Nasib Philippe Troussier akhirnya harus berhenti setelah kekalahan telak Vietnam dari Indonesia di My Dinh Stadium pada Selasa (26/3/2024). VFF (PSSI-nya Vietnam) akhirnya kehilangan urat kesabaran dan memutus kontrak pelatih asal Prancis tersebut. Prestasi minor selama ini menjadi alasan pemecatan.
Namun setelah Troussier meninggalkan timnas Vietnam, ternyata media Vietnam menemukan sisi plus yang ditinggalkan pelatih asal Prancis tersebut bagi sepak bola Vietnam. Hal itu disampaikan bongda 24 h dalam artikel yang terbit pada Kamis (28/3/2024). Artikel tersebut berjudul “Tiga poin positif Pelatih Troussier untuk sepak bola Vietnam”.
Pertama, Troussier adalah pelatih yang sangat percaya pada para talenta muda. Dalam karier kepelatihannya selama setahun di Vietnam, dia banyak meminggirkan para pemain senior andalah Park Hang-seo.
Troussier lebib memilih para pemain muda. Di antaranya adalah Dinh Bac, Van Khang, Tuan Tai, dan lain-lain. Sama seperti Shin Tae-yong, Troussier beranggapan bahwa masa depan sepak bola Vietnam di tangan para pemain muda.
Kedua, tidak mau mengambil resiko dengan para pemain yang cedera. Langkah ini dilakukan saat harus melakoni ajang Piala Asia 2023. Badai cedera yang mendera timnas Vietnam malah membuat dirinya leluasa menggunakan para pemain muda.
Troussier selalu mensyaratkan kondisi 100% bagi para pemain yang akan dibawanya. Dia tidak memandang walaupun pemain tersebut adalah pemain Bintang. Troussier akan mengembalikan pemain tersebut ke klub untuk penyembuhan.
Ketiga, menyeimbangkan kepentingan klub dan timnas. Hal ini ditunjukkan dengan jarangnya Troussier mengadakan TC jangka panjang. Paling lama TC hanya berjalan satu minggu.
Troussier lebih mempercayakan para pemain untuk berkembang di klub. Hal ini menjadi win-win solution, karena klub tetap dapat menggunakan jasa pemain walau dengan resiko cedera.
Tiga hal tersebut di atas tidak pernah dilakukan saat Park Hang-seo menjabat sebagai pelatih. Dengan alasan mempertahankan posisi Vietnam di antara negara-negara ASEAN, nama-nama tertentu menjadi langganan timnas.
Apa yang dilakukan Troussier sebenarnya tidak jauh beda dengan Shin Tae-yong, terutama nomor 1 dan 2. Hanya saja bedanya langkah Shin Tae-yong mendapat dukungan penuh federasi, sedangkan Troussier tidak. Maka tidak heran jika langkah Troussier terkesan bertepuk sebelah tangan.
Baca Juga
-
Lagi, Media Vietnam Puji Penampilan Timnas Indonesia U-17 saat Hadapi Mali
-
Amunisi Baru Timnas Indonesia, Proses Naturalisasi Miliano Jonathans Lanjut
-
Media Vietnam Puji Habis Timnas Indonesia U-17 Kalahkan Uzbekistan 2-0
-
Lawan Uzbekistan Nanti Malam, PR Nova Arianto Harus Benahi Fokus Pemain
-
Lolos ke AFC Champions League Two, Persib Bandung Masuk Pot 4 dalam Drawing
Artikel Terkait
Hobi
-
Dari Kemerdekaan ke #SuaraParaJuara: Semangat 45 di Lapangan Futsal
-
Persebaya Surabaya Bidik Kemenangan, Kekuatan Bali United Jadi Sorotan
-
Jangan Cuma Fokus Cara Masukin Bola! Ini Strategi Saat Bola Futsal Direbut Lawan
-
BRI Super League: Pelatih Persijap Jepara Kembali Soroti Panen Kartu Kuning
-
Bek Timnas Irak Soroti Kualitas Pemain Lokal Indonesia, Ada Pujian Khusus?
Terkini
-
Daily Look Ahn Eun Jin: Dari Hangout ke Konser, Coba Sontek 4 Gaya OOTD Ini
-
4 Pilihan Foundation Ringan dengan Hasil Natural, Cocok untuk Daily Makeup!
-
4 Sunscreen Panthenol Harga Rp40 Ribu, Proteksi Kulit dan Jaga Skin Barrier
-
Review Film Weapons: Horor Misteri yang Penuh dengan Teka-teki
-
Trailer Film Keeper: Kisah Percintaan yang Sekejap Berubah Jadi Teror