya, selain harus mengasah taktik dan strategi, coach Shin juga kedapatan harus mengajari teknik-teknik dasar bersepakbola kepada para pemainnya saat bergabung dengan Timnas Indonesia, termasuk dalam hal passing dan kontrol bola.
Nah, dengan kejadian antara Radja Nainggolan dan Fatchurrohman tersebut, setidaknya para pendukung local pride juga semakin sadar ya, para pemain profesional di Liga domestik kita juga masih sangat kurang skill yang dimiliki. Jadi, wajar saja jika coach Shin lebih memilih pemain yang dari luar negeri bukan?
Baca Juga
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Tak Dapatkan Kartu Meski Bermain Keras, Sejatinya Sebuah Hal yang Biasa bagi Justin Hubner
-
Kembali Cetak Gol untuk Indonesia, Selebrasi Ole Romeny Nyaris Berakhir Tidak Estetik
-
Berikan Assist Berkelas bagi Ole Romeny, Marselino Justru Tak Tunjukkan Ciri Khas Permainannya
-
Selain Jadi si Paling Sibuk, Rizky Ridho Juga Menjadi Pemain Tanpa Cela di Laga Indonesia vs Bahrain
Artikel Terkait
-
Aib Sepak Bola China: Pemerintah Intervensi hingga Korupsi, Timnas Indonesia Bisa Menang
-
Piala Asia U-17: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Diprediksi akan Tampil Gemilang
-
Jangan Takut! Wonderkid Thailand Silva Mexes Cuma Dompleng Manchester United
-
Anco Jansen Pernah Jadi Korban Kedzaliman Klub Liga 1, Kini Dia Menghina Indonesia
-
PSSI Kasih Kepastian Kabar Shin Tae-yong Jadi Dirtek PSSI
Hobi
-
Real Madrid Babak Belur Demi Final Copa del Rey, Carlo Ancelotti Buka Suara
-
Piala Asia U-17: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Diprediksi akan Tampil Gemilang
-
PSM Makassar Konsentrasi Hadapi CAHN FC, 2 Pemain Ini Diramal Jadi Ancaman
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
Terkini
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Kai EXO Siap Sambut Musim Panas di Teaser Video Musik Lagu 'Adult Swim'
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Remake Film Mendadak Dangdut: Apa yang Berubah?
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam