Pembalap Scuderia Ferrari, Carlos Sainz Jr. akhir-akhir ini menjadi sosok yang ramai diperbincangkan di kalangan pencinta Formula 1. Penyebabnya tidak lain karena dia mampu meraih 3 kali podium dalam 3 race pertamanya.
Di race pertama, yakni di GP Bahrain Sainz berhasil menyabet podium 3. Kemudian, di pekan berikutnya, yaitu GP Jeddah Sainz terpaksa absen karena menjalani operasi usus buntu, saat itu dia digantikan oleh pembalap muda dari Formula 2, Oliver Bearman.
Sekitar enam belas hari setelahnya, Sainz kembali ke lintasan GP Australia. Meskipun waktu itu kondisinya masih belum 100% sembuh, pembalap asal Spanyol ini mampu tampil maksimal dan meraih P1 pertamanya musim ini.
Belum berhenti di situ, di GP Jepang kemarin dia juga sukses naik podium 3 setelah berjuang dalam balapan yang dilakukan selama 57 putaran.
Siapa sangka? Begitu memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Ferrari akhir musim ini, prestasi Sainz justru datang secara bertubi-tubi. Dengan performa Ferrari yang sejauh ini juga terlihat semakin membaik, bukan tidak mungkin Sainz bisa meraih kemenangan-kemenangan lain di seri berikutnya.
Namun, hal ini juga menimbulkan banyak perdebatan di kalangan pencinta Formula 1 terutama tifosi (sebutan untuk penggemar Scuderia Ferrari) tentang siapa yang lebih baik antara Carlos Sainz dan rekan setimnya, Charles Leclerc.
Sejatinya baik Sainz maupun Leclerc memiliki kualitas yang sama-sama bagus, Leclerc sering finis lebih unggul dibandingkan dengan Sainz di musim-musim sebelumnya.
Akan tetapi, untuk saat ini mungkin Sainz memiliki motivasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Leclerc sehingga dia tergerak untuk tampil maksimal dan meraih podium di setiap seri.
Seperti yang kita tahu bahwa untuk musim depan, Sainz masih belum menemukan tim yang akan dia bela, berita yang banyak beredar pun masih sebatas rumor, belum ada berita resmi yang menginformasikan tim mana yang tertarik merekrut Sainz.
Jadi, wajar saja jika musim ini Sainz terlihat lebih ambisius dan haus kemenangan dibandingkan dengan rekan setimnya, bahkan saat dalam kondisi yang belum sepenuhnya sehat seperti di GP Australia lalu.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Motor GP25 Dapat Respons Baik dari Diggia, Terlihat Lima Tahun Lebih Maju
-
Ducati Sudah Coba Komunikasi Radio di Tes MotoGP Barcelona, Begini Hasilnya
-
Pindah ke Yamaha, Pramac Ingin Pertahankan Mentalitas Seperti di Ducati
-
Respons Pecco Bagnaia Usai Tes Barcelona, Terpantau Rukun dengan Marquez
-
Kekurangan Suku Cadang untuk Diuji di Barcelona, Joan Mir Marah ke Honda
Artikel Terkait
-
Bodi Ferrari 458 Dijual 400 Jutaan: Cuma Butuh Mesin dan Sasis Kampakan, Cocok untuk Bikin Mobil Sport KW
-
Ferrari F1 Michael Schumacher Siap Dilelang, Harganya Setara 110 Alphard
-
Mobilnya Dirusak Kimi Antonelli di GP Monza 2024, George Russell Ngambek?
-
Buka-bukaan! Carlos Sainz Senior Ungkap Alasan Putranya Pilih Williams
-
Red Bull Ditinggal Sosok Penting, Max Verstappen Ingatkan Satu Hal Ini
Hobi
-
Meski Tidak Turunkan Skuat Terbaiknya di AFF 2024, Indonesia tetap Ancaman bagi Vietnam
-
Daftar Sementara 24 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
Absen Lawan Australia, Posisi Justin Hubner akan Digantikan Elkan Baggott?
-
Bojan Hodak Sebut Persib Bandung Terbebani 'Juara Bertahan', Ini Alasannya
-
Penerus Thom Haye Sudah Dihubungi Agen PSSI, Siap Bela Timnas Indonesia?
Terkini
-
Dibintangi Kim Soo Hyun dan Jo Bo Ah, Ini Jadwal Tayang Drama Korea Knock Off
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Spoiler When the Phone Rings Episode 1, Yoo Yeon Seok Dapat Ancaman?
-
Salaryman's Club: Anime Sports Kombinasi Olahraga dan Kehidupan Kantoran