Laga perempat final antara timnas Indonesia U-23 lawan Korea Selatan memberikan suasana hati yang tidak menentu bagi Shin Tae-yong. Sebab laga hidup mati itu akan menentukan nasib keduanya dalam ajang Piala Asia U-23 2024.
Di satu sisi Shin Tae-yong harus menghadapi tanah tumpah darahnya, Korea Selatan. Di sisi lain, dia harus menunjukkan profesionalitasnya sebagai pelatih. Pilihan yang tentu saja sulit jika dinilai secara emosional.
Suasana berbeda terjadi saat timnas Indonesia memastikan diri lolos ke babak semifinal setelah memenangkan drama adu penalti. Para pemain Indonesia menangis bahagia, sedangkan pemain Korea Selatan menangisi kegagalan tersebut. Ada kesan tidak percaya dengan apa yang tengah terjadi.
Situasi lebih rumit terjadi pada diri Shin Tae-yong pasca pertandingan, antara gembira dan sedih berbaur jadi satu.
“Tentu saja saya merasa sangat gembira, namun sebagian dari diri saya mengatakan sedih di lubuk hati. Namun pemenangnya harus ditentukan dan saat ini saya melatih timnas Indonesia,” ungkap Shin Tae-yong dalam konperensi pers pasca pertandingan, Jumat (26/4/2024).
Namun pilihan tetap harus diambil, dengan logika sebagai pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Di tangannya, timnas Indonesia U-23 mengukir sejarah baru. Partisipasinya yang pertama berbuah meraih tiket babak semifinal Piala Asia U-23 2024 hingga saat ini. Sebuah mimpi yang telah dicanangkan Shin Tae-yong sendiri.
Terkait perjumpaan dengan Korea Selatan, Shin Tae-yong sebenarnya berharap terjadi di babak final. Pelatih asal Korea Selatan ini lebih memilih Jepang di babak perempat final, kalaupun bertemu dengan Korea Selatan di babak yang lebih tinggi di mana keduanya berkesempatan lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Namun di balik semua itu, terdapat menarik saat Shin Tae-yong menghampiri para pemain Korea Selatan yang tengah bersedih. Naluri kebapakannya seperti saat menangani para pemain timnas Indonesia muncul.
Shin Tae-yong memeluk dan menghibur beberapa pemain Korea Selatan yang masih tidak percaya dengan kenyataan yang mereka hadapi. Untuk pertama kalinya mereka harus absen dari Olimpiade, ajang yang selalu rutin diikuti.
Tampak roman sedih tergambar di wajah Shin Tae-yong karena dia pernah menjadi bagian dari Korea Selatan baik sebagai pemain maupun pelatih.
Tag
Baca Juga
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
-
Bahrain Meremehkan, Vietnam Justru Kagum! Erick Thohir Jadi Kunci Sukses Timnas Indonesia?
-
Giliran Timnas Indonesia Putri Terjun di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026
-
Tahan Imbang UEA, Timnas Indonesia U-17 Siap Tempur di Piala Asia U-17 2025
-
Dragan Talajic Sindir Timnas Indonesia Terkait Jumlah Pemain Naturalisasi
Artikel Terkait
-
Ucapan Selamat Lebaran 2025 dari Shin Tae-yong: Waktunya Memaafkan
-
Cek Fakta: Kim Jong Un Masuk Islam Setelah Berkunjung ke Indonesia
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Publik Belanda Mulai Gerah dengan Naturalisasi Timnas Indonesia
Hobi
-
Capai Semifinal Piala FA, Pelatih Nottingham Forest: Kami Sangat Bahagia!
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
-
Juventus Bekuk Genoa, Igor Tudor Bakal Kembalikan Masa Kejayaan Bianconeri?
-
Horizon MMO: Ternyata Belum Dibatalkan, Masih Ada Harapan!
Terkini
-
Film 6/45: Perebutan Tiket Lotere yang Berakhir Serangkaian Negosiasi Kocak
-
4 Drama Jepang yang Tayang Bulan April 2025, Siap Masuk Watchlist Kamu
-
Sinopsis Drama Shine on Me, Drama Romantis yang Dibintangi Zhao Jin Mai
-
Ulasan Film China Just for Meeting You: Manisnya Romansa Remaja saat SMA
-
Review The Residence: Serial Whodunit Seru dengan Sentuhan Komedi