Akhirnya Fajar/Rian hanya mampu merebut posisi runner-up dalam Singapore Open 2024. Dalam ajang yang digelar di Singapore Indoor Stadium pada Minggu (2/6/2024), Fajar/Rian menyerah dari He Ji Ting/Ren Xiang Yu dengan straight game.
Kekalahan Fajar/Rian dari pasangan ganda ketiga China ini seakan menjadi langkah antiklimak. Pasalnya, sebelum partai final Fajar/Rian mampu mengalahkan para unggulan. Mereka adalah Liang Weng Keng/Whang Chand dan Kim Asturp/Rassmussen.
Sebenarnya Fajar/Rian telah bermain bagus di gim pertama. Kedua pasangan saling adu serangan, sehingga gim pertama berakhir dengan kedudukan 21-19 untuk pasangan China.
Namun di gim kedua, Fajar/Rian mulai keteteran. Dari grafik yang dilansir dari bwfworldtour.bwfbadminton.com, Fajar/Rian mulai terseok-seok menjelang interval pertama. Beberapa error dilakukan oleh pasangan Indonesia ini.
Di sisi lain, He Ji Ting/Ren Xiang Yu tampil dengan pertahanan yang bagus. Demikian pula dengan serangan yang mereka lakukan. Derasnya serangan ini membuat Fajar/Rian dipaksa melakukan kesalahan sendiri.
“Kami menganggap Singapore Open dan Indonesia Open pekan depan sebagai ajang simulasi menuju Olimpiade. Walau begitu, kami tetap punya target. Semoga kami bisa menampilkan yang lebih baik di hadapan public sendiri,” kata Fajar Alfian dilansir dari akun Instagram resmi PBSI, Minggu (2/6/2024).
Mengatakan Singapore Open sebagai ajang simulasi Olimpiade 2024, bukan hal yang salah bagi Fajar/Rian. Demikian pula dengan Indonesia Open 2024 yang akan dipenuhi jago-jago bulutangkis dunia. Namun dalam laga kemarin malam, begitu banyak error yang dilakukan keduanya.
Hal ini terlihat sekali di gim kedua. Di saat mereka membutuhkan angka, ternyata justru terjadi service error. Demikian pula dengan serangan keduanya yang kurang menggigit.
Hal yang juga tidak kalah memprihatinkan adalah komunikasi antar keduanya. Berbeda dengan pasangan China, saat salah seorang melakukan kesalahan, pasti ada komunikasi. Fajar dan Rian tampak sibuk dengan kesalahan masing-masing.
Jika Fajar/Rian mengklaim ajang ini sebagai simulasi Olimpiade, maka public tinggal menunggu aksi keduanya di Indonesia Open 2024. Adakah telah ada perbaikan dalam penampilan mereka, atau malah merosot penampilannya. Pantas untuk disimak.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Apesnya Vietnam, Pemusatan Latihan di Korea Terancam Kacau Gegara Hal Ini
-
Hanya Hadapi Anders Antonsen, Jonatan Christie Berpeluang Raih Gelar Juara
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024
-
Lolos Semifinal China Masters 2024, Jonatan Christie Dihadang Shi Yu Qi
-
Meski Tidak Turunkan Skuat Terbaiknya di AFF 2024, Indonesia tetap Ancaman bagi Vietnam
Artikel Terkait
-
Mahasiswa Bisnis Perjalanan Wisata UGM Gelar Olimpiade Pariwisata #13 Tingkat Nasional
-
Gebyar Olimpiade PPKn ke-XI Fordika FKIP Unila: Tembus 300 Peserta!
-
Fajar/Rian Kembali Tidak Berdaya di Game Ketiga Denmark Open 2024, Faktor Mental Jadi PR
-
Ciri-Ciri Olimpiade Sains Abal-Abal: Apa yang Harus Diperhatikan?
-
Rapor Prestasi Bulu Tangkis Indonesia Pasca Olimpiade, Mulai Menggeliat!
Hobi
-
Gegara Belanda, Jayden Oosterwolde Masih Tunda Tawaran Timnas Indonesia dan Suriname
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?
-
Apesnya Vietnam, Pemusatan Latihan di Korea Terancam Kacau Gegara Hal Ini
Terkini
-
Ulasan Novel If You Need Me, Cerita Cinta Palsu yang Jadi Nyata
-
3 Sheet Mask yang Mengandung Ceramide, Ampuh Merawat Kesehatan Skin Barrier
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali