Persijap Jepara menjadi salah satu tim promosi yang cukup mencuri perhatian di awal musim BRI Super League 2025/2026. Dalam dua pekan pertama, performa tim berjuluk Laskar Kalinyamat ini cukup menjanjikan.
Dari dua laga yang sudah dijalani, mereka mencatat satu kemenangan dan satu hasil imbang. Raihan empat poin dari dua pertandingan membuat mereka bertengger di posisi ke-5 klasemen sementara.
Namun, sorotan tak hanya tertuju pada performa apik mereka di lapangan. Jumlah kartu kuning yang diterima pemain Persijap dalam dua laga tersebut tergolong tinggi, yakni mencapai 10 kartu kuning.
Rinciannya adalah enam kartu kuning diterima saat laga tandang melawan PSM Makassar, dan empat kartu saat menjamu Persib Bandung. Beberapa nama seperti Wahyudi Hamisi, Carlos Franca, dan Rodrigo Moura tercatat menerima lebih dari satu kartu dalam dua pertandingan tersebut.
Pelatih Mario Lemos menyadari betul kecenderungan permainan timnya yang agresif dan penuh semangat juang tinggi. Ia pun mengakui bahwa gaya bermain seperti itu memang membawa risiko tersendiri.
“Jumlah (kartu kuning) yang agak banyak memang. Tapi kita memang harus fight dan itu adalah risikonya,” ucap Mario Lemos seperti dikutip dari ileague.id pada Rabu (20/8/2025).
Lemos menegaskan bahwa semangat bertarung dan kerja keras menjadi karakter yang ingin ia tanamkan dalam skuatnya. Baginya, selama tim masih bisa mencatat poin, pendekatan agresif tetap dibenarkan.
“Terpenting kita dapat poin di dua laga ini,” tegasnya.
Diketahui bahwa lemain-pemain kunci seperti Elvis Sakyi, Alexis Gomez, dan Douglas Cruz turut menerima kartu dalam duel melawan PSM, sementara Wahyudi Hamisi dan Carlos Franca kembali mendapatkan kartu kuning saat menghadapi Persib Bandung.
Pelatih asal Portugal itu mengaku telah menginstruksikan timnya untuk bermain keras dan menekan lawan sejak awal. Tujuannya jelas, meraih poin maksimal dan menunjukkan mental bertanding yang kuat di kasta tertinggi sepak bola nasional.
Namun strategi ini bisa menjadi bumerang bila tidak dikelola dengan baik. Lantaran akumulasi kartu kuning dalam jumlah besar bisa berdampak langsung pada penurunan performa tim dan kestabilan line up.
Laskar Kalinyamat Perlu Tingkatkan Disiplin Permainan
Permainan keras memang mencerminkan semangat juang yang tinggi, tetapi ada risiko jangka panjang yang tak bisa diabaikan. Jika dibiarkan, frekuensi kartu kuning dapat merusak ritme dan konsistensi permainan.
Carlos Franca dan Wahyudi Hamisi, misalnya, sudah tercatat menerima dua kartu kuning dalam dua laga. Jika tren ini berlanjut, mereka bisa absen di laga-laga penting berikutnya.
Kondisi ini memaksa pelatih harus mengatur ulang strategi rotasi pemain, serta memberikan pelatihan psikologis agar pemain tetap agresif tanpa melanggar aturan permainan yang berlaku.
Selain itu, kartu kuning juga berdampak pada moral dan psikologi tim. Pemain yang berada di bawah ancaman kartu cenderung bermain lebih hati-hati, yang bisa menurunkan daya serang atau intensitas tekanan terhadap lawan.
Jika kartu kuning diterima pada momen krusial, seperti sesaat setelah kebobolan, hal ini bisa memperparah situasi di lapangan dan mempersulit tim untuk bangkit.
Mengingat kompetisi masih panjang, Laskar Kalinyamat perlu memperhatikan aspek kedisiplinan ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka untuk bertahan di kasta tertinggi.
Persijap dijadwalkan akan menjalani laga pekan ke-3 melawan Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda pada Minggu (24/8/2025). Tantangan ini tentu akan menjadi ujian selanjutnya bagi Mario Lemos dan anak asuhnya dalam mengelola intensitas permainan dan kedisiplinan.
Dengan mempertahankan semangat juang tinggi tanpa mengorbankan stabilitas tim, Persijap berpeluang menjadi salah satu kuda hitam di musim ini. Namun, itu semua bergantung pada bagaimana mereka mengelola risiko, terutama soal kartu kuning.
Baca Juga
-
SEA Games Tak Masuk Kalender FIFA, Timnas Indonesia Tanpa Pemain Aboard?
-
Rayakan Ultah Sabrina, Deddy Corbuzier Isyaratkan Hubungan Baik Meski Cerai
-
Butuh Ivar Jenner, Indra Sjafri Minta PSSI Rayu FC Utrecht Demi SEA Games
-
Bikin Adem, Nurra Datau Ungkap Wejangan Sha Ine Febriyanti soal Nepo Baby
-
Sumardji Tanyakan Keabsahan Road Map Garuda Membara, Sumber Tak Valid?
Artikel Terkait
-
Bek Timnas Irak Soroti Kualitas Pemain Lokal Indonesia, Ada Pujian Khusus?
-
Jadi Young Player of The Week, Toni Firmansyah Bersinar di BRI Super League
-
Ong Kim Swee Rencanakan Perubahan untuk Bawa Persik Kediri Bangkit
-
BRI Super League: Marcos Santos Ungkap Krisis Kebugaran di Skuad Arema FC
-
Bojan Hodak Akui Chemistry Persib Bandung Belum Padu, Imbas Perombakan?
Hobi
-
Alasan PSSI Bebankan Prestasi ke Timnas Indonesia U-23 di Ajang Sea Games, Mengapa?
-
SEA Games Tak Masuk Kalender FIFA, Timnas Indonesia Tanpa Pemain Aboard?
-
Rekap Australian Open 2025: 11 Wakil Indonesia Melaju ke Babak 16 Besar
-
Timnas Indonesia U-22, SEA Games dan Laga Uji Coba Melawan Mali yang Terkesan Percuma
-
Suka GTA dan The Sims? 3 Game Mobile Ini Punya Feel Mirip Keduanya
Terkini
-
Revisi KUHAP: Jurang Baru Antara Kewenangan Aparat dan Hak Warga Negara
-
Intip 3 Deretan Outfit Penyanyi Cilik yang Bikin Gemas di AMI Awards 2025
-
OOTD Layering ala Hwang In Yeop: Intip 4 Padu Padan Gaya Chic-nya!
-
Ren Meguro Resmi Bergabung di Shogun Season 2, FX Siapkan Babak Baru Epik
-
Siapa Halim Kalla? Pengusaha EV dan Eks Anggota DPR yang Kini Terseret Kasus PLTU