Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pratana Arhan saat membela Timnas Indonesia U-23 melawan Korea Selatan di Abdullah bin Khalifa Stadium (pssi.org)

Pemain belakang Timnas Indonesia, Pratama Arhan mendapatkan momen yang kurang menyenangkan saat membela klubnya, Suwon FC.

Turun sebagai pemain pengganti di laga pekan ke-14 Liga 1 Korea Selatan antara Suwon FC melawan Jeju United, pemain yang berposisi sebagai full back kiri tersebut harus merasakan usiran langsung dari sang pengadil.

Melansir laman Suara.com pada Selasa (28/5/2024), Pratama Arhan yang masuk pada menit ke-73 dengan menggantikan Jeong Dong-ho di sisi kiri pertahanan Suwon, hanya merasakan total tiga menit bertanding saja di lapangan.

Dari laman yang sama disebutkan bahwa, tiga menit berselang, tepatnya pada menit ke-76, pemain berusia 22 tahun tersebut harus keluar lapangan imbas mendapatkan kartu merah langsung dari wasit Kim Woo-sung yang menjadi pengadil pertandingan.

Harus mendapatkan kartu merah di laga perdana yang dia jalani bersama Suwon FC tentu menjadi sebuah hal yang sangat layak untuk disesali.

Pasalnya, semenjak bergabung dengan salah satu klub elit di Liga Korea Selatan tersebut pada bulan Januari 2024 lalu, Pratama Arhan harus merasakan penantian panjang untuk bisa merasakan debutnya tersebut.

Jika kita mengacu data yang ada di laman transfermarkt, setidaknya Arhan harus menunggu hingga 14 pertandingan untuk bisa mencicipi atmosfer pertamanya bermain untuk Suwon.

Bagaimana tidak, selama 13 pertandingan sebelumnya, Arhan selalu saja tak berada dalam skuat ketika klubnya tersebut bertanding, atau jika tidak demikian, dirinya tengah menjalani tugas negara membela Timnas Indonesia.

Total, jika dihitung semenjak awal bergabung dengan Suwon pada tanggal 16 Januari 2024 lalu, Arhan membutuhkan waktu lebih dari empat bulan untuk bisa mendapatkan momen ini.

Sebuah momen yang tak berakhir dengan manis, karena selain tak bisa membawa Suwon terhindar dari kekalahan, juga karena dirinya harus keluar dari lapangan pertandingan setelah hanya mencicipi tiga menit saja atmosfer kompetisi sepak bola level tertinggi di negeri ginseng tersebut.

Sebuah hal yang tentunya cukup layak untuk disayangkan memang. Karena ketika Arhan harus melewati penantian panjang nan mahal untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih, dirinya justru menyia-nyiakan peluang tersebut dengan bertindak kurang bijaksana di lapangan.

Namun demikian, tentu Arhan tak boleh patah semangat. Karena kita yakin, hal ini pasti akan menjadikan Arhan lebih dewasa, lebih bijak dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Selalu semangat Arhan!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.