Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Desyta Rina Marta Guritno
Enea Bastianini (Instagram/@bestia23)

Pembalap Ducati Lenovo, Enea Bastianini, tampaknya telah sukses bangkit dari keterpurukannya di musim lalu. Dalam lima race terakhir, dia sudah mengantongi satu kali podium dan satu kali pole position, sisanya meskipun tidak mencapai tiga besar, Bestia selalu bersaing di posisi lima besar.

Tidak hanya itu, saat ini dia menduduki posisi empat klasemen sementara dengan torehan 89 poin. Jumlah ini sama dengan Marc Marquez, hanya saja Marc berada di urutan ketiga, dan hanya selisih dua poin dari rekan setimnya, Pecco Bagnaia yang kini menduduki posisi runner-up.

Sayangnya, performa impresif Bastianini sepertinya masih belum cukup untuk meyakinkan Ducati agar mau memperpanjang kerjasama mereka musim depan. Seperti yang kita tahu, di antara tiga calon pembalap tim merah tersebut, Jorge Martin dan Marc Marquez memang tampak jauh lebih unggul.

Jorge Martin menjadi raja sprint race dengan memenangkan lebih dari separuh race yang sudah dijalani dan kini sedang menjadi pemimpin klasemen sementara.

Sementara Marquez yang tahun ini baru beralih ke motor Ducati juga sukses memukau banyak orang dengan comeback-nya yang luar biasa, Marc mmebuktikan bahwa dirinya masih bisa kompetitif.

Kendati demikian, rasanya mengesampingkan Enea Bastianini untuk persaingan perebutan kursi musim depan juga kurang tepat. Dia bukan pembalap yang kualitasnya bisa kita diremehkan, sebelum mengalami badai cedera musim lalu, dia menjadi salah satu rider terkuat di musim 2022.

Saat itu dia finis di urutan ketiga di bawah Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo, Bestia  meraih empat kali kemenangan dan enam kali podium.

Selain itu, motor Ducati yang paling mutakhir yakni GP24 sepertinya juga sudah melekat dengan style balap yang dia miliki. Reaksi positifnya terhadap motor terbaru Ducati tersebut sudah ditunjukkan sejak tes pra-musim di bulan Februari lalu.

Dengan ini, besar kemungkinan Enea Bastianini bakal meraih hasil yang maksimal di akhir musim nanti, terlepas apakah dirinya bakal kembali direkrut untuk mengisi posisi tersebut atau harus merelakannya untuk pembalap lain.

Kalau menurut kalian bagaimana penampilan Enea di musim ini? Apakah masih layak untuk menjadi pembalap Ducati pabrikan di musim depan?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Desyta Rina Marta Guritno